Covid 19 di Jawa Timur

Perawat di Surabaya Berstatus PDP Covid-19 Meninggal Dalam Kondisi Hamil, Khofifah Sebut Pahlawan

Saat ini, sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspitasari ditracing dan isolasi.

Editor: Machmud Mubarok
(Tangkapan layar Instagram)
Ari Puspitasari, seorang perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya meninggal dunia dengan menyandang status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, Senin (18/5/2020). Perawat tersebut meninggal dalam kondisi hamil. 

Teman-teman sesama perawat yang berasal dari Filipina, telah mengonfirmasi bahwa Zuniga dirawat di ICU berbarengan dengan Boris Johnson.

Daily Star mengabarkan, sosok ayah ini akan dikenang sebagai "profesional sejati yang menyelamatkan nyawa banyak orang."

Larni Zuniga (54) perawat asal Filipina yang meninggal di Inggris karena Covid-19. Ia merantau di Inggris selama 12 tahun dan 5 tahun terakhir belum mudik menemui keluarganya.
Larni Zuniga (54) perawat asal Filipina yang meninggal di Inggris karena Covid-19. Ia merantau di Inggris selama 12 tahun dan 5 tahun terakhir belum mudik menemui keluarganya. (Facebook)

Ajalnya tiba ketika jumlah tenaga medis yang nyawanya terenggut akibat Covid-19 di Inggris mencapai setidaknya 131 orang.

Mereka termasuk dokter, perawat, kuli angkut, paramedis, dan petugas kesehatan lainnya.

 Jadwal & Link Streaming Belajar dari Rumah TVRI, Rabu 29 April 2020, Ada Materi Lagu & Pakaian Adat

Saat memberi penghormatan terakhir kepada Zuniga, sepupunya Christian yang juga perawat NHS mengatakan, "Larni adalah seorang profesional sejati, yang menyelamatkan nyawa banyak orang."

"Dia membuat perbedaan yang luar biasa bagi banyak orang dan dia sangat dihormati oleh pasien dan kolega."

Zuniga meninggal setelah 3 minggu dirawat intensif di ICU St Thomas, di mana ia dikatakan sebagai "salah satu pasien paling sakit."

 Banyak TKI yang Terlantar di Bandara, Aktivis TKI di Singapura Surati Jokowi, Ini Permintaannya

Perawat ini dikabarkan sangat dicintai di tempat kerjanya, dan telah bekerja selama 12 tahun di Inggris. Ia belum mudik menemui keluarganya selama 5 tahun terakhir.

Dia sedang dalam proses mengajak istrinya, Edith, untuk menetap di Inggris sebelum dia meninggal karena Covid-19.

Putrinya Mutya menulis di Facebook, "Aku tidak bisa berhenti menangis. Terlalu menyakitkan untuk ditanggung."

"Ayah menyelamatkan nyawa orang-orang di sekitarmu dan membuat kami sangat bangga padamu. Kamulah ayah terbaik! Terima kasih atas semua pengorbanan untuk keluarga kami." (Kompas.com/ Aditya Jaya Iswara /Aditya Jaya Iswara)

Para perawat di RSPAD Gatot Soebroto melakukan video conference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (23/4/2020). Dalam video conference itu, para perawat juga disambungkan dengan keluarga mereka di rumah.
Para perawat di RSPAD Gatot Soebroto melakukan video conference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (23/4/2020). Dalam video conference itu, para perawat juga disambungkan dengan keluarga mereka di rumah. (YouTube TNI AD)

Tangis Haru Perawat RSPAD Saat Melihat Anak di Rumah Lewat Video Call

Tangis para tenaga medis di RSPAD Gatot Soebroto pecah saat melihat sanak famili mereka di rumah.

Mereka tak bisa menahan rasa haru karena sudah berbulan-bulan tak pulang ke rumah setelah munculnya pandemi virus corona Covid-19.

Momen mengharukan ini terjadi saat para perawat di RSPAD melakukan video conference dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved