Virus Corona di Majalengka

Ratusan Tempat Wisata di Majalengka Masih Tutup, Ogah Buru-buru Buka, Sebut Corona Masih Mengancam

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka menyebut ratusan obyek wisata di Majalengka masih ditutup

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Obyek wisata Terasering Pangaweuyan yang sampai saat ini masih tutup 

Usir Pengunjung

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka belum membuka sektor pariwisata untuk masyarakat umum.

Apalagi, pemerintah daerah sendiri kini resmi memberlakukan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional demi mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, kebijakan pemerintah tersebut tampaknya tidak diindahkan oleh sebagian warga.

Pasalnya, di obyek wisata Bukit Sanghyang Dora yang berada di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka tampak adanya sejumlah gerombolan anak muda yang berkunjung.

Hal ini terlihat dari video yang dikirimkan oleh seorang warga, yang mana mereka dibubarkan untuk segera meninggalkan lokasi wisata tersebut.

Mereka membawa tas career layaknya pendaki atau penikmat suasana pegunungan untuk kemping di dataran tinggi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Leuwikujang, Juhaeni mengatakan pihaknya merasa kecolongan atas tindakan para oknum warga yang kedapatan berada di wilayah obyek wisata perbukitan tersebut.

 Daftar Harga HP OPPO Terbaru Juni 2020: Oppo A7 Rp 2,6 Juta, Oppo A9 2020 Rp 3,4 Juta

 Jadwal Acara TV Hari Ini, Trans TV Trans 7 RCTI GTV SCTV Indosiar, Ada Film India Ra One dan Escobar

 Gerombolan Orang Pakai Sepeda Brompton Masuk Kafe, Bertingkah Sok Jago, Ditegur Pelayan Malah Pamer

Padahal, ia memastikan sampai aat ini, pihaknya belum membuka obyek wisata yang mengandalkan daya tarik pemandangan tersebut.

"Itu mungkin karena kami sudah kelelahan, kami kecolongan, karena kami itu sudah hampir tiga bulan melaksanakan tugas dari pemerintah untuk melaksanakan pandemi Covid-19," ujar Juhaeni saat ditemui di wilayah desa, Sabtu (13/6/2020).

Masih disampaikan dia, pihaknya pun kaget ketika adanya laporan bahwa banyaknya masyarakat yang telah mendaki di obyek wisata Sanghyang ini untuk melaksanakan kemping.

Terlebih, adanya pemberitaan bahwa obyek wisata yang belum lama diresmikan ini sengaja dibuka untuk umum.

"Kami juga kaget, khususnya saya yang mana ada pemberitaan di media dan medsos bahwa pariwisata Sanghyang Dora ini sudah dibuka, padahal kami dari Pemerintah desa sangat tegas, wisata ini belum dibuka," ucapnya.

Juhaeni menambahkan, pihaknya kini resmi memperketat akses di pintu masuk wisata tersebut.

Dengan menerjunkan para Muspika, baik dari perangkat desa, kepolisian sektor Leuwimunding, Koramil maupun warga setempat.

"Kalau ada warga yang mau berkunjung kami larang, yang sudah berada di atas kami paksa turun. Kami perketat di 6 pintu masuk wisata tersebut, dua di desa kami, dua di Desa Mirat, dua lagi di Pagergunung Cipanas," jelas Kuwu.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved