Kasus Covid-19 Jatim Salip DKI Jakarta, Jateng Salip Jabar, PSBB Proporsional Selesai Lanjut AKB
Padahal sebelumnya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kasus positif terbesar kedua setelah DKI Jakarta
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sebagian warga mungkin bingung dengan langkah Provinsi Jawa Barat yang menutup Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi dan masuk ke tahap Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), di tengah penambahan angka positif kasus Covid-19, yang mencapai di atas seribu kasus setiap harinya di Indonesia.
Jika dilihat dari data penambahan kasus Covid-19 secara nasional, contohnya pada Jumat (26/6), memang angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.240 kasus sehingga total kasus positif di tingkat nasional mencapai 51.427. Sedangkan, jumlah yang sembuh mencapai 21.333 orang dan meninggal dunia 2.683 orang.
Jika dipecah ke dalam angka penambahan kasus positif per provinsi di hari yang sama, Jawa Timur mengalami penambahan kasus positif baru terbanyak, yakni 356 kasus, sehingga totalnya 10.901 kasus. Di hari yang sama, total angka kasus di Jawa Timur ini melampaui DKI Jakarta yang selama ini berada di urutan pertama.
Setelah disusul oleh Jawa Timur, DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan total kasus positif terbanyak, yakni 10.796, setelah bertambah 205 kasus baru. Sedangkan posisi ketiga tetap ditempati Sulawesi Selatan dengan total 4.469, setelah bertambah 172 kasus di hari yang sama.
Jawa Tengah pun kemudian menempati posisi keempat, menyalip Jawa Barat, setelah mengalami penambahan 177 kasus positif baru, sehingga totalnya 3.097 kasus. Sedangkan Jawa Barat, kini di posisi kelima dengan total kasus 3.014, setelah mengalami penambahan 33 kasus di hari yang sama.
Padahal sebelumnya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kasus positif terbesar kedua setelah DKI Jakarta, sebelum disusul oleh Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan disusul kembali oleh Jawa Tengah.
Di Jawa Barat, angka pasien yang sembuh pun bertambah 110 orang sehingga totalnya 1.498 pasien sembuh, sementara yang meninggal dunia hanya bertambah 2 orang sehingga total pasien positif Covid-19 yang meninggal mencapai 175 orang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat memang masih bertambah, namun diiringi penambahan angka kesembuhan yang tinggi. Pada 23 Juni penambahan kasus positif mencapai 34 kasus, kemudian 41 kasus pada 24 Juni, 36 kasus pada 25 Juni, dan 33 kasus pada 26 Juni.
"Kasus positif masih meningkat walaupun per harinya tidak banyak. Sekarang yang positif aktif tersisa hampir 50 persennya, di sekitar 1.400-an pasien. Angka kesembuhan kita sudah tujuh kali lipat dari angka kematian, sehingga grafik antara yang aktif dan yang sembuh sekarang sudah mendekat hampir melakukan persilangan," katanya di Gedung Sate, Jumat (26/6).
• Rohimah Makin Lengket dengan Kiwil, Kini Sering Pamer Foto Mesra Setelah Meggy Gugat Cerai Suaminya
• Haikal Hassan & Dedi Sitorus Debat RUU HIP, Politikus PDIP Berani Sebut PA 212 Belum Tentu Pancasila
• Hamil Besar, Vanessa Angel Kok Tiba-tiba Curhat Soal Rumput Tetangga Tak Selalu Hijau, Ada Apa ya?
Berdasarkan data Pikobar, Kota Depok masih menjadi daerah di Jabar dengan kasus positif aktif terbanyak, yakni 291 pasien, sedangkan 365 pasien sudah sembuh. Kemudian Kota Bekasi dengan positif aktif 289 pasien dan 215 pasien sudah sembuh.
Kabupaten Bogor di posisi ketiga dengan 212 pasien aktif dan 51 pasien sembuh, Kota Bandung di posisi empat dengan 97 kasus pasien positif yang masih dirawat dan 228 pasien sudah sembuh. Kemudian Kota Bogor dengan 60 orang positif masih dirawat dan 69 orang sudah sembuh.
"Kabupaten Bekasi sudah tidak lagi berada di lima besar, dan Kota Bandung juga sekarang mengalami tren penurunan, alhamdulillah," katanya.
Pada 20 Juni 2020, ujarnya, Jawa Barat menempati ranking ke-28 dengan indeks risiko yang diukur dari jumlah total kasus terhadap populasi. Karena populasinya besar mencapai hampir 50 juta orang sedangkan kasusnya tidak terlalu besar, katanya, maka Jabar berada di urutan 28, persentasenya di sekitar 0,057 persen kasus Covid-19.
"Kemudian juga angka reproduksi kasus Covid-19 di Jawa Barat selama dua minggu naik turun, tapi di rata-rata dari tanggal 6 Juni sampai 19 Juni ada di 0,68. Artinya masih baik walaupun ada kecenderungan fluktuatif meningkat, tapi masih di bawah 1," katanya.