Waspada Sepeda Lipat Menjadi Sasaran Empuk Para Perampok, Mahal dan Juga Gampang Dibawa

Seperti yang terjadi belum lama ini di Kompleks Margaasih Permai, Desa/Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Mumu Mujahidin
Unitedbike.com via Tribunnews
Harga sepeda lipat terbaru. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Euforia bersepeda membuat sepeda menjadi sasaran empuk bagi para pelaku pencurian.

Harga jual sepeda yang naik berkali-kali lipat juga membuat sepeda menjadi barang mewah baru di masyarakat.

Saat ini banyak sekali aksi pencurian sepeda di masyarakat.

Bahkan tak jarang aksi pencurian tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial.

Seperti yang terjadi belum lama ini di Kompleks Margaasih Permai, Desa/Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Tiga orang perampok dengan santainya mengambil dua unit sepeda dari teras dan garasi sebuah Gudang Distributor Kaus Kaki.

Sistem keamanan sepeda yang rendah membuat para pencuri dengan mudah menggasak sepeda tersebut. 

Seorang penggiat Sepeda Eco Transport Bandung, Windu Mulyana mengaku kerap mendapat laporan kehilangan sepeda dari rekan-rekannya.

Namun sedikit orang yang mau melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. 

“Sebenarnya masyarakat masih malas berurusan dengan pihak berwajib (polisi). Katena harus berurusan kepada pihak berwajib, bikin laporan berkala, segala macam. Dan kecil kemungkinan untuk kembali lagi sepedanya jadi malas,” katanya. 

Menurutnya sepeda lipat menjadi sasaran paling gampang dirampok mengingat ukuran dan beratnya yang ringan sehingga memudahkan perampok mengambil sepeda tersebut.

Selain itu harganya juga mahal sehingga ketika dijual kembali akan sangat menguntungkan bagi mereka. 

“Jadi agar aman masukan ke rumah saja dan lipat. Kalau dikunci juga tetap mudah diangkat kalau mau lebih aman lagi, lipat dan kunci di tempat statis yang tidak bisa keangkat,” katanya. 

“Pastikan parkir di tempat yang terlihat. Jika merasa kurang aman kunci sepeda anda walaupun tidak menjamin 100 persen akan aman. Setidaknya ada upaya yang dilakukan untuk menjaga dan meminimalisir potensi pencurian,” tuturnya. 

Windu menyarankan agar memiliki sepeda custom. Agar ketika sepeda kita ada yang mencuri akan dengan mudah dikenali. 

“Katena tidak banyak yang punya, warna yang berbeda dan motif tertentu. Jadi kalau dicuri bisa kelihatan dan mudah diidentifikasi. Kalau sepeda yang biasa (umum) akan sulit dilacak,” katanya. 

 Daftar Harga HP Realme Juli 2020, Lengkap Bocoran Spesifikasi Realme C15 yang Bakal Segera Rilis

 Download MP3 Lagu Terlanjur Mencinta Versi Lyodra, Tiara Andini dan Ziva Magnolya, Rajai Tangga Lagu

Sementara Admin Forum Komunikasi Pesepeda Sebandung Raya Cuham alias Cucu Hambali (49) juga mengaku kerap mendapat laporan kehilangan sepeda dari anggotanya.

Cuham mengakui jika saat ini laporan kehilangan sepeda meningkat, terutama sepeda-sepada model terbaru yang mahal. 

“Kami menerima banyak laporan. Dari dulu sering terjadi pencurian sepeda terutama sepeda-sepeda mahal. Sekarang malah meningkat apalagi dengan model terbaru, yang lagi hits misalnya sepeda lipat itu mudah sekali dibawa (dicuri),” ungkapnya. 

Oleh karena itu Cuham menganjurkan agar kita senantiasa membawa kunci sepeda ke mana pun dan di mana pun.

Termasuk di dalam rumah, Cuham juga menyarankan agar sepeda tetap dikunci.

“Selalu bawa kunci kemanapun kalian pergi. Kunci sepeda di tempat yang aman termasuk di dalam rumah,” katanya. 

Tips Bersepeda di Tengah Pandemi

Selain itu di tengah Pandemi Covid-19 ini Cuham juga menyarankan agar menjadi pesepeda yang smart, dengan menerapkan protokol kesehatan untuk diri pribadi. 

“Bersepeda sendiri menjadi pilihan paling bijak saat ini. Jangan bergerombol, kalaupun mau berkelompok tidak boleh lebih dari 5 orang,” katanya.

Selain itu jadikan bersepeda sebagai ajang olahraga dan rekreasi saja. Tidak berlama-lama nongkrong dan senantiasa berjaga jarak, tidak berdekatan dengan orang lain. 

“Pakai masker, clove, sarung tangan, handset, helm, memilih waktu yang tepat, tidak di jam-jam sibuk dan cari rute yang sepi jangan rute yang ramai demi menghindari penularan Covid-19,” pungkasnya. 

