Wisata di Majalengka
Kampung Cibuluh Nepalnya Indonesia Bakal Jadi The Next Booming Destinasi Wisata di Majalengka
adanya destinasi yang lebih dulu dikenal menjadi daya dukung wilayahnya populer di waktu yang akan datang.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Akhir-akhir ini Kampung Cibuluh yang berada di Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka menjadi perbincangan hangat masyarakat dengan keindahan panorama alamnya.
Pasalnya, desa yang berada di lereng kaki Gunung Ciremai ini diapit oleh dua bukit.
Keberadaannya itu lantas mirip dengan Desa Sherpa yang berada di Himalaya, Nepal.
Ditambah dengan desain rumah di pemukiman yang tersusun secara teratur.
Serta, pemandangan hijau khas pegunungan, makin membuat wisatawan tersihir.
Lantas, hal itu membuat masyarakat khalayak luas sependapat jika desa tersebut menjadi destinasi baru yang menarik lainnya di Kabupaten Majalengka.
Termasuk, masyarakat desa setempat.
Kepala Dusun Cibuluh, Iin Parlina mengatakan dirinya merasa senang dengan dikenalnya daerah yang ia pimpin selama ini.
• Minum Air Putih dengan Cara Ini Kurangi Berat Badan 4,3 KG Per Hari, Cocok untuk yang Bertubuh Gemuk
• Diabetes, Gagal Ginjal, dan Asam Urat Bisa Sembuh dengan Konsumsi Daun Binahong, Gini Cara Ngolahnya
• Ijazah dengan IPK 3,04 Jadi Kado Terakhir Mahasiswa Indramayu Ini Untuk Orang Tuanya, Kisahnya Viral
Dirinya berharap, hal tersebut menjadi suatu yang positif dan berdampak pada perekonomian masyarakat desa.
"Selagi positif tidak apa-apa. Bahkan ini menjadi awal dikenalnya Dusun Cibuluh untuk menjadi destinasi wisata favorit," ujar Iin, Sabtu (3/10/2020).
Iin juga berharap, adanya destinasi yang lebih dulu dikenal menjadi daya dukung wilayahnya populer di waktu yang akan datang.
Terlebih, Kecamatan Argapura menjadi daerah yang sering dikunjungi wisatawan dibanding kecamatan-kecamatan lainnya.
"Kita ketahui bersama, dusun kami didukung dengan adanya wisata Terasering Panyaweuyan dan Bukit Sayang Kaak di atas ini. Itu menjadi hak yang positif agar kampung kami dikenal dan menjadi ladang penghasilan masyarakat," ucapnya.
Ke depan, dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk lebih memperhatikan infrastruktur akses dan daya tampung.
Sehingga, wisatawan bisa menikmati keindahan desa yang kini disebut Nepalnya Indonesia. (*)