PPDB Indramayu 2020
Duh Karena Banyak Orang Tua Gaptek, PPDB 2020 Tingkat SMP di Indramayu Dilakukan Secara Semi Online
PPDB secara semi online ini pun sudah mendapat persetujuan seusai dilakukannya musyawarah dengan sejumlah pihak terkait.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 tingkat SMP di Kabupaten Indramayu akan dilaksanakan secara semi-online.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, Pendi Susanto kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (19/6/2020).
Pendi Susanto mengatakan, tidak dilaksanakannya PPDB secara full online mengingat kesulitan yang dialami oleh orang tua calon peserta didik.
Banyak orang tua siswa yang gaptek (gagap teknologi, Red) dan mesti mendapat penjelasan langsung dari pihak sekolah.
Dilaksanakannya PPDB secara semi online ini pun sudah mendapat persetujuan seusai dilakukannya musyawarah dengan sejumlah pihak terkait.
Rencananya, PPDB 2020 untuk tingkat SMP akan berlangsung pada 22-27 Juni 2020.
"Kita belum siap kalau untuk seperti SMA atau SMK," ujar dia.
Pendi Susanto mengatakan, sebagai gantinya para orang tua masih harus ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya.
Di sana nanti pihak sekolah akan memberikan url atau laman berupa google form serta menjelaskan tata cara PPDB 2020.
"Masing-masing sekolah beda urlnya," ujar dia.
• Ini Daftar Kota/Kabupaten yang Berada di Zona Hijau dan Boleh Membuka Kembali Sekolah
• Daftar Harga HP OPPO Terbaru Juni 2020:Oppo A9 2020 Rp 3,4 Juta, Oppo Reno2 F Rp 5,1 Juta
• Pengumuman Jadwal Masuk Sekolah dari Kemendikbud, SMA SMK SMP Lebih Dulu, Lalu SD, Terakhir PAUD TK
Di sekolah, orang tua calon siswa dijelaskan Pendi Susanto hanya akan mendapat laman pendaftaran saja.
Pihaknya juga memastikan saat pendaftaran orang tua wajib menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona.
Sedangkan untuk pengisian google form, disebutkan dia akan dilakukan di rumah masing-masing.
"Kita berusaha membuat aturan tapi mekanisme teknisnya kita serahkan ke sekolah masing-masing, nanti kalau sudah rampung fan selesai semua baru data dikitim ke Disdik," ujar dia.