ODP Corona di Indramayu Kabur
Seluruh Anggota Keluarga ODP Covid-19 di Indramayu yang Kabur Ikut Menghilang
Anggota keluarga pasien diduga Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang kabur ikut menghilang.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Anggota keluarga pasien diduga Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang kabur ikut menghilang.
Hal tersebut disampaikan Plt Camat Gantar, Edy Wahyono kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Minggu (5/7/2020).
Edy Wahyono mengatakan, anggota keluarga pasien menghilang pasca-kaburnya pasien dari gedung karantina di RSUD MIS Krangkeng pada Kamis (2/7/2020) malam lalu.
• Istri Bupati Kuningan Tinjau & Beri Bantuan untuk Pembangunan Musala & Tiga Rumah Warga yang Ambruk
"Pasien tidak tinggal sendiri, ada anggota keluarga lain tapi tidak ada semua di rumah," ujar dia.
Rumah pasien tersebut sepi dan dalam keadaan terkunci. Lampu rumah juga diketahui mati ditinggalkan pemiliknya.
Dugaan kuat mereka kabur ke rumah kerabatnya yang berlokasi di salah satu desa di Kecamatan Kandanghaur, informasi itu didapat dari tetangga dekat pasien.
• ODP Covid-19 di Indramayu yang Kabur Hingga Kini Belum Ditemukan, Diduga Kabur ke Rumah Kerabatnya
Hal ini pula yang membuat pihaknya sulit melacak keberadaan pasien walau sudah kabur selama 3 hari lamanya.
Pasien tersebut merupakan laki-laki berinisial T (22) warga Kecamatan Gantar. Ia masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan status reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Sebagai langkah antisipasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Gantar sudah mengerahkan petugas untuk berjaga di lokasi kediaman pasien bilamana pasien kembali ke rumah.
Edy Wahyono juga menyampaikan, pihaknya sudah mengedukasi para tetangga untuk disiplin menerapkan Covid-19 dan segera melapor bilamana ada gejala.
"Sambil menunggu tes swab keluar. Semoga negatif, tapi kalau positif semua yang pernah kontak terakhir dengan tuan T akan dites swab semua," ujarnya.
ODP kabur belum ditemukan
Pasien diduga Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang kabur dari gedung karantina hingga kini belum ditemukan keberadaannya, Minggu (5/7/2020).
Pasien tersebut merupakan laki-laki berinisial T (22) warga Kecamatan Gantar.
Ia masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan status reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.
Pasien tersebut diketahui kabur dari gedung karantina di RSUD MIS Krangkeng dengan cara membobol jendela kamar dan loncat dari pagar pembatas rumah sakit pada Kamis (2/7/2020) malam.
• Seniman di Indramayu Bahagia Bisa Tampil di Panggung Lagi, Sempat Menganggur Gara-gara Corona
Plt Camat Gantar, Edy Wahyono mengatakan, pihaknya akan terus berusaha melacak keberadaan pasien hingga ketemu.
"Belum ketemu, tapi sedang kami lacak," ujar dia.
Berdasarkan hasil penelusuran sementara, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Gantar mendapat informasi bahwa pasien memiliki kerabat di salah satu desa di Kecamatan Kandanghaur.
Ia diduga tengah berada di kerabatnya tersebut mengingat lokasi rumah pasien sudah lama sepi seusai kejadian kaburnya pasien.
• Daftar Harga HP Samsung Juli 2020: Samsung Galaxy J6+ Rp 1,9 Juta, Samsung Galaxy M30s Rp 3,1 Juta
"Kata tetangga pasien punya kerabat di sana, tapi lokasi tepatnya belum tahu," ujarnya.
Hingga kini, pencarian masih dilakukan. Ia berharap pasien bisa secepatnya diketemukan agar bisa menjalani isolasi kembali di RSUD MIS Krangkeng.
Adapun untuk hasil swab pasien hingga sekarang belum diketahui apakah pasien positif Covid-19 atau tidak.
"Untuk test swab belum ada hasilnya," ujar dia.
Rumah ODP yang kabur terkunci
Rumah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang kabur dari gedung karantina di RSUD MIS Krangkeng sepi, Jumat (3/7/2020).
Hal tersebut disampaikan Plt Camat Gantar Edy Wahyono kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler setelah melakukan pengecekan kediaman pasien oleh petugas puskesmas setempat, Jumat (3/7/2020).
"Rumah pasien sepi dikunci, lampunya juga mati," ujar dia.
Dalam hal ini, pihaknya akan berusaha secepatnya melakukan pencarian terhadap pasien. Mengingat ODP tersebut berstatus reaktif berdasarkan rapid test.
Edy Wahyono menceritakan, awal mulanya pasien melakukan rapid test mandiri di Medisina Hgl pada tanggal 1 Juli 2020 dengan hasil reaktif.
Esok harinya, tim Puskesmas Gantar melakukan pemantauan di kediaman pasien dan mengantar ODP tersebut menjalani tes swab di Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
"Pasien langsung di karantina di RS MIS Krangkeng di antar ambulans, malamnya saya dengar kabar pasien kabur," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang Tribuncirebon.com himpun, diketahui ODP itu merupakan pasien baru yang masuk ke RSUD MIS Krangkeng.
• Ulama Santri dan Warga Ciamis Siap Kembali Kepung Jakarta Bila RUU HIP Tetap Dibahas DPR RI
• Grab Indonesia Didenda Rp 29,5 Miliar, Terbukti Bersalah di Kasus Diskriminasi Mitra Pengemudi
• Dua Bupati Cantik di Jawa Barat Ini Akui Harus Kerja Keras Supaya Daerahnya Jadi Zona Hijau
Ia masuk pada Kamis (2/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB namun melarikan diri pada malam harinya.
Menurut pengakuan pengawas di RSUD MIS Krangkeng yang enggan disebutkan namanya, sejak awal masuk gedung karantina ODP tersebut sudah memberontak dan tidak ingin diisolasi.
Logistik yang diberikan petugas pun tak sedikit pun disentuh oleh ODP tersebut.
"Tapi kita tidak menaruh curiga, tataunya kabur. Kalau di kamar tidak ninggalin apapun malah logistik yang kita kasih tidak dimakan," ujarnya.