Jika Digigit Tomcat Jangan Pencet Binatang Itu, Ini yang Harus Dilakukan

Seperti diberitakan sebelumnya, teror tomcat ini diketahui sudah terjadi sejak Kamis 27 Agustus 2020 lalu sampai dengan sekarang.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Kompas.com
Ilustrasi semut Charlie alias tomcat. 

Pada malam dini hari tadi mereka melakukan penyemprotan klorin saat tomcat-tomcat itu kembali muncul.

Tomcat yang menyerang rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020).
Tomcat yang menyerang rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
"Sebelumnya kita juga sudah mencoba dulu dengan air itu ke sample tomcat hidup yang kemarin dibawa dan ternyata memang langsung mati," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu, A Fatah kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Rabu (2/9/2020).

Setelah dilakukan penyemprotan, ribuan tomcat yang tadi malam menyerang semuanya mati seketika.

Meski demikian, A Fatah belum bisa memastikan apakah tomcat-tomcat itu akan kembali menyerang atau tidak pada malam hari nanti.

Teror tomcat ini diketahui sudah terjadi sejak Kamis (27/8/2020) sampai dengan sekarang.

Ada sebanyak 3 rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang diserang serangga tersebut.

 Tomcat Serang Anak-anak di Indramayu Mukanya Kaku dan Perih, Mau Ngedip Juga Susah

 Mulai Ditransfer Besok Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Bakal Disalurkan ke 3 Juta Karyawan Swasta

Dengan jumlah korban mencapai 11 orang, 7 di antaranya adalah anak-anak.

Dalam hal ini, BPBD Indramayu masih terus melakukan pemantauan dan menganalisa bahan yang bisa benar-benar mengusir serangan serangga tersebut.

"Nanti kita lihat, kita juga mencoba memakai bahan apa selain pakai klorin yang bisa mengusir tomcat, karena memang membahayakan juga. Kalau kena gigitan bisa terbakar, melepuh, terus pada bengkak," ujarnya.

Serang Anak-anak Jadi Korban

Muka dari anak-anak di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu seperti memar dan timbul bintik-bintik merah terutama di sekitaran mata.

Mereka menjadi korban serangan tomcat yang dalam beberapa hari terakhir menyerang pemukiman setempat.

Setidaknya ada 11 korban serangan tomcat di desa setempat, 7 di antaranya masih anak-anak.

Salah seorang anak yang menjadi korban, Dinda Dwi Anggraeni (10) mengatakan, wajahnya sakit dan perih.

"Sakit, perih, pengennya cepat diobatin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (1/9/2020).

Dinda Dwi Anggraeni yang saat ini duduk di kelas 4 SD sulit melakukan aktivitas, apalagi untuk belajar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved