Dana Sudah Cekak, Pasien Covid-19 Membeludak, Pemkot Tasikmalaya Nyatakan Status Darurat Covid-19
Selama September ini terjadi peningkatan luar biasa kasus positif Covid-19 di Kota Santri ini. Karena itu, Pemkot menyatakan status darurat Covid-19.
"Penggunaan masker tampaknya sudah mulai disiplin. Kini tinggal jaga jarak, diusahakan selalu dipatuhi," kata Budi.
Petugas Gugus Tugas di lapangan, mulai fokus ke pengawasan jaga jarak di tempat-tempat umum.
"Sekarang akan langsung dibubarkan jika ada kerumunan-kerumukan di mana pun. Tapi kami lebih senang jika warga sendiri antisipatif, jaga jarak di tenpat umum," ujar Budi.
Rumah Sakit Penuh
Seluruh rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya dipenuhi pasien, menyusul membludaknya pasien positif Corona tersebut.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, pihaknya langsung menyediakan Rusunawa di lahan Unsil dijadikan tempat isolasi.
"Sekarang kan ada penambahan 33 kasus positif dari klaster pendidikan. Nah mereka kami tempat kan di Rusunawa, dengan fasilitas yang sudah lengkap," kata Budi, seusai rakor Covid-19 di Bale Kota, Selasa (29/9).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, pihak Pemkot sedianya hanya menyediakan ruang isolasi di gedung Mitra Batik RSU dr Soekardjo.
"Namun ternyata diluar dugaan pasien positif Covid-19 di Kota Tasik melonjak. Gedung Mitra Batik kini sudah penuh," ujar Uus.
Ia kemudian menempatkan pasien lain Covid-19 di sejumlah rumah sakit swasta. Tapi juga akhirnya penuh.
"Mulai hari ini ditambah lagi Rusunawa di lahan Unsil untuk menempatkan puluhan pasien Covid-19 dari klaster pendidikan. Sekarang sedang proses pengangkutan," ujar Uus. (firman suryaman)