 Harga Sepeda Lipat Terbaru 2020, Polygon Hingga Pacific, Punya Duit Rp 1,7 Juta Bisa Beli Sepeda

 Harga Sepeda Lipat Mulai Rp 1,7 Juta Merek United, Polygon, Pasific, Element, Ini Daftar Lengkapnya

Bersepeda di Tengah Pandemi Amankah?

Bersepeda di tengah Pandemi Covid-19 tengah menjadi gaya hidup sehat masyarakat saat ini.

Selain mendapat manfaat kesehatan, bagi sebagian orang bersepeda juga menjadi ajang rekreasi di tengah kondisi serba tidak menentu ini.

Setelah menjalani masa Pembasatan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan beraktivitas di rumah selama hampir tiga bulan lebih, masyarakat Bandung akhirnya dapat merasakan sedikit kelonggaran dengan diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). 

Hal ini dimanfaatkan masyarakat khususnya di Bandung untuk bersepeda menikmati sudut-sudut jalanan Kota Bandung.

Ribuan pesepeda memadati jalanan Kota Bandung setiap minggunya.

Lalu apakah bersepeda di tengah Pandemi Covid-19 itu aman?

Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bony Wiem Lestari, dr., MSc menuturkan perilaku atau efek sosial setelah bersepeda menjadi risiko yang berbahaya bagi penyebaran Covid-19.

Menurutnya jika dilihat dari aktivitasnya, bersepeda merupakan kegiatan olahraga yang menyehatkan tubuh.

Sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan (imun) tubuh dan dapat terhindar dari serangan virus berbahaya.

“Manfaat bersepeda kesehatan tidak usah diragukan lagi. Ini olahraga kardio sehingga melatih jantung dan otot. Ini menyehatkan sama kayak olahraga lari. Tapi kalau berkelompok maka perlu diwaspadai risiko kesehatannya,” katanya saat dihubungi Tribun Jabar melalui telepon seluler, Minggu (5/7/2020).

“Saya lihat perilaku setelah bersepedanya, bukan masalah kegiatan sepedanya,” ujarnya.

Menurutnya selama bersepeda dilakukan seorang diri, tidak berkelompok, serta mengenakan perlengkapan keamanan dan menerapkan protokol kesehatan hal itu tidak menjadi masalah.

“Tapi kebiasaan di kita itu, berkelompok. Istirahat ke pinggir, ngumpul berkerumun, lalu mulai buka masker, ngobrol, tidak jaga jarak karena bertemu dengan kelompok lain. Nah disitulah potensi yang berbahaya,” katanya. 

Meski begitu kegiatan bersepeda sendiri menurutnya belum berpotensi menjadi cluster baru penyebaran Covid-19. 

“Tidak terlalu jauh ke arah situ (cluster baru). Aktivitas sesudah bersepeda yang harus dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatannya. Saya enggak bisa bilang itu (cluster) sekarang, karena mungkin harus ditest juga para pesepedanya,” ungkapnya. 

Bony menuturkan sepeda menjadi transportasi paling aman di tengah Pandemi Covid-19 ini, jika dibandingkan dengan transportasi lainnya.

Karena bersepeda dilakukan oleh perseorangan tidak berboncengan atau berpenumpang. 

“Jadi bersepeda adalah olahraga dan transportasi yang murah, menyehatkan. Kalau dikatakan aman belum, karena di Bandung belum ada jalur khusus sepeda sehingga berisiko dari sisi keselamatannya,” katanya.

Oleh karena itu menurutnya harus ada aturan yang jelas, bagi pesepeda.

Harus ada himbauan penerapan protokol kesehatan dan pengawasan ketat bagi pesepeda di titik-titik keramaian oleh pihak pemerintah melalui Satpol PP, Dishub atau instasnsi terkait lainnya untuk mencegah keramaian. 

“Kalau perlu ada penegakan disiplin, misalnya diingatkan kalau tidak pakai masker. Jika terlihat berkerumun bersepedanya sampai rapat-rapat itu tidak boleh. AKB itu bukan kembali ke normal, ingat bahaya masih (ada),” tuturnya. 

 Punya Kolesterol Tinggi? Tenang, Ini Cara Sehat untuk Mengolah & Makan Daging Kambing Saat Idul Adha

 Konsumsi Rutin Teh Hijau Karena Dapat Turunkan Kolesterol Tinggi dan Risiko Penyakit Jantung

Tips Bersepeda: 

  • Pastikan Anda sehat sebelum bersepeda
  • Minum obat teratur bagi Anda yang memiliki penyakit penyerta 
  • Tidak memaksakan bersepeda bagi yang berpenyakit jantung
  • Pastikan aspek keselamatan (helm, bantalan kaki dan tangan dll)
  • Terapkan protokol kesehatan
  • Bawa handsanitizer, masker
  • Berkelompok maksimal 5 orang
  • Cuci tangan saat beristirahat
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved