Pilkada Indramayu 2020

Nina - Lucky Hakim Jadi Paslon Terkuat Dari Hasil Survei Parameter Konsultindo di Pilkada Indramayu

Direktur Parameter Konsultindo, Agus Aribowo mengatakan, ada sebanyak 679 responden yang disurvei pada 11-16 Oktober 2020 dengan metode sampling.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 4 dalam Pilkada Indramayu 2020, Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim (Niky) di Gedung PGRI Indramayu, Kamis (24/9/2020). 

Sebesar 11,3 persen masyarakat lainnya juga mengaku mengenal Lucky Hakim karena sosoknya yang ganteng, ramah, berwibawa, dan baik.

"Jawaban itu adalah pertanyaan terbuka dari masyarakat, mereka yang menentukan sendiri jawabannya," ujar dia.

Masih berdasarkan hasil survei, disampaikan Agus Aribowo, perolehan Paslon Nicky ditempel ketat Paslon Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Mantap) dengan 28,6 persen, Paslon Muhamad Sholihin-Ratnawati (Sholawat) 7,7 persen, dan terakhir Paslon Toto Sucartono-Deis Handika (Toska) 5,6 persen.

"Sedangkan persentase masyarakat yang menjawab rahasia 13,8 persen dan tidak memilih 10,8 persen," ujarnya.

Baca juga: Ibu-ibu Sedang Senam di Tasikmalaya Kaget Tiba-tiba Ada Gempa Kencang Sekali: Aya Lini, Aya Lini

Baca juga: Rizky Billar Peluk Lesti Kejora karena Terbawa Perasaan Saat Drama Musikal, Begini Ceritanya

Bongkar Pagar Pemkab

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Ono Surono ingin pagar pembatas yang mengelilingi Pendopo Indramayu dibongkar.

Ia menjajikan, jika kelak Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 4 Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, pagar pembatas itu secepatnya bakal langsung dibongkar.

"Setelah dilantik, pokoknya program 100 hari dan saya secara pribadi sudah menyampaikan kepada bu Nina dan kang Lucky jangan lama-lama, seminggu pertama langsung di bongkar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (26/10/2020).

Ono Surono menilai, Alun-alun Indramayu termasuk Pendopo Indramayu yang kini dikelilingi pagar adalah ruang publik.

Semua orang berhak mengetahui seperti apa Pendopo berikut dengan Alun-alun yang dimiliki daerah yang berada di wilayah Pantura Pulau Jawa tersebut.

Hanya saja, menurut Ono Surono, pagar pembatas yang dibangun saat pemerintah awal Mantan Bupati Anna Sophanah-Supendi pada tahun 2010 lalu itu membuat masyarakat canggung untuk masuk ke dalam.

Hal ini pula yang membuat Alun-alun Indramayu selalu minim aktivitas masyarakat.

"Sehingga pada saat itu ditutup berartikan kesannya menutup diri. Membatasi ruang publik untuk berinteraksi dengan mereka," ujar dia.

Oleh karena itu, ia berharap dengan dibongkarnya pagar pembatas itu nanti bisa mengembalikan lagi fungsi dari Alun-alun Indramayu.

Ia juga tidak menutup kemungkinan akan meminta Bupati terpilih nanti untuk menyapa masyarakat secara langsung untuk menampung aspirasi mereka di Alun-alun demi pembangunan Indramayu yang lebih baik.

"Dengan tagline Nina Lucky memimpin dengan hati, bukan penguasa tapi pemimpin maka harus ada simbolisasi. Bagaimana Nina Lucky bisa mewujudkan itu? Ya dengan merobohkan penyekat itu," ujar dia.

Baca juga: TERUNGKAP Sosok Asli Ganis Hari, Pria yang Dikatai Kasar oleh Ade Londok, Saat Ditemui Dedi Mulyadi

Baca juga: Gaji Karyawan Swasta, PNS, TNI, Polri akan Dipotong 2,5% Mulai Januari 2021, Jokowi Udah Setuju

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved