Kasus DBD di Kab Cirebon Tinggi
11 Warga Kabupaten Cirebon Meninggal Akibat DBD, Kasusnya Lebih Banyak Dibanding Covid-19
Menurut dia, jumlah warga yang meninggal dunia akibat DBD juga lebih tinggi dibanding Covid-19.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sebanyak 11 warga Kabupaten Cirebon meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengatakan jumlah itu terjadi antara Januari hingga Juni 2020.
Menurut dia, jumlah warga yang meninggal dunia akibat DBD juga lebih tinggi dibanding Covid-19.
• BREAKING NEWS Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Tinggi, Hingga Juni Capai 463 Kasus
• Pria di China Tuntut Perusahaan Kondom Lantaran Istrinya Tetap Hamil Meski Pakai Alat Kontrasepsi
"Ada tiga pasien terkonfitmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia, sedangkan DBD 11 orang," ujar Nanang Ruhyana saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/6/2020).
Ia mengatakan, dari data yang diterimanya 11 orang meninggal dunia akibat DBD itu dikarenakan terlambat diberikan penanganan.
Rata-rata mereka terlambat dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis secara lebih lanjut.
Nanang menegaskan, hal itupun menjadi bukti bahwa DBD tidak dapat dianggap remeh.
"Total kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai 463 orang, kalau Covid-19 hanya 18 orang," kata Nanang Ruhyana.
Pihaknya pun tengah berupaya keras untuk menekan penyebaran penyakit DBD.
Ia meminta masyarakat rutin melakukan PHBS di lingkungannya masing-masing.
• Polisi Tangkap Pembakar Kakak Kandung, Kakak Meninggal Sepuluh Hari Kemudian, Luka Bakar 72 Persen
• PBNU Minta DPR dan Pemerintah Tak Bahas Lagi RUU HIP, Rumadi: RUU HIP Itu Bara Panas
Termasuk menggalakkan gerakan 3 M Plus, yakni mengutas, menutup, mengubur, dan menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai.
"Barang-barang itu berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar penyakit DBD," kata Nanang Ruhyana.
Capai 463 Kasus DBD
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon mencapai ratusan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengatakan, hingga kini kasus DBD mencapai 463 kasus.
Menurut dia, jumlah tersebut merupakan kasus DBD di Kabupaten Cirebon sejak Januari hingga pekan kedua Juni 2020.
"Hingga Juni 2020, kami mencatat DBD mencapai 463 kasus," kata Nanang Ruhyana saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (17/6/2020).
Ia mengakui jumlah kasus DBD di Kabupaten Cirebon tersebut tergolong cukup tinggi.
Namun, jika dibandingkan kasus DBD yang terjadi tahun lalu maka jumlahnya masih lebih rendah.
Nanang menyampaikan, pada Januari - Juni 2019 kasus DBD di Kabupaten Cirebon mencapai 1291 kasus.
• Pria di China Tuntut Perusahaan Kondom Lantaran Istrinya Tetap Hamil Meski Pakai Alat Kontrasepsi
• Polisi Tangkap Pembakar Kakak Kandung, Kakak Meninggal Sepuluh Hari Kemudian, Luka Bakar 72 Persen
"Lebih rendah 50 persen dibanding tahun lalu, tapi kasusnya itu masih tinggi," ujar Nanang Ruhyana.
Pihaknya pun tengah berupaya keras untuk menekan penyebaran penyakit DBD.
Nanang meminta masyarakat rutin melakukan PHBS di lingkungannya masing-masing.
Termasuk menggalakkan gerakan 3 M Plus, yakni mengutas, menutup, mengubur, dan menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai.
"Barang-barang itu berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar penyakit DBD," kata Nanang Ruhyana.