Virus Corona

Pelacakan COVID-19 Dilakukan Intensif di Wilayah yang Mengalami Peningkatan Kasus di Jawa Barat

Tujuannya agar pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, mengatakan waktu pelaksanaan tes swab atau PCR di setiap daerah berbeda-beda.

Pada Sabtu (9/5), Dinas Kesehatan Kota Bandung sudah memulai tes swab untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Dalam Pemantauan (ODP), tenaga kesehatan, dan warga yang rawan terpapar COVID-19.

Sedangkan daerah lain, akan memulai tes swab pada Senin (11/5) atau Selasa (12/5).

"Kita juga dari provinsi membagikan sarana prasarana, termasuk Alat Pelindung Diri (APD) dan lain-lain. Kabupaten/kota pun sudah mengambil test kit dan sarana prasarana dari provinsi," kata Siska melalui ponsel, Minggu (10/5).

Supaya tes swab berjalan optimal, kata Siska, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar memetakan pula laboratorium-laboratorium pengetesan.

Tujuannya agar pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar.

Selain Labkesda Jabar, ada 6 laboratorium yang ditunjuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni di Unpad Jatinangor, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, dan BBTKL Jakarta.

Sebanyak 15.500 Tes Kit PCR Disalurkan ke Bandung Raya dan Bodebek, untuk Pengetesan Masif

Kunci Jawaban Soal SMP, Materi Polusi Air, Program Belajar dari Rumah TVRI, Senin 11 Mei 2020

"Kita sudah mempunyai laboratorium-laboratorium jejaring. Sehingga, itu akan kita bagi habis dengan laboratorium di IPB misalnya atau di daerah lain. Dengan begitu, pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Labkesda Jabar," ucap Siska.

Siska mengatakan, tes swab akan difokuskan juga di daerah-daerah yang menunjukkan peningkatkan kasus COVID-19, yakni Kabupaten Kuningan, Karawang, Ciamis, Cianjur, Sumedang, dan Kota Sukabumi.

Salah satu faktor penyebab peningkatan kasus di enam daerah tersebut adalah mudik.

"Peningkatan kasus terjadi seperti di Kuningan, karena arus mudik yang sebulan lalu. Di Kuningan juga sudah ada hampir sebelas klaster, klaster kecamatan. Jadi, ada kenaikan kasus di sebelas kecamatan dan itu sedang dipantau oleh Dinkes Kabupaten Kuningan," katanya.

"Lalu kita akan melihat enam kabupaten/kota yang tadi. Warga yang terindikasi positif COVID-19 dari hasil rapid test di enam daerah tersebut akan ditindaklanjuti dengan tes swab. Setelah itu, kabupaten/kota mana yang menjadi prioritas selanjutnya tergantung kenaikan kasusnya di PIKOBAR," imbuhnya.

Menurut Siska, tes swab dan peta persebaran COVID-19 di Jabar amat krusial dalam memutus mata rantai penularan.

Tak Mau Mantan Pacar Menikahi Perempuan Lain, Wanita Ini Kacaukan Pernikahan Datang Mengaku Hamil

Driver Ojol Habisi dan Gasak Harta Teman Kencannya Seusai Berhubungan Badan di Hotel

Jika peta yang didapatkan komprehensif, maka keputusan yang diambil Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar akan tepat.

Oleh karena itu, Siska mengajak masyarakat yang berstatus ODP, PDP, dan sudah terdaftar untuk melakukan tes swab di daerahnya masing-masing.

"Ini penting sekali untuk kita periksa karena dengan begitu bapak/ibu sekalian akan membantu kami memetakan kasus di Jawa Barat, sehingga kita bisa tahu apa keputusan yang akan kita ambil nanti. Good data, good decision. No data, no decision," ucap Siska. 

15.500 PCR Dibagikan

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi digunakan Pemprov Jabar untuk melaksanakan pengetesan masif COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab.

Daud mengatakan pelaksanaan PSBB tingkat provinsi akan efektif apabila disertai dengan tes masif.

Sebab, saat pergerakan masyarakat mulai menurun, potensi penularan COVID-19 lebih rendah dan inilah saatnya untuk memetakan penyebaran COVID-19 lebih akurat.

Wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang) yang merupakan zona merah COVID-19 diutamakan untuk pengetesan swab.

"Kita distribusikan test kit PCR sekitar 15.500 ke 10 kabupaten kota tersebut. Kita minta kabupaten kota yang untuk menghabiskan test kit tersebut dalam waktu satu minggu," kata Daud di Kota Bandung, Minggu (10/5).

Daud menyatakan tes swab secara masif dilakukan guna mendapatakan peta persebaran COVID-19 yang komprehensif. Dengan begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar dapat memprediksi puncak kasus COVID-19 dan mengantisipasinya.

"Dengan tes swab ini kita akan mendapatkan gambaran atau mapping yang jelas mengenai berapa sebetulnya angka positif di Jabar. Sehingga, nanti tergambar kasus akan mencapai puncak kapan dan kita bisa mengantisipasinya," katanya.

 Kunci Jawaban Soal SD Kelas 1-3 Materi Karung Tedampar, Belajar dari Rumah TVRI, Senin 11 Mei 2020

 Driver Ojol Habisi dan Gasak Harta Teman Kencannya Seusai Berhubungan Badan di Hotel

Di Jawa Barat sendiri penambahan kasus COVID-19 masih terjadi sehingga jumlah nya 1.437 kasus dari total 13.645 kasus nasional pada Sabtu (9/5).

Penambahan terakhir kasus di Jabar sebanyak 33 kasus dari hari sebelumnya sedangkan di tingkat nasional penambahannya sampai 533 kasus.

Penyebaran kasus COVID-19 terbanyak di Jabar berada di Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved