Jumenengan Sultan Sepuh XV

Menjelang Penobatan Sultan Sepuh XV, Ratusan Santri Datangi Alun-alun Kasepuhan Cirebon

Lantunan sholawat terdengar riuh diteriakkan ratusan santri yang berasal dari sejumlah pesantren di wilayah Cirebon tersebut.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ratusan santri saat melantunkan selawat di Alun-alun Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (30/8/2020) 

Persiapan penobatan Sultan Sepuh XV

PRA Luqman Zulkaedin bakal dinobatkan sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon pada, Minggu (30/8/2020).

PRA Luqman Zulkaedin akan mewarisi takhta ayahnya, Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, dan mendapat gelar Sultan Sepuh XV.

Wargi Keraton Kasepuhan, Pangeran Chaidir Susilaningrat, mengatakan, sejumlah persiapan tengah dilakukan untuk prosesi penobatan atau Jumenengan tersebut.

Bahkan, panitia jumenengan juga telah menggelar geladi resik tradisi Jumenengan dan koordinasi dengan sejumlah pihak.

"Panitia terus mematangkan konsep acaranya, dan sudah memasuki tahap geladi resik juga," kata Chaidir Susilaningrat saat konferensi pers Jumenengan Sultan Sepuh XV di Taman Air Goa Sunyaragi, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Sabtu (29/8/2020).

Ia mengatakan, prosesi geladi resik itu berlangsung sejak Jumat (28/8/2020) dan diagendakan digelar beberapa kali hingga hari ini.

Menurut dia, PRA Luqman Zulkaedin juga turun langsung memimpin tahapan geladi resik tersebut.

 Chadwick Boseman Pemeran Black Panther di Film Avengers Meninggal Dunia Karena Kanker Usus

 Daftar Harga HP Vivo Akhir Agustus 2020: Mulai Rp 1 Jutaan, Vivo Y11, Vivo Y12, V19, Vivo X50 Pro

 Ibu Usia 20 Tahun Ini Jadi Calon Janda Muda, Gugat Cerai Suami Gara-gara Tak Dinafkahi Lahir Batin

Selain itu, koordinasi dengan pihak keamanan, yakni TNI - Polri juga dilakukan untuk memastikan jumenengan berjalan aman dan lancar.

"Petugas TNI - Polri juga sudah meninjau langsung keraton untuk menyiapkan skema pengamanannya," ujar Chaidir Susilaningrat.

Chaidir menyampaikan, keterlibatan TNI - Polri dalam pengamanan merupakan prosedur pelaksanaan jumenengan.

Selain itu, kedatangan pejabat pemerintahan dan tamu kesultanan juga menjadi pertimbangan lain untuk mengetatkan pengamanan demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved