Pembunuhan Ibu Kandung di Aceh
Pura-pura Sedih dan Tak Datang ke Pemakaman, Pria di Aceh Ini Membunuh Sang Ibu dengan Sadis
Hal itu terungkap setelah pihak kepolisian menyelidiki lebih lanjut kasus kematian Nek Fatimah.
Setelah itu, pelaku keluar dan membersihkan tangan bekas darah dengan menggunakan abu.

Nongkrong di Warkop Usai Membunuh
Setelah membersihakan tangannya yang berlumuran darah, pelaku rupanya tidak melarikan diri.
Ia malah nongkrong di warung kopi Kota Pantonlabu.
Setelah nongkrong, pelaku kemudian kembali ke rumah dan pura-pura terkejut menemukan ibu kandungnya telah tewas bersimbah darah.
"Terakhir pelaku kembali ke TKP dan memberitahukan mak cik dan suadaranya Ibrahim, bila ibunya sudah meninggal dunia", kata Rustam.
• Cara Mencairkan Dana Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan, Ada Tiga Cara, Online, Offline & KTP-el
• Tata Cara Daftar PPDB Online untuk SMP dan SMA, Ada 3 Alur Pendaftaran, Cek di siap-ppdb.com
Pura-pura Sedih dan Tak Datang ke Pemakaman
AKP Rustam menerangkan jika pelaku sempat membuat alibi seolah-olah bukan dia yang melakukan pembunuhan.
Pelaku pura-pura sedih dan menangis setelah membunuh ibunya, dia keluar rumah dan mengunci pintu.
Bahkan sempat minum kopi di salah satu warung.
Setelah itu, pelaku pulang ke rumah dan menyampaikan pada tetangga bahwa ibunya ditemukan dalam kondisi tewas.
Jenazah Nek Fatimah diantar ke tempat peristirahatan terakhir pada Senin (8/6/2020) sekira pukul 18.00 WIB.

Korban dikebumikan di kuburan umum di desa kelahirannya, Teupin Bayu Kecamatan Tanah Jambo Aye.
Namun saat dikebumikan, anaknya Nasrul (35) tukang asal Alur Bili Rayeuk, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, tak ikut ke pemakaman.
"Saya tak melihat Nasrul (anak korban), saat ibunya dikebumikan. Sedangkan anaknya yang lain
bersama keluarganya hadir saat dikebumikan" ujar seorang warga.
• Prabowo Subianto Masih Mendapat Dukungan dari PKS di Pilpres 2024 Sebagai Calon Presiden
• Reisa Broto Asmoro Menyebut Jaga Jarak Dapat Turunkan Penularan Virus Covid-19 hingga 80 Persen