Sejak Januari, Damkar Kuningan Sebut Telah Terjadi Kebakaran di 16 Titik, 12 Orang Tersengat Tawon

Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Kabupaten Kuningan mencatat kerugian materil sebesar Rp 480 juta.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Petugas Gabungan terdiri anggota Polisi, TNI, Pemadam Kebakaran Kuningan 
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Terhitungan sejak Bulan Januari – Juni 2020, Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Kabupaten Kuningan mencatat kerugian materil sebesar Rp 480 juta.
“Total kerugian diakibatkan kebakaran yang terjadi di sebanyak 16 titik yang tersebar di daerah Kuningan,” ungkap Kepala UPT Damkar Kuningan HM Khadafi saat memberikan keterangnnya kepada awak media, di kantor setempat, Jalan Sudirman, Selasa (23/6/2020).
Pihaknya pun melakukan tindakan di lapangan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, yang mengalami ada gangguan atau bahaya ancaman terhadap lingkungan masyarakat dari binatang buas.
“Kami lakukan eksekusi pemusnahan sarang tawon sebanyak 210 kasus dan ada korban sengatan sebanyak 12 orang, tidak ada korban jiwa alias nihil,” katanya.
Tidak hanya itu, penanganan banjir, longsor dan terjadinya pohon tumbang ada sebanyak 22 kasus. 
“Semua personil kerja cepat dalam evakuasi bencana alam, dengan berharap lingkungan bisa kembali normal tanpa merugikan waktu dan materi,bagi aktivitas warga sekitar,” katanya. 
Untuk evakuasi binatang berbahaya (ular, biawak,kelelawar), kata Khadafi, petugas Damkar berhasil mengamanakan sebanyak 27 kasus. 
“Kemudian untuk hasil tangkapan itu, kita kerjasama dengan komunitas reptil yang ada di Kuningan dan hewan ular tersebut, kini ditangani mereka (komunitas reptile, red),” ungkapnya.
Khadafi mengatakan, semasa Kuningan menjadi status siaga masa pandemik covid-19  hingga sekarang Kuningan daerah zona biru.
“Kami melakukan penyemprotan cairan Disinfektan dari mulai tanggal 22 Maret 2020  sampai tanggal 2 Juni 2020 dilakukan di sebanyak 258 titik penyemprotan,” katanya.
Lokasi penyemportan itu terdiri dari desa 150 titik, perkantoran, tempat peribadatan, Pasar Tradisional yang menyebar di Kabupaten Kuningan.
“Penyemportan cairan itu merupakan standar kesehatan dalam melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona,” ungkapnya. (*)
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved