Info Kesehatan

Minum Bubble Tea Saat Buka Puasa Memang Enak, Jika Terlalu Sering Bisa Kena Penyakit Mematikan Ini

Minuman bubble tea atau yang juga populer dengan sebutan boba ini banyak digandrungi karena rasanya yang segar, manis, dan lezat.

Via alodokter.com
Bubble tea 

TRIBUNCIREBON.COM- Bubble tea merupakan salah satu jenis minuman yang sedang popular di kalangan masyarakat Indonesia.

Kini, banyak sekali toko dan pedagang yang menjual berbagai minuman bubble tea dengan berbagai merk dan harga terjangkau.

 Ingin Punya Bayi Laki-laki Atau Perempuan? Pakai Metode & Tips Ini Untuk Tentukan Jenis Kelamin Bayi

Bahkan, banyak orang yang rela antre dan menunggu cukup lama untuk menikmati minuman ini.

Minuman bubble tea atau yang juga populer dengan sebutan Boba ini banyak digandrungi karena rasanya yang segar, manis, dan lezat.

Di bulan ramadhan ini, tak sedikit orang yang memilih minuman bubble tea ini sebagai menu berbuka puasa.

Meski nikmat, apakah sering mengonsumsi bubble tea baik untuk kesehatan?

Kita telusuri terlebih dahulu sejarah minuman bubble tea.

 WASPADA! 6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula Ini Sering Disepelekan, Jangan Sampai Anda Kena Diabetes

Dilansir Tribuncirebon.com dari alodokter.com, Bubble tea merupakan minuman yang berasal dari Taiwan dan mulai populer sejak tahun 90-an.

Minuman ini berisi teh yang dapat ditambahkan perisa buah, sirup, susu, serta bubble warna hitam yang diletakkan di bagian dasar gelas.

Bubble atau boba yang terdapat di minuman ini berasal dari mutiara tapioka (sejenis makanan tradisional yang mirip cendol). 

 Bingung Harus dengan Cara Apalagi Sembuhkan Diabetes? Solusinya Makan Petai Cina, Obat Mujarab

Bubble ini diolah dengan cara direbus dan dicampurkan dengan gula merah, sehingga terbentuklah bola-bola berwarna kehitaman yang manis, lembut, dan kenyal ketika dikunyah.

Lalu, apa saja kandungan yang terdapat di dalam bubble tea

Kandungan Nutrisi Bubble Tea

Bubble tea adalah minuman manis yang mengandung banyak gula.

Pada minuman ini sering ditambahkan sirup, susu, perisa teh, serta topping, seperti agar-agar dan pudding, sehingga kadar gula, lemak, dan kalori yang terkandung di dalamnya cenderung tinggi.

Selain itu, mutiara tapioka kering yang merupakan komponen utama dari minuman ini juga memiliki kalori yang cukup tinggi, namun minim vitamin, protein, dan serat.

 Apabila sudah diracik menjadi bubble milk tea, 1 porsi standar (sekitar 475 ml) mengandung sekitar 38 gram gula dan 350-500 kalori.

 Anda Mengidap Penyakit Diabetes? Begini Cara Ampuh Untuk Merawat Luka Diabetes

Total kalori dalam 1 gelas bubble tea tersebut sudah melebihi batas asupan gula yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu 150 kalori per hari untuk pria dewasa dan 100 kalori per hari untuk wanita dewasa.

Dampak mengonsumsi bubble tea Berlebihan

Mengonsumsi bubble tea secara berlebihan atau terlalu sering memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan, antara lain:

Menyebabkan peningkatan berat badan

Sirup dan pemanis tambahan lain yang terdapat dalam bubble tea memiliki kandungan kalori yang tinggi, belum lagi kalori dari lemak pada susu.

Semua itu dapat meningkatkan berat badan, kadar kolesterol, dan trigliserida.

Jika bubble tea terlalu sering dikonsumsi, bukan tidak mungkin obesitas bisa terjadi.

Meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu

Minuman bubble tea yang banyak mengandung lemak dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam darah jika dikonsumsi terlalu sering.

 Anda Sakit Asam Urat?Jangan Khwatir, Konsumsi 5 Makanan Ini Untuk Meredakan Gejala & Menyembuhkannya

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam bubble tea juga berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Ilustrasi diabetes
Ilustrasi diabetes (Istimewa)

Gula yang terdapat dalam bubble tea juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko munculnya penyakit asam urat.

Menimbulkan gangguan pencernaan

Bubble yang terdapat dalam bubble tea berasal dari mutiara tapioka. Mutiara tapioka ini terkadang mengandung zat tambahan bernama guar gum. 

Guar gum membantu mutiara tapioka agar tetap menempel dan mengembang ketika direndam air.

Jika dikonsumsi terlalu banyak, guar gum dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan nyeri atau kram perut.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, guar gum juga dikatakan dapat menyumbat saluran napas dan saluran cerna.

 Sering Alami Ketindihan Saat Tidur? Begini Penjelasan Medis Tentang Sleep Paralysis

Selain itu, proses pembuatan bubble yang tidak tepat juga berpotensi menyebabkan keracunan.

Mutiara tapioka berasal dari singkong yang diuapkan dan diolah sedemikian rupa hingga berbentuk tepung yang siap dibentuk menjadi bulatan mutiara.

Singkong memiliki kandungan zat beracun sianida apabila tidak diolah dengan baik.

Meski begitu, belum ada laporan yang menyatakan bahwa konsumsi bubble tea dapat menyebabkan keracunan sianida.

Tips Aman Mengonsumsi Bubble Tea 

Agar tidak berdampak buruk terhadap kesehatan, konsumsi bubble tea harus dibatasi.

 Tak Perlu Operasi, Begini Cara Mudah Menghilangkan Bopeng, Bisa Pakai Bahan Alami

Ketika membeli bubble tea, pilihlah ukuran gelas yang paling kecil. Selain itu, minta kepada penjual untuk mengurangi jumlah gula, bubble, dan topping lainnya, seperti agar-agar atau puding.

Bubble tea merupakan salah satu pelepas dahaga yang mungkin menjadi kegemaran Anda.

Namun,, konsumsi minuman ini harus dibatasi karena dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Guna mengetahui batasan konsumsi bubble tea sesuai kondisi kesehatan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. (Tribuncirebon.com/Mutiara Erlanti)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved