Pandemi Covid 19

Tidak Pakai Masker 100% Bisa Tertular Covid-19, Berikut Golongan yang Rentan Tertular

Masih ada kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, dan tidak rajin mencuci tangan

Editor: Machmud Mubarok
Kompas TV/Imron-Chandra
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang juga juru bicara pemerintah dalam penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).(Kompas TV/Imron-Chandra) 
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa saat ini penularan COVID-19 masih cukup tinggi di beberapa daerah.
Oleh karenanya protokol kesehatan mutlak harus dilakukan untuk melindungi diri dan kelompok rentan.
Namun masih banyak orang yang belum disiplin melaksakan protokol kesehatan yang ada, salah satunya tidak memakai masker. 
''Masih ada kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, dan tidak rajin mencuci tangan, inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular. Inilah gambaran kasus baru yang muncul,'' kata Yuri dalam keterangan resmi yang dikutip Tribun dari siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Kamis (25/6/2020). 
Seperti diketahui, COVID-19 menyebar secara cepat melalui percikan droplet baik saat bersin maupun batuk.
Memakai masker adalah salah satu cara efektif untuk menahan droplet tersebut menyebar, terlebih masih ada Orang Tanpa Gejala (OTG) di sekitar masyarakat yang belum melakukan isolasi dengan baik.
Yuri mengatakan tingkat risiko penularan COVID-19 akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.
Ia pun membaginya kedalam 4 tingkatan :
Pertama, apabila seseorang yang membawa virus (OTG) tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 %.
Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker maka potensi penularan mencapai 70%,
Ketiga, orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat penularannya hanya 5 persen.
Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5%.
''Inilah yang meyakinkan kita bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat, sudah barang tentu gunakanlah masker secara benar, menutup hidung dan mulut dengan baik,'' katanya.
Yuri menekankan protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru menuju tatanan masyarakat produktif namun tetap aman dari COVID-19.
Kedisiplinan, kesadaran dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar kenaikan kasus tidak semakin tinggi.
Dalam update penanganan COVID-19 per tanggal 25 Juni 2020 saja, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.113 orang, sehingga totalnya 49.009 orang.
Penambahan tersebut didapatkan dari pemeriksaan spesimen sebanyak 21.233 sehingga total menjadi 689.492 spesimen. Penambahan kasus tersebut tersebar di 443 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
''Jawa Timur hari melaporkan 183 orang kasus baru dan sembuh 80 orang, DKI Jakarta 157 orang kasus baru dan sembuh 94 orang, Sulawesi Selatan 132 orang dan sembuh 39 orang, Maluku Utara hari ini melaporkan 95 kasus konfirmasi baru 6 sembuh, Kalimantan Selatan 90 kasus baru dan 15 sembuh,'' kata Yuri.
Sementara itu, ada 18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. bahkan 5 provinsi melaporkan tidak ada kenaikan kasus sama sekali.
Lebih lanjut, ada beberapa daerah yang melaporkan kasus sembuh lebih banyak daripada kasus positif diantaranya Kalimantan Timur, Gorontalo, Sumatera Barat, Lampung, Yogyakarta, Papua Barat, Bangka belitung, Bengkulu, dan Kalimantan Barat.
''Total kasus sembuh hari ini sebanyak 417 orang sehingga akumulasinya menjadi 19.658 orang, kasus meninggal 38 orang sehingga total menjadi 2.573 orang,'' katanya.
Pemerintah masih melakukan pemantauan kepada OPD sebanyak 36.648 orang dan pengawasan pada PDP sebanyak 13.069 orang.
70 Persen Tak Pakai Masker
Presiden Joko Widodo mendapatkan laporan bahwa 70 persen warga di Jawa Timur tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Laporan ini diterima Jokowi saat ia mengunjungi posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (25/6/2020).
"Tadi disampaikan oleh gugus tugas bahwa masih 70 persen yang enggak pakai masker. Ini angka yang gede banget," kata Jokowi.
Jokowi pun meminta pemerintah dan gugus tugas daerah untuk lebih berupaya meningkatkan lagi kesadaran masyarakat Jatim akan bahaya virus corona.
Juga menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya protokol kesehatan mulai dari memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan dengan sabun. Guna mengefektifkan sosialisasi ini, Jokowi pun meminta tokoh masyarakat dilibatkan.
"Saya minta kita semuanya mengajak tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan mengenai protokol kesehatan," ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meminta Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Nasional untuk mengirimkan bantuan masker bagi warga Jawa Timur.
"Hari ini saya minta gugus tugas nasional, Pak Menkes, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jawa Timur," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga turut menyinggung kondisi Jawa Timur yang saat ini menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian paling tinggi di Indonesia.
Pada Rabu kemarin misalnya, dilaporkan ada penambahan 183 kasus positif. Jokowi memberi waktu dua minggu bagi Jawa Timur untuk mengendalikan laju penularan virus corona.
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi. (siti fatimah) 
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved