Slamet Ramadhan, Macan Tutul yang Dilepasliarkan di Ciremai Terekam Kamera, Kondisinya Sehat

Dari dokumentasi tersebut, Slamet Ramadhan diketahui dapat beradaptasi di lingkungan barunya serta betah beraktivitas di hutan gunung Ciremai

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
ISTIMEWA
Slamet Ramadhan, macan tutul yang dilepasliarkan di TNGC Kuningan, terekam kamera dalam kondisi sehat dan bugar. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang diberi nama ‘Slamet Ramadhan’ yang dilepasliarkan pada Juli 2019 di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), kini dalam keadaan baik dan nyaman di lingkungan hutan Gunung Ciremai.

Kepala TU Balai TNGC Kabupaten Kuningan, Didik Sujianto mewakili Kepala BTNGC Kuningan Kuswandono, mengatakan, sosok macan tutul itu diketahui  setelah terekam camere trap yang dipasang di beberapa titik tertentu.

Saat tertangkap kamera, Slamet Ramadhan sedang menandai jalur yang dilewati sebagai wilayah jelajahnya.

“Sikap hewan itu melakukan gesek-gesek kepala atau tubuhnya ke beberapa pohon dan tempat yang berada di kawasan tersebut, ini dianggap sebagai zona jelajah bagi hewan itu sendiri, dan bersyukur penampakan diri Salamet Ramadhan pada camera trap dalam kondisi sehat dan bugar,” katanya, Sabtu (6/6/2020).

 Tim Monitoring Macan Tutul Jawa TNGC, kata Didik, persis pada Bulan Maret 2020 melakukan unduh data dari camera trap dan mendapatkan dokumentasi yang memberi kelegaan bagi semua pihak yang berkontribusi dalam pelepasliaran.

“Dari dokumentasi tersebut, Slamet Ramadhan diketahui dapat beradaptasi di lingkungan barunya serta betah beraktivitas di hutan gunung Ciremai dan jauh dari permukiman masyarakat,” katanya.

Mengulang pernyataan Idin Abidin seorang petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), lanjut Didik, kondisi itu menjadi bukti keberhasilan Slamet Ramadhan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan gunung Ciremai.

Karena, kata Didik, eosistem dan habitat bagi kehidupan Slamet Ramdhan ini masih terjaganya kelestarian dan keanekaragaman hayati.

“Terutama keberadaan satwa mangsa dan daya dukung lingkungan lainnya. Hal ini menandakan TNGC sebagai habitat baru bagi Slamet Ramadhan," ungkapnya.

Keberhasilan ini, kata Didik, tidak lepasa dari dukungan masyarakat sekitar kawasan dalam menjaga kelestarian dan keanekaragaman hayati TNGC.

“Sehingga memberi peran penting dalam proses adaptasi Slamet Ramadhan,” katanya.

Ada 13 Kawasan Kritis di Jawa Barat, Pemprov Jabar Bakal Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

Polisi Cianjur Hadang Pengendara Mio yang Tangan Kirinya Sedang Menggenggam Bungkusan Sabu-sabu

Pemotor Arogan yang Gampar Petugas SPBU Caringin Berhasil Ditangkap, Jelaskan Mengapa Main Tangan

Terlebih, kata dia, dengan kelimpahan mangsa di kawasan hutan Gunung Ciremai, cukup bagi macan tutul tersebut  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus berkonflik dengan manusia.

Meski demikian, kata Didik, kesehatan dan kebugaran Slamet Ramadhan dan hewan lainnya, tetap harus menjadi motivasi lapisan masyarakat untuk melestarikan lingkungan hutan sekitar.

“Mari kita jaga kelestarian kawasan hutan gunung Ciremai agar fungsi dan manfaat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa, dapat dinikmati sepanjang masa sampai anak cucu kita. Salam lestari!” katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved