Hari Mangrove Sedunia

Cerita Mahasiswa Belajar di Hutan Mangrove Indramayu, Sempat Mabuk Laut Naik Perahu Menyusuri Sungai

Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu menjadi alternatif lain sebagai edukasi wisata.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para aktivis lingkungan dan pelajar saat menanam Mangrove Tancang atau Bruguiera gymnorrhiza di Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (26/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu menjadi alternatif lain sebagai edukasi wisata.

Meski belum dibuka secara resmi untuk wisata, namun kawasan hutan mangrove setempat sangat cocok untuk dijadikan media pembelajaran.

Banyaknya tanaman mangrove berusia remaja tumbuh di sana membuat masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tanaman bakau yang satu ini bisa belajar secara langsung.

Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah, Lengkap Dengan Jadwal Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha

Para pegiat lingkungan dan pelajar saat menanam Mangrove Tancang atau Bruguiera gymnorrhiza di Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (26/7/2020)
Para pegiat lingkungan dan pelajar saat menanam Mangrove Tancang atau Bruguiera gymnorrhiza di Kawasan Hutan Mangrove Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (26/7/2020) (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Salah seorang mahasiswa asal Cirebon, Siti Sholeha (21) mengaku senang bisa mengunjungi langsung kawasan hutan mangrove yang masih dalam pengembangan.

"Hari ini kita mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa mengenai cara memelihara mangrove bagaimana, terus juga dijaga bagaimana mangrovenya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (26/7/2020).

Siti Sholeha menceritakan, tidak mudah untuk mencapai lokasi setempat.

Potensi Ekonominya Besar, Hutan Mangrove Indramayu Diharapkan Bisa Dicontoh Daerah Lainnya di Jabar

Dia bersama pelajar dan aktivis lingkungan lainnya mesti menyusuri sungai dulu menggunakan perahu.

Sepanjang sungai pun ia melihat beragam tanaman mangrove yang tumbuh subur.

Di kawasan hutan juga terlihat banyak hewan-hewan, seperti burung, ikan, dan lain sebagainya sehingga ekosistem alam sangat terjaga.

"Naik perahu tadi sensasinya luar biasa karena saya memang agak mabuk laut juga tapi seru," ujarnya.

Jual Gelang yang Diklaim Mampu Cegah Virus Corona, Wanita Ini Malah Dikenai Denda Rp172 Juta

Pada peringatan Hari Mangrove Sedunia di Kabupaten Indramayu yang jatuh pada hari ini, ratusan pelajar dan para aktivis lingkungan diketahui melakukan aksi menanam Mangrove Tancang atau yang memiliki nama latin Bruguiera gymnorrhiza di lokasi hutan setempat.

Tanaman mangrove jenis ini memiliki banyak manfaat selain mencegah abrasi, diketahui Mangrove Tancang juga bisa dimanfaatkan untuk olahan makanan.

Uniknya, tanaman tersebut merupakan hasil pemberian masyarakat kepada pemerintah untuk ditanam pada peringatan Hari Mangrove Sedunia tersebut.

"Kami (para pelajar) sekaligus diajak untuk bagaimana peduli terhadap lingkungannya, menjaga pesisirnya supaya tidak terkena abrasi," ujar dia.

Mangrove Tancang

Mangrove Tancang atau yang memiliki nama latin Bruguiera gymnorrhiza menjadi penghuni baru di kawasan Hutan Mangrove Indramayu.

Tanaman tersebut sengaja ditanam untuk memperkaya tumbuhan mangrove yang ada di Kabupaten Indramayu pada peringatan Hari Mangrove Sedunia yang jatuh hari ini, Minggu (26/7/2020).

 Jual Gelang yang Diklaim Mampu Cegah Virus Corona, Wanita Ini Malah Dikenai Denda Rp172 Juta

Bertempat di Hutan Mangrove Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu ratusan bibit mangrove tersebut ditanam oleh para pegiat lingkungan dan para pelajar.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Adji Sumarwan mengatakan, tanaman ini bukan merupakan endemik atau spesies asli Indramayu.

"Ini bukan endemik di Indramayu, tapi kita coba tanam di sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

 UPDATE Kasus Virus Corona di Indonesia, Minggu 26 Juli: Total Ada 98.778 Kasus Positif Covid-19

 Kondisi Terkini Robert Alberts, Pelatih Persib Bandung Usai Jalani Operasi Jantung

Adji Sumarwan menjelaskan, mangrove jenis tancang ini memiliki banyak manfaat, terlebih mangrove jenis ini bisa digunakan sebagai bahan makanan.

Selain itu, mangrove berdaun besar itu diketahui pula bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan, air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai mengusir nyamuk.

Air buah mangrove tancang pun dapat dipakai sebagai pembersih mata, kulit pohonnya juga bermanfaat sebagai obat sakit perut dan menurunkan panas.

Ia menilai, dengan ditanamnya mangrove jenis ini, membuat kawasan hutan mangrove di Kabupaten Indramayu semakin kaya lagi.

 Live Streaming TV Online MotoGP Andalusia 2020 Malam Ini, Fabio Quartararo Kembali Unjuk Gigi

Bahkan diakui Adji Sumarwan, Hutan Mangrove di Kabupaten Indramayu menjadi rujukan, tidak hanya daerah di Jawa Barat melainkan untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Sementara itu, salah satu pengiat lingkungan, Abdul Latief menambahkan, ada 50 ribu lebih tanaman mangrove yang ditanam, khususnya di sekitaran perairan Kecamatan Indramayu.

Mangrove-mangrove tersebut selain menjadi penahan ombak serta tumbuh kembangnya biota laut, sekaligus menjadi penggerak ekonomi masyarakat setempat.

"Yang terbaru kita juga akan membudiayakan kepiting tembakau di sini," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved