Kesenian Reog Indramayu Kembali Hidup, Tawaran Pentas Mulai Berdatangan, Enggak Takut Dibubarin Lagi

Salah satunya yang dirasakan oleh Reog Dangut Putra Vikar Jaya di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para seniman yang tergabung dalam Reog Dangdut Putra Vikar Jaya saat menghibur masyarakat di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para seniman di Kabupaten Indramayu akhirnya dapat bernapas lega, tawaran pentas pun sudah mulai berdatangan meski belum seramai dahulu.

//

Salah satunya yang dirasakan oleh Reog Dangdut Putra Vikar Jaya di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener.

Kini mereka bisa menghibur kembali masyarakat tanpa khawatir dibubarkan petugas.

Pemilik Reog Dangdut Putra Vikar Jaya, Caswadi (52) mengatakan, sangat menyambut baik kebijakan pemerintah yang sudah memperbolehkan para seniman kembali pentas walau hanya pada siang hari saja.

Kesenian reog yang merupakan tradisi khas Kabupaten Indramayu perlahan bisa kembali hidup.

"Sudah lega sekarang sudah boleh pentas," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (10/8/2020).

Saat ditemui Tribuncirebon.com, kelompok reog yang dipimpinnya itu tengah menghibur masyarakat di Desa Terusan, Kecamatan Sindang.

Hadirnya mereka di Desa Terusan pun, diakui Caswadi guna memenuhi panggilan pemilik hajat.

Para seniman disewa untuk menyanyikan 10 buah lagu. Satu lagunya dihargai sebesar Rp 50 ribu.

Dengan menggunakan kostum khas pewayangan, seperti Hanoman, Buto, Gatot Kaca, dan masih banyak lagi mereka terlihat bersemangat menghibur masyarakat.

Para seniman yang mayoritas merupakan pemuda dan anak-anak itu bergoyang sesuai dengan kostum yang mereka kenakan diiringi melodi lagu tarling jawa.

Seperti Hanoman yang bergoyang layaknya kera, Buto yang bergoyang seperti raksasa, dan lain sebagainya.

Caswadi menyampaikan, personil reog yang dipimpinnya itu berjumlah sekitar 50 orang secara keseluruhan.

Hasil dari undangan tersebut dibagikan kepada setiap personel. Selebihnya mereka juga meminta sumbangan dengan mengelilingi para penonton sebagai upah tambahan.

"Ya disyukuri saja agar kesenian khas Indramayu ini tidak sampai punah," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved