Video
VIDEO Ibu-ibu di Dusun Picung Kuningan Tak Takut Lagi Matikan Kobaran Api Usai Dilatih Damkar
tidak sedikit kejadian kebakaran di daerah Kuningan itu muncul atas kepanikan warga
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Ratusan warga Desa Dukuh Picung, Kecamatan Luragung mengikuti pendidikan dan pelatihan tata cara memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaran.
“Pendidikan ini sekaligus sosialisasi kepada warga dalam menghadapi kobaran api agar tidak panik,” ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi di sela kegiatan tadi, di Aula desa setempat, Minggu (18/10/2020).
Khadafi mengatakan, tidak sedikit kejadian kebakaran di daerah Kuningan itu muncul atas kepanikan warga saat menghadapi kobaran api.
“Oleh karenaya, kesempatan dan atas undangan dari desa, kami berikan tentang pemahaman dalam menghadapi kobaran api,” kata dia.
Dalam menghadapi kobaran api, kata dia, tentu tidak boleh panik dan bertindak santai.
“Apalagi mampu menghadapinya maka lakukan pemadaman dengan alat seadanya. Melainkan sebeliknya, ini bisa memanggil dan bantuan orang lain,” katanya.
Penggunaan alat pemadam kebakaran, kata dia, ini bisa dilakukan dengan cara menutup kobaran api dengan kain basah yang dipastikan menutup kobaran api tersebut.
“Atau bisa menggunakan matrial pasar dalam memutus penyebaran daripada kobaran api tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Kusir Delman Jadi Saudagar Kuda di Kuningan, Harga Jual Kuda hingga Puluhan Juta
Baca juga: Vaksin Sinovac Asal China Sudah Disuntikan ke 1.620 Relawan oleh Bio Farma dan Unpad
"Sewaktu pagi ada yang kasih tahu, bahwa kandang sapi saya terbakar," kata Sutardi.
Sutardi menceritakan, kobaran api yang belum diketahui penyebabnya menghabiskan bangunan kandang sapi miliknya.
"Perkakas pertanian dan ada satu ekor sapi mati terpanggang," katanya.
Perkakas pertanian yang terbakar, imbuh Sutardi menyebutkan, ada cangkul, arit, mesin pompa air, dua tangki penyemprotan pertanian dan selang tiga rol ludes terbakar.
"Dari kejadian, setelah kami hitung total mencapai Rp 40 juta," ungkap Sutardi yang beraktivitas buruh tani di desa setempat.
Menyinggung soal dugaan api, kata dia, dirinya tidak mengetahui asal mula kobaran api tersebut.
"Namun dari kejadian ini, sudah kami laporkan ke desa. Tadi juga, ada petugas dari Polsek, Koramil dan Pol PP Kecamatan," kata Sutardi lagi.
• Satu Keluarga Gosong Terbakar di Atas Ranjang Rumahnya, Diduga Terlalu Nyenyak Tidur
• Langsung ke Rekening BLT Rp 600 Ribu Bagi Karyawan Cair Besok Cek Namamu di BPJS Ketenagakerjaan