Virus Corona Mewabah
Warga Diimbau Tak Menukar Uang di Inang-inang Pinggir Jalan, Rentan Penyebaran Covid-19
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menukar uang di jalan-jalan atau tidak resmi
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Beberapa hari jelang Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, penjaja penukaran uang di jalan bermunculan di sejumlah jalan di Kota Bandung.
Jasa penukaran uang di jalan atau biasa disebut inang-inang ini menawarkan penukaran uang baru.
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menukar uang di jalan-jalan atau tidak resmi.
• Tindaklanjuti Keputusan Terkait Shalat Idulfitri, Bupati Majalengka Keluarkan Surat Edaran
Karena rentan terjadi beberapa hal termasuk rentan transmisi atau penyebaran corona virus (Covid-19).
"Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelengara Jasa Pengolahan Uang Rupiah untuk memastikan tersedianya uang yang layak edar di Jawa Barat untuk mendukung pergerakan roda perekonomian Jawa Barat dengan memerhatikan protokol pencegahan Covjd-19," kata Kepala Divisi Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah (SP PUR) BI Jabar, Syafii, Selasa (19/5/2020).
Ia mengatakan, sejalan dengan upaya menekan penyebaran Covid-19, layanan penukaran uang kepada masyarakat hanya disediakan melalui loket di bank yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat.
• Ilmuwan Temukan Antibodi Pasien yang Sembuh dari SARS Bisa Memblokir Infeksi Covid-19
Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan telah menetapkan 559 Titik layanan penukaran selama bulan Ramadhan 1441 H/Tahun 2020.
Bank Indonesia juga telah berkoordinasi dengan perbankan agar dalam memberikan layanan dimaksud tetap menegakkan protokol pencegahan Covid-19.
"Terutama di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara Iain terkait penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing," katanya.
• Ribuan Warga dari Berbagai Wilayah Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sukabumi, Katanya Sambut Lebaran
Karena itulah, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menukar uang di tempat tidak resmi termasuk yang ditawarkan di pinggir jalan.
Menurutnya, menukar uang di jalan bisa menimbulkan beberapa resiko seperti keaslian uang atau rentan terdapat uang palsu.
Selain itu, menghindari risiko penyebaran Covid-19 karena transaksi secara interaksi berdekatan. Hal ini berbeda dengan bank yang sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Kami hanya memberi imbauan, karena untuk koordinasi dengan instansi lain, sifatnya hanya untuk menertibkan agar keberadaan mereka tidak mengganggu lalu lintas," katanya.
• Tak Dapat Bantuan Pemerintah, Imas Jalan Kaki 10 KM Dengan Anaknya Demi Dapat Bantuan dari Dermawan
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Iduifitri tahun 2020 di wilayah Jawa Barat (diluar Bogor, Depok dan Bekasi) yang diprakirakan sebesar Rp21 triliun turun sebesar 11,2% (yoy) dibandjngkan periode tahun lalu sebesar Rp24,39 triliun.
Jumlah tersebut telah memerhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadan, libur Idulfitri, sefta kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19, termasuk pelaksanaan Pembatasan Sosiaf Berskala Besar (PSBB).