Covid 19 di Kota Sukabumi

Ada 61 Pasien Positf Covid-19 di Kota Sukabumi, Dua di Antaranya Ibu Hamil, Tertular Sang Suami

Menurutnya, bayi yang terlahir dari pasien positif Covid-19, belum dapat tentukan terpapar atau tidak, karena perlu dilakukan pemeriksaan swab

Editor: Machmud Mubarok
net
Ilustrasi wanita hamil 

Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi.

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Jubir Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana menyebut dari 61 pasien positif Covid-19, dua orang di antaranya merupakan ibu hamil.

Wahyu mengatakan, kedua ibu hamil tersebut dinyatakan positif setelah dilakukan pemeriksaan Swab PCR oleh Labkesda Jabar. Dua orang ibu hamil itu berkaitan erat dengan klaster institusi kenegaraan.

"Mereka tertular karena suaminya bekerja di institusi kenegaraan yang ada di Kota Sukabumi. Keduanya termasuk kedalam klasifikasi Orang Tanpa Gejala (OTG)," katanya saat dihubungi, Kamis, (21/5/2020).

Saat ini kedua ibu hamil tersebut lanjut, telah melahirkan, dan masih menjalani perawatan dan isolasi di RSUD R. Syamsudin serta RS Setukpa Polri Kota Sukabumi.

"Mereka dalam kondisi baik dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan. Sedangkan bayinya dipisahkan dari orang tuanya. Bayi itupun masuk kedalam Orang Dalam Pemantauan (ODP)," katanya

Menurutnya, bayi yang terlahir dari pasien positif Covid-19, belum dapat tentukan terpapar atau tidak, karena perlu dilakukan pemeriksaan swab terlebih dulu. Sedangkan saat ini bayi itu belum bisa diambil sempel swab.

Ruswan Latuconsina Ngotot Mau Polisikan Andre Taulany dan Rina Nose: Enggak Ada yang Hubungi Kita

BREAKING NEWS Toserba Yogya Indramayu Rumahkan 200 Karyawan, Karyawan Pun Menangis di Areal Fesyen

Marga Latuconsina Semakin Panas Dibicarakan, Budayawan Maluku: Jangan Main-main, Itu Keturunan Raja!

"Saat ini dari dua ibu hamil, seorang diantaranya sudah dilakukan pemeriksaan Swab PCR yang kedua, dan apabila hasilnya negatif maka dia segera dipulangkan. Sedangkan satu lagi masih dirawat," katanya

Selain itu, dia menambahkan hingga saat ini jumlah ODP tercatat ada sebanyak 271, 12 diantaranya dalam pemantauan, dan selesai dipantau. Sedangkan total PDP mencapai 40 orang, 2 masih diawasi, dan 38 dinyatakan sembuh.

Kasus di Indonesia

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 973 orang sehingga totalnya menjadi 20.162 per Kamis (21/5) pukul 12.00 WIB.

Tidak seperti biasanya, penyumbang angka pasien positif terbesar kali ini bukannya DKI Jakarta, melainkan Jawa Timur dengan penambahan 502 pasien dan Jawa Barat dengan penambahan 86 pasien. Sedangkan DKI Jakarta hanya bertambah 65 pasien.

“Hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan inilah yang tertinggi,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (21/5).

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, secara kumulatif lima provinsi angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.301, disusul Jawa Timur sebanyak 2.998, Jawa Barat 1.962, Jawa Tengah 1.217, Sulawesi Selatan 1.135, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 20.162 orang.

Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.458 kemudian Jawa Barat 422, Jawa Timur sebanyak 403, Sulawesi Selatan 398, Bali 280, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4.838 orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 18 kasus, Bali 374 kasus, Banten 753 kasus, Bangka Belitung 36 kasus, Bengkulu 69 kasus, Yogyakarta 215 kasus.

 Kania Dewi, Pemeran Intan Preman Pensiun 4 Bocorkan Adegan di Ranjang Bersama Willy, Warganet Kepo

 Marga Latuconsina Semakin Panas Dibicarakan, Budayawan Maluku: Jangan Main-main, Itu Keturunan Raja!

 Ruswan Latuconsina Ngotot Mau Polisikan Andre Taulany dan Rina Nose: Enggak Ada yang Hubungi Kita

Selanjutnya di Jambi 89 kasus, Kalimantan Barat 133 kasus, Kalimantan Timur 266 kasus, Kalimantan Tengah 254 kasus, Kalimantan Selatan 557 kasus, dan Kalimantan Utara 162 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 140 kasus, Nusa Tenggara Barat 410 kasus, Sumatera Selatan 674 kasus, Sumatera Barat 436 kasus, Sulawesi Utara 180 kasus, Sumatera Utara 273 kasus, dan Sulawesi Tenggara 202 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 117 kasus, Lampung 101 kasus, Riau 108 kasus, Maluku Utara 97 kasus, Maluku 135 kasus, Papua Barat 110 kasus, Papua 410 kasus, Sulawesi Barat 86 kasus, Nusa Tenggara Timur 79 kasus, Gorontalo 44 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 219.975 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 34 laboratorium. Sebanyak 160.374 orang yang diperiksa didapatkan data 20.162 positif dan 140.212 negatif.

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 50.187 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada menjadi 11.066 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 392 kabupaten/kota di Tanah Air.

Sedangkan pasien sembuh menjadi 4.838 setelah ada penambahan 263 orang dan kasus meninggal menjadi 1.278 dengan penambahan 36 orang. Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved