Video
VIDEO Nasi Kasreng Kuliner Khas Luragung Kuningan, Bermula dari Mak Karsih Penjual Nasi & Gorengan
Ketika itu, masih kata Iroh, Mak Karsih yang berjualan nasi dan gorengan itu hanya dilengkapi dengan toge mentah, rebon dan sambal.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN – Sebutan nasi kasreng bagi sejumlah warga di Kabupaten Kuningan dan para pencinta kuliner, sudah tidak asing di telinga mereka.
Pasalnya, nasi kasreng salah satu sajian kuliner daerah Kuningan timur ini, sudah memasyarakat.
“Nasi kasreng ini, menu makan bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah,” kata Iroh (43) salah seorang penjual nasi kasreng, saat ditemui di lapak usahanya, di kompleks Taman Luragung, yang berada di Desa / Luragung Tonggoh, Kecamatan Luragung, Kuningan, Minggu (2/8/2020).
Iroh menceritakan, awal muncul nama kasreng ini merupakan perpaduan antara pedagang yang pada waktu itu jualan gorengan juga.
”Iya, pada waktu itu Mak Karsih yang kebetulan sebagai tukang nasi dan gorengan, sehingga nama itu muncul dan terkenal dengan sebutan kasreng,” katanya.
• INI Spesifikasi Oppo Reno 4, Lengkap Dengan Daftar Harga HP Oppo Terbaru Agustus 2020
• Harga Emas Antam Awal Pekan Ini Tertinggi Sepanjang Masa, Harga Buyback Naik Seribu Rupiah
• Daftar Harga HP Vivo Terbaru Agustus 2020: Vivo X50 Rp 6,9 Juta, Vivo Z1 Pro Rp 3,4 Juta
Ketika itu, masih kata Iroh, Mak Karsih yang berjualan nasi dan gorengan itu hanya dilengkapi dengan toge mentah, rebon dan sambal.
“Ya memang nasi kasreng jajanan murah, tapi mengenyangkan perut lapar,” kata Iroh lagi.
Kini nasi kasreng mudah didapatkan di mana– mana. “Sebab pedagang nasi kasreng, beberapa tahun sudah menjamur dan sudah terkenal banyak orang,” katanya.
Sebagai pelengkap menu makan nasi kasreng, kini banyak varian dan menu lain sebagai daya tarik konsumen.
“Seperti ada pepes daging ayam, ikan beunter goreng, daging ayam crispy dan banyak lagi,” katanya.
Iroh pun sudah lama berjualan nasi kasreng. “Saya berdagang nasi kasreng mah, mulai dari gadis dan sudah sangat lama,” katanya.

Nasi kasreng, kata Iroh, kini merupakan makanan khas daerah Kuningan timur. “Semua hampir dadakan, misal buat goreng tempe atau masak nasi,” katanya.
Cara dadakan ini sebagai budaya penjual nasi kasreng yang dimunculkan Mak Karsih pada waktu berjualan di masanya.
“Iya, semua hampir dadakan untuk menyajikan makanan saat konsumen datang. Ya dulu mah, nasi yang baru masak dan gorengan saja, bisa laku keras. Apalagi sekarang dengan cara modern dalam penyajiannya,” ungkapnya.
Iroh menuturkan, dalam satu hari berjualan nasi kasreng bisa mendapat keuntungan sebesar Rp 500-600 ribu, berjualannya itu mulai dari waktu shalat subuh sampai sekitar sekitar jam 10 malam,” katanya.
TONTON VIDEO DI SINI