Pasien di RSUD Cideres Berbohong

Update Kasus Covid-19 di Majalengka: Akibat Pasien Berbohong, Data Pasien Dalam Pengawasan Bertambah

Dengan perincian 3 orang masih dalam pengawasan dan selesai pengawasan sebanyak 39 orang.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Majalengka, Alimudin 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menyampaikan data terbaru mengenai virus Corona, Jumat (22/5/2020).

Saat ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 533 orang dengan perincian 9 ODP masih dalam pemantauan dan 524 ODP selesai pemantauan.

Data tersebut stabil atau tidak ada peningkatan di banding hari sebelumnya

"Untuk jumlah PDP yang meninggal dunia masih sama, yakni 5 orang PDP," ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka, Alimuddin, Jumat (22/5/2020).

Sedangkan, menurut Alimuddin, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara keseluruhan tercatat 47 orang atau naik satu angka akibat adanya pasien di RSUD Cideres Majalengka yang tidak jujur terhadap tim medis.

Kini, pasien tersebut menambah daftar PDP yang masih dalam pengawasan.

Kania Dewi, Pemeran Intan Preman Pensiun 4 Bocorkan Adegan di Ranjang Bersama Willy, Warganet Kepo

Pemkot Bandung Segel Yogya Antapani, Yogya Katamso, dan Riau Junction, Toko itu Ngeyel Jual Pakaian

Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1441 H Jatuh Pada Minggu 24 Mei 2002

Dengan perincian 3 orang masih dalam pengawasan dan selesai pengawasan sebanyak 39 orang.

"Sementara untuk jumlah positif Covid-19 untuk saat ini tidak ada penambahan alias kosong," jelas dia.

"Adapun, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di Majalengka juga terbilang stabil dengan masih totalnya 71 orang, dengan rincian masih dalam pemantauan 9 orang dan selesai pemantauan 62 orang," kata Ali.

Alimuddin menambahkan, bahwa update Covid-19 Kabupaten Majalengka tersebut, per hari Jumat 22 Mei 2020, pukul 12.00 WIB.

Di samping itu, ia mengimbau kepada warga masyarakat Majalengka, agar tetap tenang namun tetap waspada.

Pihaknya juga berharap warga selalu menerapkan social distancing dan physical distancing, menjaga kebersihan dan hidup sehat serta selalu menggunakan masker.

"Kami imbau agar semua warga masyarakat Majalengka, tetap mematuhi anjuran pemerintah, agar dapat memutus mata rantai penularan Covid-19," tuturnya.

Pasien Berbohong

Diberitakan sebelumnya, seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres Majalengka dikabarkan berbohong kepada petugas tim medis.

Ia tidak menceritakan tracing perjalanannya sebelum dirinya mengeluh sakit yang mengarah ke gejala Covid-19.
Saat dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi membenarkan ada seorang pasien yang dirawat tanpa berkata jujur ke tim medis.
Alhasil, setelah dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan ternyata terdeteksi virus reaktif di tubuhnya.
"Ya benar, kami langsung melakukan rapid tes atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19, ternyata hasil pasien itu reaktif," ujar dr Egga, Jumat (22/5/2020).
Dirinya menjelaskan, awalnya pasien dirawat di ruang umum atau biasa seperti pasien lainnya.
Namun, ketika diperiksa lebih lanjut oleh dokter rumah sakit, pihaknya menemukan kejanggalan.
"Sehingga yang bersangkutan harus diisolasi ke ruangan sesuai dengan protap Covid-19," ucapnya.
Kini, hasil Rapid tes tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab atau PCR.
Pihaknya langsung mengambil sampel dan segera akan diajukan ke Labkesda Jawa Barat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera turun, dan hasilnya negatif," jelas dia.
Sebelumnya, informasi keberadaan pasien yang tidak berkata jujur ke tim medis itu viral di media sosial.
Informasi itu salah satunya diposting oleh akun facebook bernama Rahmat Iskandar di akun pribadinya.
Ia menyatakan bahwa ada salah satu pasien di RSUD Cideres Majalengka yang berbohong terkait riwayat penyakitnya.
Berikut kalimat postingannya.
"Pasen ngabohong soal riwayat penyakitna. Tetela hasil swab positif Corona. Kabeh perawat langsung diisolasi. RS Cideres," ujar Rahmat Iskandar dalam postingannya.
Terkait informasi seluruh tim medis yang diisolasi buntut dari pasien yang tidak jujur tersebut, dr Egga menegaskan hal itu tidak benar.
"Informasi perawat atau tenaga medis diisolasi itu tidak benar ya," jelas dr Egga. 
Menurut dia, hasil rapid test pasien ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab atau PCR yang kini akan segera diajukan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
"Kalau misal hasil swab pasien itu positif, baru kita akan melakukan tracing dan isolasi terhadap perawat yang pernah kontak denganya. Kalau negatif berarti kita aman, tidak diperlukan tindak lanjut lainnya," kata pria yang menjabat sebagai Kabid Perawatan dan Pelayanan di RSUD Cideres tersebut. (*)
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved