Kerja Taruhannya Nyawa tapi Hasil Minim, Dedi Mulyadi Ajak Semua Pihak Menghargai Para Buruh Tani
Sambil memikul karung berisi gabah basah, kedua petani itu menyebrangi satu sungai hingga sampai di tegalan. Sebelum gabah basah itu dikarungi
TRIBUNCIREBON.COM - Dalam satu perjalanannya menyapa warga di satu kabupaten di Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyaksikan dua orang kuli derep (buruh tani) yang tengah memikul masing-masing satu karung gabah basah seberat 45 kilogram.
//
Sambil memikul karung berisi gabah basah, kedua petani itu menyebrangi satu sungai hingga sampai di tegalan. Sebelum gabah basah itu dikarungi dan dipikul, kedua buruh tani itu terlebih dulu menyabit padinya.
Padi itu bukan berasal dari sawah miliknya, melainkan berasal dari sawah milik orang lain. Sebagai kuli derep, mereka mendapatkan bagian satu dari lima atau jika gabah basah itu bobotnya 50 kilogram, sang buruh tani mendapat bagian 10 kilogram.
Dedi Mulyadi pun sempat berbincang dengan Pak Acu, satu dari dua orang buruh tani itu. Dari hasil perbincangan itu, Dedi meminta semua pihak menghargai kerja keras para buruh tani.
"Para kuli derep ini luar biasa. Mereka pekerja keras, kita mana mau memikul karung gabah basah seberat 45 kilogram dengan menyebrangi sungai seperti ini," kata Dedi, dalam video yang diunggah di akun facebook-nya itu.
Para kuli derep ini memang luar biasa sabar. Jika diuangkan, mereka praktis hanya mendapatkan Rp 700 ribu dari hasil pekerjaannya itu. Dan uang sebesar itu pun diperoleh dalam jangka waktu 3 bulan, dari musim tanam hingga panen.
"Pekerjaan saya hanya kuli derep dan mencangkul sawah milik orang lain. Kadang-kadang kalau ada yang menyuruh, jadi kuli bangunan," kata Pak Acu, menjawab pertanyaan Dedi Mulyadi.
Dalam kesempatan itu, Dedi pun memberikan amplop berisi sejumlah uang kepada kedua buruh tani itu.
"Ini buat beli domba, nanti bapak-bapak bisa beternak domba," kata Dedi, sembari menyerahkan amplop berwarna cokelat.
Lucunya, kedua buruh tani itu tidak tahu siapa yang tadi mengajaknya berbincang dan memberikan sejumlah uang itu karena Dedi tidak mengenalkan diri.
"Ieu teh sareng saha (Ini sama siapa,red)," kata Pak Acu, kepada Dedi Mulyadi.
Spontan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini pun tertawa lepas.

Terkait soal buruh tani, Dedi menilai mereka merupakan penjaga ketahanan pangan bangsa. Untuk itu semua pihak harus menghargainya.
"Mereka bekerja sepenuh hati, mempertaruhkan nyawa meski hasil yang diperolehnya minim sekali. Ke depan harus ada asuransi untuk para buruh tani ini. Kalau mereka sakit atau kecelakaan, siapa yang nanggung," kata Dedi.