Hubungan China dengan India Memanas, Negeri Tirai Bambu Justru Gelontorkan Duit untuk Sri Lanka

Negara India sangat khawatir mengenai pengaruh ekonomi China di Sri Lanka.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Instagram: @realxijinping
Presiden China, Xi Jinping. 

TRIBUNCIREBON.COM - Mengutip South China Morning Post, China umumkan hari Minggu lalu jika mereka sediakan 1,3 Triliun Rupiah untuk Sri Lanka.

//

Kesepakatan datang 2 hari setelah Presiden Sri Lanka meminta bantuan dari delegasi China yang berkunjung.

Presiden Sri Lanka, Gotabhaya Rajapaksa membantah persepsi bahwa megaproyek yang didanai China adalah "perangkap hutang".

Adapun Sri Lanka justru menyebut bantuan keuangan tersebut sebagai "hibah tepat waktu".

Kedutaan besar China di Kolombo mengatakan mereka akan gunakan hibah itu untuk biaya kesehatan, pendidikan dan suplai air di perkotaan Sri Lanka.

Hal itu akan sangat membantu dalam perbaikan kondisi Sri Lanka pasca pandemi.

Pengumuman itu datang setelah kunjungan China ke negara tetangga India tersebut Jumat lalu.

China diwakili oleh delegasi yang dipimpin Yang Jiechi, anggota Politburo Partai Komunis dan mantan menteri luar negeri China.

Presiden Sri Lanka dalam pembicaraannya dengan China meminta China membantunya mengobarkan pandangan bahwa megaproyek yang dibayari China bukanlah "perangkap hutang".

Ia ingin kepala daerah setuju dengan langkahnya.

Target utama Belt and Road Initiative

China sendiri menarget Sri Lanka sebagai titik penting dalam proyek global mereka, Belt and Road Initiative.

Baca Juga: China Mulai 'Mencengkeram' Sektor Teknologi Israel, AS 'Kepanasan' dan Memohon Agar Israel Mengurangi Hubungannya dengan Negara Panda Itu

Dan sama halnya dengan negara-negara lain yang mereka incar, Sri Lanka juga diberi pinjaman besar untuk pembangunan negara tersebut lebih dari 10 tahun terakhir.

Proyek pembangunan tersebut meliputi pembangunan pelabuhan, bandara, kota pelabuhan, jalan layang dan pembangkit listrik.

Kritik menyebutkan proyek yang didanai China tidak transparan dan Sri Lanka akan kesulitan membayarnya.

Fasilitas ini termasuk bagian dari rencana Beijing untuk jalur pelabuhan yang membentang dari perairan China ke Teluk Persia.

China juga setuju berikan pinjaman senilai 989 juta Dolar AS kepada Sri Lanka untuk membangun jalan tol yang akan menghubungkan pusat wilayah budidaya the ke pelabuhan China.

China memperluas pembangunan di Sri Lanka selama kepemimpinan mantan presiden Mahinda Rajapaksa, saudara dari presiden yang saat ini menjabat.

Mahinda Rajapaksa, yang kini menjadi perdana menteri, mengadakan pembicaraan terpisah dengan Yang pada Jumat lalu.

Inisiatif Belt and Road China yang merupakan pembangunan jalur sutra baru untuk kuasai perdagangan dunia
 
Inisiatif Belt and Road China yang merupakan pembangunan jalur sutra baru untuk kuasai perdagangan dunia

Kekhawatiran India

Negara India sangat khawatir mengenai pengaruh ekonomi China di Sri Lanka.

Selain karena ketegangan yang terjadi antara dua negara, India juga menganggap Samudra Hindia sebagai lokasi strategis.

Baca Juga: Urusan dengan China Belum Selesai, India Malah Bikin Gara-gara Rencanakan Serangan dengan Jet Tempur Baru pada Pakistan

Kunjungan Yang datang beberapa hari setelah diplomat dari 4 negara Indo-Pasifik: AS, Jepang, India dan Australia bertemu di Tokyo.

Pertemuan itu membahas peningkatan pengaruh mereka di inisiatif regional bernama "Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka".

Tak lupa, pertemuan itu juga membahas cara menangani tindakan China yang makin asertif ingin menguasai Indo-Pasifik.

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved