Bomber Persib Bandung Wander Luiz Bicara Soal Berhentinya Liga 1 2020: Tak Bagus, Pemain Perlu Main

Bomber andalan Persib Bandung, Wander Luiz, angkat bicara soal mati surinya sepak bola Indonesia  akibat ditundanya Liga 1 2020.

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Pemain Persib Bandung, Wander Luiz (kanan) angkat bicara soal mati surinya sepak bola Indonesia  akibat ditundanya Liga 1 2020. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG  - Bomber andalan Persib Bandung, Wander Luiz, angkat bicara soal mati surinya sepak bola Indonesia  akibat ditundanya Liga 1 2020.

Menurut penyerang asal Brasil itu, terhentinya kompetisi sangat tidak bagus para pemain.

Apalagi, sudah lebih dari delapan bulan pemain tidak merasakan pertandingan yang kompetitif.

Baca juga: Daftar Harga HP Oppo November 2020 Oppo A5s, A31, A92, Oppo Reno 4, hingga Oppo Find X2 Pro

Baca juga: Pemancing Terjepit Batu Ratusan Ton Hampir Sepanjang Malam, Proses Evakuasi 1,5 Jam di Indramayu

Baca juga: Anak Yatim Piatu Dirantai Tangan dan Kakinya, Mulut Dilakban di dalam Gudang Pasar, Ini Videonya

Baca juga: Penjaga Warung Cantik di Cianjur Ini Dibilang Netizen Mirip Anya Geraldine, Viral di Media Sosial

Terakhir kali Liga 1 2020 digulirkan pada pertengahan Maret lalu sebelum akhirnya ditunda akibat pandemi virus corona.

"Bagi saya ini tidak bagus, khususnya bagi pemain. Karena kami perlu bermain, kami perlu berlatih, dan kami harus kehilangan satu tahun. Jadi itu tidak bagus," ujar Wander kepada awak media belum lama ini.

PSSI dan PT Luga merencanakan untuk menggelar Liga 1 pada Januari atau Februari 2021.

Pemilik nomor punggung sembilan itu berharap, tidak ada penundaan lagi sehingga pemain bisa kembali berlaga dalam sebuah pertandingan.

"Dan semoga ketika kami kembali bermain di liga bisa melanjutkan performa di awal dengan meraih kemenangan dan bermain dengan bagus seperti kemarin," katanya.

Andalkan Glen Sugita

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar memastikan pihaknya tidak mengalami masalah finansial.

Meski kompetisi ditunda hingga tahun depan, Persib kata Umuh tetap memiliki anggaran untuk menggaji para pemainnya.

"Persib kemungkinan tidak ada masalah, dan ada bantuan dari pribadi Pak Glenn (Direktur Utama PT PBB) sendiri," ujar Umuh di Bandung, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Bupati KBB Murka Lihat Isi Kulkas Dirut RSUD Cikalong Wetan Penuh Cemilan, tapi Karyawan Gak Digaji

Baca juga: Teddy Mengamuk, Berkas Warisan Lina Sudah Diambil Putri Delina Secara Diam-diam, Putri Ogah Ketemuan

Baca juga: Ayu Intan Sebabkan Letkol Dwison Evianto Dicopot Jabatannya Sebagai Dandim Batang, Ini Kasusnya

Baca juga: Ingin Cari Ibu yang Pergi Sejak Bayi, Akbar Jadi Pemulung, Dedi Mulyadi: Seorang Ibu Punya Rasa

Ditundanya kompetisi lanjut Umuh memang mempengaruhi pemasukan dari pihak sponsor.

Umuh mengungkapkan, sponsor berfikir ulang untuk memberikan dananya karena kompetisi diliburkan dan Persib tidak ada kegiatan.

"Karena sudah jelas kalo dari sponsor berkurang, karena sponsor juga mungkin merasa bahwa tidak ada untungnya, jadi semua agak di rem," katanya.

Untungnya kata Umuh, Glenn Sugita cukup responsif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di Persibm

"Akhirnya Pak Glenn sendiri yang cari solusi bagaimana agar tetap kondusif dan aman untuk Persib. Untuk sampai 2021 karena masih ada beberapa yg terikat kontrak," katanya.

Ditundanya Liga 1 2020 menjadi awal tahun depan membuat klub pusing untuk mencari uang operasional.

