Penobatan Sultan Sepuh XV
Prosesi Jumenengan PRA Luqman Sebagai Sultan Sepuh XV Akan Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat
panitia juga telah mengatur sedemikian rupa sehingga tempat duduk para tamu yang hadir tidak saling berdekatan.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
"Saya kira hal-hal yang berpotensi mengganggu kelancaran prosesi jumenengan sudah diantisipasi," kata Chaidir Susilaningrat saat konferensi pers Jumenengan Sultan Sepuh XV di Taman Air Goa Sunyaragi, Jalan Brigjend Dharsono, Kota Cirebon, Sabtu (29/8/2020).
Ia menyampaikan, panitia jumenengan atau penobatan PRA Luqman sebagai Sultan Keraton Kasepuhan juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan dari TNI - Polri.
Bahkan, petugas TNI - Polri juga sudah meninjau Keraton Kasepuhan dan bertemu langsung PRA Luqman.
"Petugas TNI - Polri juga sudah meninjau langsung keraton untuk menyiapkan skema pengamanannya," ujar Chaidir Susilaningrat.
Chaidir menilai mengenai penolakan PRA Luqman oleh sejumlah pihak merupakan hak pribadi masing-masing.
Ia mengatakan, penolakan semacam itu sah-sah saja karena kebebasan mengemukakan pendapat di muka umum telah dijamin Undang-undang.
• Sultan Keraton se-Nusantara Siap Hadiri Jumenengan PRA Luqman sebagai Sultan Sepuh XV
• Gubernur Jabar dan Sultan se-Nusantara Diundang Hadiri Jumenengan PRA Luqman Sebagai Sultan Sepuh XV
• Prosesi Jumenengan PRA Luqman Sebagai Sultan Sepuh XV Akan Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat
Namun, pihaknya memastikan penolakan tersebut tidak akan mengganggu jalannya prosesi jumenengan yang digelar pada Minggu (30/8/2020).
"Itu pendapat mereka, sehingga berhak menolak, dan kami juga tidak mempermasalahkannya," kata Chaidir Susilaningrat.
Rencananya, prosesi jumenengan dimulai bakda zuhur dan diawali tahlil serta doa bersama untuk Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
Sebab, pelaksanaan jumenengan itu bertepatan dengan peringatan 40 hari mangkatnya Sultan Arief beberapa waktu lalu.