Susi Bilang Si Pelempar Bom Molotov ke Kantor DPC PDIP Cianjur Pengecut: Anti Ketuhanan-Kemanusiaan

Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur, Susilawati SH MKP mengutuk keras aksi teror pelemparan bom molotov

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin
Ketua DPC PDI Perjuangan Susilawati menunjukkan bekas pelemparan bom molotov 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur, Susilawati SH MKP mengutuk keras aksi teror pelemparan bom molotov ke kantornya di Jalan KH Abdulah Bin Nuh, Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.

Ia mengatakan, pelaku aksi teror bom molotov merupakan pengecut yang anti ketuhanan dan kemanusiaan.

"Saya pikir pelaku ini pengecut yang anti ketuhanan dan kemanusiaan," ujar Susi.

Ia mengatakan, tak ada pengancaman atau apapun di lingkungan internal partai sebelumnya. Menurutnya saat ini baru saja pembentukan pengurus anak cabang dan itu berjalan kondusif.

 Dedi Mulyadi Nilai Kepsek Tahan Ijazah Siswa Cuma Bikin Pusing, Aniaya Hambat Masa Depan Siswa

Susi mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah hal ini ada kaitannya dengan Pilkada Kabupaten Cianjur yang saat ini sudah memasuki tahapan-tahapan.

"Masih terlalu dini menyimpulkan hal itu," kata Susi.

Susi menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror pelemparan bom molotov ini.

"Saya percaya pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus teror pelemparan bom molotov ini," kata Susi.

Susi mengatakan, kepada semua kader untuk menahan diri dan tak terpancing serta menghormati penyelidikkan pihak kepolisian.

 Politikus Demokrat Ibas, Bandingan Zaman SBY dan Jokowi, 10 Tahun SBY Ekonomi Indonesia Meroket

Diberitakan sebelumnya, 

 Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur di Jalan KH Abdulah Bin Nuh Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, dilempar bom molotov, Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 02.15 WIB.

Pintu gerbang masuk sempat terbakar namun api berhasil cepat dipadamkan sehingga hanya menimbulkan efek gosong di kaca dan tembok.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Cianjur, Susilawati, mengatakan, ia menerima kabar dinihari dari Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto. Polres Cianjur menerima laporan dari staf PDI Perjuangan yang menjaga kantor.

"Iya betul, tadi ada laporan dari staf di sana (Kantor DPC PDIP), bahwa telah terjadi pelemparan bom molotov di DPC. Sekitar jam 2, jam 3 (dinihari)," kata Susi, Jumat (7/8/2020) di kantor DPC PDI Perjuangan.

Susi mengaku tidak mengetahui secara detail kronologi pelemparan bom molotov. "Kepolisian juga sudah datang, saya juga sudah komunikasi dengan Pak Kapolres. Saya kronologinya juga tidak tahu karena yang ada di sana hanya staf. (Kerusakan) pintu depan," katanya.

 Pemotor Korban Laka Lantas yang Tewas di Ciwigebang Bekerja Sebagai Pedagang di Jakarta

 Sepasang ABG Berhubungan Badan, Setelah Puas Si Cowok Bunuh Pacarnya karena Tahu Diselingkuhi

 Identitas Mayat Penuh Luka Tembak di Purwakarta Akhirnya Terungkap, Siapa Orang yang Menembaknya?

Susi pun mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengungkap pelakunya. "Pak Kapolres sudah berkoordinasi dengan saya akan berupaya semaksimal mungkin mengungkap pelaku yang melakukan. Tetap sabar, terus kemudian percayakan sepenuhnya kepada kepolisian," katanya.

Susi mengatakan, sebelumnya tak ada teror apapun dan ia belum bisa mengatakan ada kaitannya dengan Pilkada karena masih dalam pendalaman Polres Cianjur.

Terekam CCTV

Aksi pelemparan bom molotov ke kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 02.15 WIB terekam kamera CCTV.

//

Aksi pelemparan dilakukan oleh dua orang yang mengendarai motor. Pelemparan bom molotov dilakukan dari arah samping kiri kantor. Kamera CCTV juga merekam detik-detik bom molotov dibakar dengan tergesa.

Tetesan bahan bakar mengenai tangan yang membakar.

Dua orang saksi, staf PDI Perjuangan yang mendengar bunyi ledakan setelah bom molotov mengenai bagian pintu langsung bergegas keluar. Namun dua orang sudah kabur dengan motor.

Seorang saksi mata, Didin Syarifudin (40), tidur di bagian lantai atas gedung dekat gerbang sehingga ledakan cukup terdengar jelas olehnya.

Sementara satu rekan lainnya tidur di bagian lantai bawah gedung kantor.

