KKB Papua Tembaki Tim Gabungan Pencari Fakta , Anggota Tim dari UGM Terluka di Kaki dan Tangan

Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) itu mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Editor: Machmud Mubarok
Facebook/TPNPB
Daftar Korban Dalam Perburuan KKB Papua Setahun Terakhir 

Ia tertembak saat melintasi pos pengamanan TNI dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Ia menuju camp PT Dolarosa.

Dia dilaporkan menderita luka tembak di sisi kiri dan kanan pinggang.

Tentara Indonesia yang berjaga di pos memanggil ambulans yang membawa pekerja yang terluka ke Dinas Kesehatan Masyarakat Pasar Baru Kenyam.

Beberapa warga setempat dilaporkan telah memperingatkan Wetipo agar tidak berkeliaran di dekat pos keamanan TNI karena penembakan sporadis di lokasi tersebut, tetapi ia mengabaikan peringatan mereka.

Pada Selasa pagi, pemberontak bersenjata menembakkan lima peluru ke pos keamanan.

Wetipo yang sedang melaju melewati pos dengan mengendarai sepeda motor saat diserang berusaha untuk berbalik, namun terjatuh setelah terkena peluru.

Dia menerima pertolongan pertama di layanan kesehatan umum sebelum diterbangkan ke RS Charitas di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, untuk perawatan lebih lanjut.

Tiga pekerja PT Dolarosa dan seorang tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga mengantar Wetipo ke Timika.

 Prajurit TNI Tembak Mati Anggota KKB Papua, Anak Buah Egianus Kogoya saat Penyergapan di Honai

 Lima KKB Berkumpul di Intan Jaya, Pakai Tameng Hidup untuk Bertahan, Kapolda Papua Akui Kesulitan

 Rentetan Kekerasan di Papua

Pemberontak bersenjata Papua, yang dijuluki "kelompok kriminal bersenjata" atau "KKB" oleh polisi, tetap menjadi ancaman keamanan yang serius di daerah tertentu di pegunungan tengah provinsi Papua, Indonesia.

Kabupaten Intan Jaya di Papua mencatat bulan paling berdarah pada bulan September tahun ini, dengan kelompok bersenjata meningkatkan serentetan serangan di daerah tersebut, yang menyebabkan dua tentara dan dua warga sipil tewas dan dua lainnya luka-luka.

Pada 19 September 2020, seorang tentara Indonesia tewas dalam baku tembak dengan beberapa pemberontak bersenjata Papua di dekat kompleks Komando Subdistrik Militer Persiapan Hipadipa di distrik tersebut.

Pahlawan yang jatuh itu diidentifikasi sebagai Prajurit Satu Dwi Akbar Utomo, kata juru bicara Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Reza Nur Patria.

Pada hari yang sama, separatis bersenjata juga dilaporkan menembak mati Pendeta Yeremia Zanambani di Desa Hitadipa, Kecamatan Hitadipa.

Imam itu meninggal karena luka tembak setelah dia ditembak oleh penjahat bersenjata pada 19 September 2020, juru bicara Komando Pertahanan Daerah Gabungan (Kogabwilhan) III, Kolonel IGN Suriastawa, mencatat dalam sebuah pernyataan.

Sumber: Intisari
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved