Seputar Gerakan 30 September
CIA Bikin Operasi Rahasia Jelang G30S PKI, Khawatirkan Hubungan Mesra Soekarno dengan Cina
Sejak dekade 1950-an, CIA mencoba berbagai operasi rahasia mulai dari membuat film porno dengan Soekarno palsu hingga menyuplai senjata untuk pemberon
Kebijakan Soekarno yang anti-Barat dan berorientasi ke Cina menjadi momok bagi AS dan Inggris.
Demikian juga bagi kelompok-kelompok muslim garis keras dan para jenderal. AS bersekutu dengan mereka yang juga tak suka dengan Soekarno.
AS mengirim bantuan
Marshall Green pernah mengadakan pertemuan rahasia dengan Adam Malik, agen CIA McAvoy, dan Soeharto. Adam Malik saat itu adalah Duta Besar Indonesia di Rusia yang dipecat oleh Soekarno.
Keempatnya bicara soal membebaskan Indonesia dari komunisme. Pasalnya, Soekarno dianggap terlalu lemah dalam menangani PKI.
Green mengatakan, "Saya memerintahkan agar ke-14 walkie talkie yang ada di Kedutaan Besar untuk keadaan darurat diserahkan kepada Soekarno... Ini untuk keamanan internal tambahan bagi dia dan pejabat terasnya sendiri," kata Green.
Peralatan ini sekaligus jadi alat sadap Kedubes AS.
AS juga menurunkan peralatan komunikasi yang sangat maju dengan cuma-cuma.
Atas saran Green, Adam Malik secara diam-diam juga akan diberi uang.
Green menulis sebuah telegram ke pemerintahnya yang berbunyi,
"Keinginan kami untuk membantunya dengan cara ini, menurut saya akan menggambarkan dukungan kami atas perannya dalam upaya tentara yang anti-PKI, dan meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara dia dan tentara. Kemungkinan bahwa dukungan kami akan terdeteksi atau terungkap sangat minimal."
Dewan Jenderal
Kedekatan sejumlah jenderal dengan Amerika Serikat ini boleh jadi terendus sebagai upaya untuk mengkudeta Soekarno. Setidaknya, itu lah yang diyakini para pelaku G30S.
Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, PKI mendengar sekelompok jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengkudeta Presiden Soekarno. Informasi ini didapat dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.
Pada zamannya, tiap partai dan kelompok politik punya jaringan serupa dalam militer.
PKI memiliki tim khusus dan rahasia yang bertugas mengumpulkan beragam informasi. Tim ini disebut Biro Chusus (BC). Informasi dan analisis yang dihimpun BC amat menentukan langkah partai.
Informasi dari BC PKI penting untuk menentukan apakah PKI akan bertindak sebelum kudeta itu terjadi atau menunggu.