Tidak adanya pertandingan membuat klub tidak memiliki pemasukan dari tiket maupun sponsor.

Sementara itu, klub harus tetap membayar gaji para pemain, pelatih, dan pegawai lainnya.

Meskipun yang dibayarkan hanya 50 persen, tetap saja hal ini cukup berat lantaran minimnya pemasukan.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muhctar, mengatakan, pihaknya cukup baik dalam mengelola keuangan agar tim bisa tetap berjalan di tengah kesulitan karena pandemi virus corona.

Salah satunya adalah penjualan jersey original yang dikatakan Umuh cukup membantu keuangan Maung Bandung.

"Ini manajemen yang ngatur, kalau untuk Persib saya lihat masih lumayan, dilihat dari penjualan jersey masih lumayan laku," ujar Umuh di Bandung, Kamis (5/11/2020).

Umuh menambahkan, penjualan jersey Persib original sangat membantu keuangan klub.

Meski sedang tidak ada pertandingan, penjualan jersey ternyata cukup banyak.

"Walau tidak ada pertandingan ada aja yg beli. Bahkan ada yang borong 100, bukan sekali dua kali," katanya.

Resmi Ditunda

 Rencana kompetisi Liga 1 yang dijadwalkan kick-off pada 1 November 2020 dipastikan batal terlaksana.

Pada Rabu (28/10/2020) malam, PSSI menggelar rapat guna membahas kepastian kompetisi Liga 1.

Salah satu klub Liga 1, Persiraja Banda Aceh, diberi tahu terkait kepastian kompetisi Liga 1 melalui sambungan telepon.

Baca juga: Driver Grab yang Ditonjok Habib Bahar Pengagum Sang Pentolan FPI Itu, Pengacara Sebut Sudah Berdamai

Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, mengatakan, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, yang memberikan informasi tersebut.

Izin kepolisian yang tidak terbit menjadi penyebab kick-off Liga 1 pada 1 November 2020 tidak bisa bergulir.

"Jadi tadi malam Dirut LIB (Akhmad Hadian Lukita) telepon bahwa beliau memastikan sampai Desember tidak akan Liga," kata Rahmat Djailani kepada BolaSport.com via sambung telepon, Kamis (29/10/2020).

"Mereka berkoordinasi dengan Polri tidak akan izin sampai Desember," kata Rahmat Djailani.

Rahmat Djailani menambah, Liga 1 2020 kemungkinan baru bisa bergulir setelah bulan Desember.

"Kemungkinanya bisa Januari atau malah Februari," ujar Rahmat Djailani.

Meskipun sudah diberitahu soal kepastian kompetisi Liga 1, Surat Keputusan (SK) belum dikeluarkan PSSI ataupun PT LIB.

"SK belum keluar. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak PSSI untuk menyiapkan regulasinya segera," kata Rahmat Djailani.

Sementara itu, Persiraja Banda Aceh telah meliburkan kegiatan tim.

Iwan Bule Sudah Memohon ke Polisi

Sebelumnya diberitakan, Polri menegaskan tidak akan mengeluarkan izin keramaian untuk kompetisi Liga 1 2020 yang rencananya kembali digelar pada 1 November 2020.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan, salah satu alasannya adalah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

“Pertimbangan pandemi dan adanya Pilkada, sejauh ini tidak diberikan izin keramaian,” kata Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).

Ini bukan pertama kalinya Polri tak memberi izin keramaian untuk kompetisi Liga 1 tersebut.

Sebelumnya pada 28 September 2020, Polri memutuskan untuk tidak memberi izin keramaian terhadap ajang Liga 1 dan Liga 2.

Kompetisi Liga 1 sedianya bergulir lagi pada 1 Oktober 2020, sementara Liga 2 pada 17 Oktober 2020.

Pada saat itu, Polri mengungkapkan tiga alasan pihaknya tidak menerbitkan izin keramaian untuk kompetisi tersebut.

Alasan pertama, pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Selain itu, adanya maklumat yang telah dikeluarkan aparat kepolisian.

