Terminal Guntur Garut Kembali Beroperasi, Hanya Boleh Angkut Penumpang Maksimal 60 Persen
Terminal bus Guntur, Garut mulai kembali beroperasi hari ini setelah dua bulan lebih ditutup karena Pandemi Covid-19.
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Terminal bus Guntur, Garut mulai kembali beroperasi hari ini setelah dua bulan lebih ditutup karena Pandemi Covid-19.
Sejumlah penumpang terlihat mulai mendatangi terminal untuk menunggu bus.
Kepala Terminal Guntur, Sofyan Hidayat, mengatakan, pembukaan terminal sesuai arahan dari pemerintah. Namun hanya bus antar kota dalam provinsi (AKDP) yang baru beroperasi hari ini.
"Hanya bus AKDP yang sudah beroperasi. Sedangkan AKAP masih menunggu keputusannya malam nanti," uca Sofyan di Terminal Guntur, Senin (8/6/2020).
• Tak Ada Pesta Meriah di Tengah Pandemi Covid-19, Hari Jadi Majalengka Hanya Diisi Kegiatan Ini
Setiap bus yang kembali beroperasi, wajib memerhatikan protokol kesehatan.
Pengendara bus wajib memakai masker, sarung tangan, dan baju lengan panjang.
Penumpang pun diharuskan naik bus dari terminal.
Pihaknya memeriksa semua penumpang sesuai protokol kesehatan. Yakni memeriksa suhu tubuh dan memberi hand sanitizer.
• Ketua PWI Kuningan Soroti Anggaran Penanggulangan Covid-19, Minta Pemkab Kuningan untuk Transparan
• Detik-detik Seorang Istri Dibakar di Cianjur, Sang Suami Langsung Rangkul Istri dan Lompat ke Kolam
"Sampai jam 10.00 ini, baru dua bus yang berjalan tujuan Bekasi. Untuk bus yang lain masih dalam persiapan karena harus menyiapkan sesuai protokol kesehatan," katanya.
Setiap bus hanya diperbolehkan mengangkut penumpang maksimal 60 persen.
"Seperti bus tujuan Bekasi ini hanya mengangkut 30 penumpang. Tidak boleh lebih," ucapnya.
• Kereta Api Luar Biasa Diperpanjang Hingga 11 Juni, Masyarakat Umum Bisa Menggunakan, Ini Syaratnya
Terkait tarif bus di masa pandemi, Sofyan mengaku belum ada penyesuai tarif. PO bus masih menggunakan tarif lama sambil menunggu keputusan pemerintah.
Maksimal 60 Persen
Keberangkatan bus di Terminal Guntur, Kabupaten Garut yang dibuka kembali hari ini dikhususkan bagi angkutan kota dalam provinsi (AKDP). Bus hanya dibolehkan membawa penumpang maksimal 60 persen.
Kepala Terminal Garut, Sofyan Hidayat, mengatakan, sejumlah PO bus belum siap menerapkan protokol kesehatan di hari pertama beroperasi. Akibatnya, bus belum banyak yang mengangkut penumpang.
Dengan dibatasinya daya angkut bus, penumpang pun menumpuk di ruang tunggu Terminal Guntur.
"Kayak bus tujuan Bekasi maksimal cuma 25 orang mengangkut penumpangnya. Belum banyak bus yang beroperasi karena protokol kesehatannya belum disiapkan," ujar Sofyan, Senin (8/6/2020).
Protokol kesehatan yang harus ditaati PO bus, yakni menyediakan hand sanitizer bagi penumpang serta penggunaan masker dan baju panjang bagi sopir.
"Ini banyak PO bus yang belum siap. Soalnya juga mendadak pengumuman jika bus bisa beroperasi," katanya.
Selain bus tujuan Bekasi, bus tujuan Bogor juga sudah mulai mengangkut penumpang. Pihaknya juga terus mengimbau agar penumpang bisa menjaga jarak. (*)