2 Hektare Lahan di Kaki Galunggung Kini Ditumbuhi Jagung yang Ditanam oleh Polresta Tasikmalaya
penanaman sekitar dua hektare jagung varietas unggul baru (VUB) ini memanfaatkan lahan kosong yang tidak digarap warga.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - AREA kebun jagung dengan luas sekitar dua hektare di Kampung Cihurip, Desa Sinagar, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, tampak tumbuh subur.
Kebun jagung yang diperkirakan berusia dua bulan itu, sekitar satu bulan lagi sudah bisa dipanen. Hamparan kebun jagung berwarna hijau segar menambah keindahan alam kaki Gunung Galunggung.
Namun siapa sangka, hamparan kebun jagung yang subur menghijau itu ditanam polisi. Yakni oleh jajaran Polsek Sukaratu dan Polresta Tasikmalaya.
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto, yang mengontrol lahan tanaman hampir tiga hektare itu, Selasa (3/8) sore, mengapresiasi anggotanya yang menjaga lahan pertanian tersebut.
"Semua tanaman ini hasilnya untuk masyarakat. Ini untuk ketahanan pangan dimasa pandemi Covid-19," kata Anom, saat melihat-lihat tanaman jagung seluas sekitar dua hektare.
• Kisah Pahit Cewek PL Karaoke di Bandung: Tak Punya Uang untuk Makan, Anak Kelaparan, Diusir dari Kos
• BOCORAN Harga HP dan Spesifikasi Oppo Reno 4 dan Reno 4 Pro, Akan Rilis 6 Agustus 2020
• Hari Jumat Mau Nikah, Pengantin Pria Asal Siantar Malah Gantung Diri, Diduga Stres Soal Biaya Nikah
Tanaman jagung itu tumbuh subur dan tampak menghijau dengan masa tanam dua bulan dan Kapolres mengharapkan satu bulan lagi sudah bisa dipanen.
"Selain jagung, kami menanam sayuran, cabai merah, kopi dan lainnya. Semuanya akan dimanfaatkan untuk masyarakat kurang mampu yang paling terdampak pandemi," ujar Anom.
Ia menyebutkan, penanaman sekitar dua hektare jagung varietas unggul baru (VUB) ini memanfaatkan lahan kosong yang tidak digarap warga.
"Dalam penggarapannya pun tetap melibatkan warga. Terutama untuk pemeriharaan rutin, anggota kami mendapat back up warga," ujar Anom.
Kapolresta mengatakan, jagung yang ditanam sengaja dipilih dari jenis unggulan yakni hibrida JH 29 yang memiliki potensi hasil panen sebanyak 8-13,6 ton per hektarnya.
"Jika panen nanti, dengan luas kebun sekitar dua hektare diharapkan bisa menghasilkan minimal 16 ton jagung sesuai data potensi panen jagung hibrida JH 29," kata Anom.
Kandungan protein 10% lebih tinggi dibanding varietas lainnya dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun dan mempunyai perakaran yang kuat termasuknya tahan rebah.
Sedangkan kandungan karbohidrat jagung ini mencapai 73-75 persen dan dalam biji jagung hibrida ini juga terdapat kandungan kalsium, besi, fosfor dan natrium.
"Panennya kemungkinan sekitar satu bulan lagi. Begitu dipanen akan dibagi-bagikan kepada warga kurang mampu," ujar Anom.
Pihaknya sudah mendapatkan data penerima yakni warga kurang mampu. Sehingga pemberian jagung ini tepat sasaran. (firman suryaman)
