Tangkap Denny Siregar Jadi Trending di Twitter, Ini Tulisan Lengkap Denny Siregar Soal Calon Teroris
Setelah ramai diprotes, Denny menghapus unggahan tersebut. Namun unggahan sudah keburu menyebar dan disimpan netizen.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Adek2ku Calon Teroris Yang Abang Sayang
Adekku sayang....
Abang kasihan sama kalian. Teganya orangtua kalian mendoktrin kalian seperti ini. Hilang masa kecil kalian yang seharsunya berwarna. Kalian sejak kecil hanya tahu dua warna, kalau hitam ya putih saja.
Tau gak dek. Masa kecil abang dulu sangat bahagia. Abang main kejar2an, main layang2. Abang dulu kecil penuh dgn permainan. Ada petak umpet, main gundu, galah asin dan boy2an. Teman abang yang cewek main karet gelang, main congklak, wuih nikmatnya masa kecil kami.
Dan karena kami kaya dengan semua permainan itu, abang tumbuh jadi orang yang kreatif, bergaul dgn semua orang tanpa kenal siapa dia, agamanya apa, dari suku mana. Bagi abang dahulu semua sama, kami anak kecil yang bahagia yang kadang jotakan, tapi cepat baikan. Indah kan, dek?
Dan lihatlah diri kalian sekarang. Coba pandangi foto kalian. Menyedihkan, bukan? Sibuk dengan bendera2 yang kalian juga gak tahu artinya apa. Sibuk dgn simbol2 yang kalian juga gak tau. maknanya. Wajah kalian kusam, gak ada cahaya kegembiraan seperti anak kecil umumnya.
Abang kasihan sama kalian. Lebih kasihan lagi sama orangtua kalian, yang dengan teganya mengumpankan kalian kepada ustad2 jahil, bodoh, goblok, dan terkadang jadi predator. Orangtua kalian yang tanpa sadar menjadikan kalian mesin penghancur, tanpa perasaan, eksklusif, fanatik dan sudah pasti bodoh dan tidak mudah bergaul dengan siapa saja.
Mereka yang merasa bangga, bukan kalian. Kalian hanya korban, adek2ku sayang. Korban dari kebodohan oraangtua kalian, yang dulu waktu kecil sebenarnya kaya dgn permainan anak2. Tapi mereka mungkin selalu jadi pecundang, sehingga tidak punya kebanggan diri dan mencari eksistensi melalui simbol2 kebanggaan semua yang miskin arti.
Kelak ketika kalian dewasa dan tumbuh jadia pribadi mengerikan yang ingin merusak ketahanan negeri ini, maafkan abang dek. Anak2 abang sudah dilatih untuk melawan kalian. Anak2 abang sudah dilatih untuk mencintai negeri ini dan siap membelanya sampai titik penghabisan.
Mungkin kelak kalian akan berhadapan dengan anak2 abang. Dan itu bisa jadi takdir kalian bertemu di simpang jalan. Bukan, bukan abang jahat. Tapi supaya ideologi kalian tidak berkembang dan merusak semua tatanan yg dibangun pendiri bangsa ini untuk hidup damai dalam keberagaman.
Cium sayang abang untukmu, dek. Abang doakan kalian ketika dewasa. melawan semua doktrin yang sekarang dipaksakan kepada kalian.
Abang seruput kopi dulu, ya... Ahh, sedapnya. Jangan mau dikasih kencing onta dek, gak sehat buat otak kalian. Salam
Denny Siregar.
(firman suryaman)