"Situasi pandemi Covid-19 masih terus meningkat, jumlah masyarakat yang terinfeksi," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Sejarah Hari Santri, Berawal dari Resolusi Jihad dari KH Hasyim Asyari Agar Santri Angkat Senjata

Baca juga: Ketua DPRD Kuningan Ditemani Bupati & Kapolres Ke Ponpes Husnul Khotimah MintaMaaf Soal Diksi Limbah

"Polri sudah mengeluarkan maklumat dan penegasan tidak akan keluarkan izin keramaian di semua tingkatan," sambung dia.

Alasan lainnya, Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya sedang konsentrasi melaksanakan Operasi Yustisi.

Operasi itu digelar dengan sasaran masyarakat yang tidak tertib menggunakan masker. Atas keputusan Polri tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunda kompetisi hingga November 2020.

Seluruh peserta klub Liga 1 2020 diberitakan mencapai kesepakatan agar kompetisi tersebut dilanjutkan pada tanggal 1 November.

Kesepakatan untuk melanjutkan Liga 1 2020 dicapai 18 klub dalam Extraordinary Club Meeting 2020 yang diselenggarakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI, di Sleman, Yogyakarta, Selasa (13/10/2020).

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sudah memohon kepada pihak pemerintah dan kepolisian untuk memberikan izin.

Iriawan menilai sudah ada penurunan kasus Covid-19 yang parameternya mengacu kepada kebijakan Jakarta menjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi.

"Ekspektasi sepak bola luar biasa, dan memang efek dari penundaan ini besar sekali, baik kepada pelatih, pemain, maupun seluruh stakeholder yang berkaitan dengan sepak bola, sponsor, dan semuanya," ujar Iriawan.

Baca juga: Tata Cara Sholat Rebo Wekasan, Niat dan Doa Tolak Bala Lengkap dengan Waktu Pelaksanaannya

"Suporter juga memberi harapan penuh ingin kompetisi bergulir kembali, dan saya minta dengan hormat kepada suporter, khususnya yang punya basis fans yang besar, tolong diikuti anjuran dari kami selaku federasi sebagai yang dipercaya, untuk nonton di rumah saja," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Extraordinary Club Meeting di Yogyakarta, Selasa, 13 Oktober 2020, menghasilkan kesepakatan bahwa Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan pada 1 November mendatang.

Meski PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub peserta Liga 1 sudah sepakat kompetisi dilanjutkan, izin dari aparat keamanan hingga kini belum dikantongi.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berharap, pemerintah maupun pihak kepolisian bisa menurunkan izinnya agar kasta tertinggi sepak bola Tanah Air itu bisa kembali bergulir.

"Dari awal saya sampaikan, saya memohon kepada pihak pemerintah dan kepolisian untuk bisa memberikan izin kepada kami satu bulan ke depan yaitu 1 November," ujar Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule.

Liga 1 sebenarnya diagendakan untuk kembali bergulir pada 1 Oktober lalu. Namun dua hari menjelang kick off, PSSI memutuskan bahwa kompetisi ditunda sampai November.

Keputusan ini diambil lantaran pihak kepolisian tidak memberikan izin menggelar Liga 1 karena penyebaran virus corona di Indonesia masih sangat tinggi.

Iriawan optimis, kejadian serupa tidak akan terulang dan pihak kepolisian akan memberikan izin karena menurutnya, penyebaran covid-19 sudah menurun.

"Parameternya adalah Jakarta sudah dibuka dari PSBB. Pasti ini akan menjadi kajian dari pihak kepolisian, karena ekspektasi sepak bola luar biasa," katanya.

Baca juga: GNPF MUI & FPI Bubar Tertib, Tiba-tiba Ada Kelompok Misterius Lempar Bola Kasti Beracun pada Polisi

Baca juga: Hukum Memperingati Rebo Wekasan yang Dipercaya Turun Bencana, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Dia menambahkan, penundaan kompetisi memiliki dampak yang sangat serius bagi pemain, pelatih maupun semua pihak yang bersinggungan langsung dengan sepak bola Indonesia.

Belum lagi keinginan suporter yang menurutnya sangat menanti-nanti tim kesayangannya bisa kembali bertanding di Liga 1.

"Saya minta dengan hormat kepada suporter, khususnya yang punya basis fans yang besar, tolong diikuti anjuran dari kami selaku federasi sebagai yang dipercaya, untuk nonton di rumah saja, di televisi, karena ini disiarkan secara langsung," katanya. (bolasport.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved