Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi membantah adanya kabar seluruh perawat yang menangani pasien tidak jujur diisolasi.
Namun, ia membenarkan jika ada salah satu pasien yang dirawat, tidak berkata jujur terhadap tim medis yang menangani.
Alhasil, pasien tersebut kini telah diisolasi buntut dari pemeriksaan rapid tes, yang bersangkutan reaktif adanya virus di tubuh pasien.
"Informasi perawat atau tenaga medis diisolasi itu tidak benar ya," ujar dr Egga, Jumat (22/5/2020).
Dirinya menjelaskan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan tindakan pengisolasian terhadap seluruh perawat yang secara langsung menangani pasien tidak jujur tersebut.
Namun, setelah hasil swab atau PCR pasien yang bersangkutan telah keluar dengan dinyatakan positif.
"Kami telah mengambil sampel pasien tersebut yang telah dikirim ke Labkesda Jawa Barat, kemungkinan hasilnya keluar pekan depan," ucapnya.
Mengingat, lanjut dr Egga, yang memeriksakan swab itu banyak.
Hingga, harus antre dengan pasien dari daerah lainnya.
"Kalau misal hasil swab pasien itu positif, baru kita akan melakukan tracing dan isolasi terhadap perawat yang pernah kontak dengannya. Kalau negatif berarti kita aman, tidak diperlukan tindak lanjut lainnya," jelas dia.
Sebelumnya, informasi keberadaan pasien yang tidak berkata jujur ke tim medis itu viral di media sosial.
Informasi itu salah satunya diposting oleh akun facebook bernama Rahmat Iskandar di akun pribadinya.
Bahkan, postingan itu menyatakan bahwa seluruh perawat di RSUD Cideres Majalengka diisolasi
Berikut kalimat postingannya.
"Pasen ngabohong soal riwayat penyakitna. Tetela hasil swab positif Corona. Kabeh perawat langsung diisolasi. RS Cideres," ujar Rahmat Iskandar dalam postingannya.
Tidak Ada Tenaga Medis yang Diisolasi
Seorang pasien yang tidak jujur asal Kabupaten Majalengka ternyata pernah berada di zona merah Covid-19, yakni di Kota Bandung.
Demikian disampaikan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi, Jumat (22/5/2020).
Dijelaskan dia, pasien berjenis kelamin perempuan baru berkata jujur setelah tim medis rumah sakit setempat memeriksa kondisi yang bersangkutan.
Awalnya, pasien tersebut hanya dirawat di ruang biasa seperti pasien pada umumnya.
"Termasuk riwayat perjalanan sebelumnya. Hal itu baru terungkap setelah yang bersangkutan diperiksa lebih lanjut oleh dokter rumah sakit setempat, yang menemukan kejanggalan," ujarnya.
Setelah diketahui ada yang janggal, lanjut dr Egga, pihaknya langsung bertindak cepat dengan melakukan pemeriksaan rapid tes.
Hasilnya, pasien dinyatakan reaktif memiliki virus yang terdapat di tubuhnya.
"Sehingga yang bersangkutan harus diisolasi ke ruangan sesuai dengan Protap Covid-19," ucap dia.
Terkait informasi seluruh tim medis yang diisolasi buntut dari pasien yang tidak jujur tersebut, dr Egga menegaskan hal itu tidak benar.
"Informasi perawat atau tenaga medis diisolasi itu tidak benar ya," jelas dr Egga.
Menurut dia, hasil rapid test pasien ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Swab atau
PCR yang kini akan segera diajukan ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
"Kalau misal hasil
swab pasien itu positif, baru kita akan melakukan tracing dan isolasi terhadap perawat yang pernah kontak denganya. Kalau negatif berarti kita aman, tidak diperlukan tindak lanjut lainnya," kata pria yang menjabat sebagai Kabid Perawatan dan Pelayanan di
RSUD Cideres tersebut.
Viral di Facebook
Seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres Majalengka dikabarkan berbohong kepada petugas tim medis.
Ia tidak menceritakan tracing perjalanannya sebelum dirinya mengeluh sakit yang mengarah ke gejala Covid-19.
Saat dikonfirmasi, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi membenarkan ada seorang pasien yang dirawat tanpa berkata jujur ke tim medis.
Alhasil, setelah dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan ternyata terdeteksi virus reaktif di tubuhnya.
"Ya benar, kami langsung melakukan rapid tes atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19, ternyata hasil pasien itu reaktif," ujar dr Egga, Jumat (22/5/2020).
Dirinya menjelaskan, awalnya pasien dirawat di ruang umum atau biasa seperti pasien lainnya.
Namun, ketika diperiksa lebih lanjut oleh dokter rumah sakit, pihaknya menemukan kejanggalan.
"Sehingga yang bersangkutan harus diisolasi ke ruangan sesuai dengan protap Covid-19," ucapnya.
Kini, hasil Rapid tes tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan
swab atau
PCR.
Pihaknya langsung mengambil sampel dan segera akan diajukan ke Labkesda Jawa Barat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera turun, dan hasilnya negatif," jelas dia.
Sebelumnya, informasi keberadaan pasien yang tidak berkata jujur ke tim medis itu viral di media sosial.
Informasi itu salah satunya diposting oleh akun facebook bernama Rahmat Iskandar di akun pribadinya.
Ia menyatakan bahwa ada salah satu pasien di
RSUD Cideres Majalengka yang berbohong terkait riwayat penyakitnya.
Berikut kalimat postingannya.
"Pasen ngabohong soal riwayat penyakitna. Tetela hasil
swab positif Corona. Kabeh perawat langsung diisolasi. RS Cideres," ujar Rahmat Iskandar dalam postingannya.