 Kantor DPC PDIP Cianjur Dilempar Bom Molotov, Pintu Gerbang Terbakar, Tembok Gosong

Mendengar ledakan cukup keras keduanya langsung bergegas keluar dan langsung berusaha memadamkan api.

"Dua pelaku memakai motor, mengendap melalui benteng kiri gedung dan melempar dari kiri, saya langsung bergegas keluar setelah mendengar bunyi ledakan," kata Didin.

Polisi Periksa Saksi

Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto, memimpin langsung olah TKP setelah mendapat laporan adanya pelemparan bom molotov ke kantor DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Cianjur.

Kapolres menyimpulkan hasil penyelidikkan sementara bahan bakar yang digunakan untuk bom molotov adalah minyak tanah yang dimasukkan ke dalam botol kaca.

"Kejadian sekitar pukul 01.56 WIB, botol molotov diduga botol kaca berisi minyak tanah yang dilakukan oleh OTK (orang tidak dikenal) terhadap bagian pintu depan Kantor Sekretariat DPC PDI Peejuangan Kabupaten Cianjur," ujar Kapolres, Jumat (7/8/2020).

 Ucapan-ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang Benar Buat 17 Agustus 2020, Jangan Salah Tulis Ya

Kapolres mengatakan pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi di TKP yang bertugas piket jaga Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur.

Menurut keterangan saksi, Didin Saripudin alias Odong ia mendengar suara ledakan dari arah pintu depan kantor Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Cianjur saat itu saksi sedang berada di ruangan sekretariat.

"Setelah saksi mendengar suara ledakan tersebut kemudian langsung memberitahukan temannya," kata Kapolres.

Lalu ia bersama rekannya, Erlan Suherlan, mengecek ke arah suara depan pintu dan melihat ada api masih menyala, kemudian berupaya memadamkan percikan api tersebut dengan peralatan manual sampai api tersebut padam.

 VIDEO Lewat Miniatur Perahu Tradisional, Darmin Tunjukan Budaya Masyarakat Pesisir Indramayu

"Hasil moniyoring rekaman CCTV yang ada di TKP, termonitor pelaku diduga pada saat melakukan pelemparan botol molotov berupa botol kaca berisi minyak tanah dari samping depan arah kiri melalui akses jalan kiri Kantor," katanya.

Akibat kejadian tersebut jendela kantor, pintu dan tembok sebelah depan kiri serta kursi chitos yang berada di dekat jendela rusak

Di Bogor

Sebelum kejadian di Cianjur, peristiwa pelemparan bom molotov juga terjadi di Bogor. 

Rumah basis Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Bogor di Megamendung, Kabupaten Bogor dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal, Selasa (28/7/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, peristiwa ini terjadi pada Selasa pagi.

Diperkirakan ada 3 buah bom molotov yang dilempar oleh orang tak dikenal tersebut.

Dalam peristiwa pelemparan diduga bom molotov ini, sejumlah barang hingga beberapa bagian bangunan rumah mengalami kerusakan.

Saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rosenfield membenarkan kejadian ini.

"Iya betul, ada pelemparan bom molotov," kata Rosenfield saat dihubungi TribunnewsBogor.com via sambungan telepon, Selasa (28/7/2020).

Sementara ini, dia mengaku belum bisa membeberkan secara detail terkait peristiwa tersebut.

Para kader PDIP pun langsung berdatangan ke lokasi pelemparan bom molotov tersebut.

"Nanti ya, saya lagi banyak tamu," singkat Rosenfield.

Keterangan yang sama juga disampaikan DPD PDIP Jabar.

"Betul, tadi dini hari pukul 02.37 terjadi pelemparan sebanyak tiga bom molotov di kediaman kader kami di DPC PDIP Kabupaten Bogor," ujar Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono via ponselnya, Selasa (28/7/2020).
Ia menerangkan, pelemparan itu terjadi sehari setelah pengurus partai memperingati peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatul‎i.
"Hal ini sangat menunjukkan bahwa saat ini ada gerakan teror yang terus menerus dilakukan ke PDI Perjuangan yang dimulai dari pembakaran bendera partai saat demo penolakan RUU HIP. Atas peristiwa pelemparan bom molotov itu, kami mengutuk keras dan meminta Polri untuk menyelidiki dan memproses hukum pelaku yang terlibat," ucap Ono. 
Atas terjadinya peristiwa pelemparan bom molotov itu, pihaknya meminta kader partai di Jabar untuk tenang dan tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke polisi. 
"Kami membuka ruang dialog ke pihak manapun untuk mendiskusikan masalah-masalah rakyat untuk diselesaikan. Sehingga, tidak ada masalah satupun yang tidak bisa diselesaikan. Kami harap kejadian serupa tidak terjadi lagi," ucapnya.  (fam)
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved