Virus Corona
Ridwan Kamil Minta Waspadai Kasus Impor Covid-19, Khususnya Menjelang Idul Adha 2020
RK pun meminta kepada Gugus Tugas Kabupaten Majalengka untuk memprioritaskan tes masif bagi pendatang atau pemudik.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka untuk waspadai kasus impor (imported case).
Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.
• Semula Zona Hijau, Kini Kota Sukabumi Masuk Zona Kuning Berdasar Kriteria Nasional
"Evaluasinya, Majalengka masuk kategori risiko rendah. Ada 26 kecamatan yang kita hitung sudah masuk hijau," ujar Kang Emil sapaan akrabnya, usai bertemu dengan Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka di Kantor Bupati, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/20).
"Tapi karena ada satu kecamatan yang kedatangan pemudik yang coba merayakan Idul Adha di sini dan ternyata positif, maka secara umum akan mempengaruhi indeks keseluruhan," ucapnya.
Kang Emil mengatakan, infeksi lokal di Kabupaten Majalengka dapat dikendalikan.
Hal itu terlihat dari hasil tes masif.
• Suami di Garut Cekik Istri Hingga Tewas, Usai Tenggak Miras Oplosan Bareng Hingga Mabuk
Oleh karena itu, ia meminta kepada Gugus Tugas Kabupaten Majalengka untuk memprioritaskan tes masif bagi pendatang atau pemudik.
"Jadi kalau mau Majalengka aman, manajemen pendatang (atau pemudik) harus diperhatikan dan dijadikan prioritas dalam pengetesan," jelas dia.
Menurutnya, Gugus Tugas Kabupaten Majalengka harus mengetes 7.500 warga dengan metode PCR.
Jumlah tersebut berdasarkan standar tes masif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
• Persib Bandung Tak Akan Lepas Ghozali Siregar ke PSMS Medan, Ini Tanggapan Umuh Muchtar
"Yang sekarang 2.600 harus naik ke 7.500. Saya titip ke Bapak Bupati untuk melakukan pengetesan PCR mendekati 7.500," kata suami Atalia Praratya tersebut.
Soal pembelajaran tatap muka, kata Kang Emil, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian.
Kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas.
"Wacana di Jawa Barat adalah kecamatan-kecamatan yang sudah zona hijau, seperti Majalengka tadi, itu sekolah akan dipersiapkan untuk pembukaan, tapi tidak boleh lintas kecamatan," tuturnya.
• Nih Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
"Jadi, kalau ada (siswa) domisili di kecamatan yang tidak di zona hijau, tapi sekolahnya di zona hijau, itu dia tidak boleh (masuk sekolah) dan dia (belajarnya) masih daring," terang dia.