Ingin Cari Ibu yang Pergi Sejak Bayi, Akbar Jadi Pemulung, Dedi Mulyadi: Seorang Ibu Punya Rasa
Dalam foto ia membaca Alquran di Jalan Braga, Kota Bandung, di tengah kesibukannya menjadi pemulung.
Dedi juga mengungkapkan sosok Unan, ayah Akbar yang dinilainya sebagai orang saleh.
Ayah Akbar adalah seorang tukang bangunan. Dan dia tidak pernah mematok tarif saat menawarkan jasanya.
"Mau dibayar Rp 100 ribu, Rp 80 ribu, atau bahkan Rp 60 ribu, dia (ayah Akbar) tetap mau bekerja. Padahal Rp 60 ribu itu bayaran untuk laden (pembantu tukang). Tukang bangunan itu kan bayarannya di atas Rp 100 ribu per hari," kata Dedi.
Wajah dan sikapnya, lanjut Dedi, menunjukkan ayah Akbar ini orang baik. Ayahnya pula yang selalu mengingatkan Akbar untuk beribadah. Mulai dari salat, membaca Alquran, hingga berbagi dengan sesama.
Setelah berbincang panjang lebar, Akbar dan ayahnya lalu pamit untuk pulang ke Garut.
"Jadi Akbar ini mau istirahat dulu di Garut seminggu. Lagian ayahnya kangen banget sama dia karena sudah enam tahun tidak bertemu. Setelah istirahat seminggu di Garut, nanti kembali lagi ke Subang untuk bekerja bersama saya di Lembur Pakuan," kata Dedi.
Dalam kesempatan itu, Dedi membekali ayah Akbar uang sebesar Rp 10 juta untuk modal usaha ayahnya itu.
"Dia itu kan tukang bangunan. Jadi uang itu bisa untuk membeli peralatan tukang atau bisa juga untuk usaha lainnya. Yang jelas saya ingin berbagi dengan orang-orang baik," kata Dedi.

Pergi Jauh untuk Mencari Sang Ibu
Bocah 16 tahun asal Kampung Sodong, Kelurahan Muarasanding, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut ini sempat jadi perbincangan di media sosial.
Namanya adalah Muhammad Gifari Akbar.
Foto Akbar sempat viral beberapa hari lalu.
Dalam foto ia membaca Alquran di Jalan Braga, Kota Bandung, di tengah kesibukannya menjadi pemulung.
Akbar sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Ia tak mengira fotonya yang tengah mengaji itu beredar luas di media sosial.