Human Interest Story

Tahun Ini Jumlah Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu Berkurang Drastis Menjelang Lebaran

Pantauan Tribuncirebon.com, sedikitnya hanya ada sebanyak 12 orang penyapu koin yang terlihat.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Para penyapu koin di Jembatan Sewo Kabupaten Indramayu, Kamis (7/5/2020). 

Seorang penyapu koin, Carta (40) mengatakan, asal usul kebiasaan masyarakat mengemis dengan cara menyapu koin di Jembatan Sewo adalah dari kisah mitos sungai yang berada di bawah Jembatan Sewo.

"Mitosnya dahulu ada kakak beradik namanya Saedah dan Saeni, mereka orang miskin sekali, orang susah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Jembatan Sewo Kabupaten Indramayu, Kamis (7/5/2020).

Carta mengisahkan, dahulunya mereka bertahan hidup dengan menjadi pengemis di Jembatan Sewo.

Adapula yang menuturkan bahwa Saeni dahulunya adalah seorang penari ronggeng Pantura namun berubah menjadi buaya.

Kisah tersebut sudah berlangsung sangat lama, namun masyarakat mempercayai arwah dari kakak beradik itu tetap melegenda di bawah Jembatan Sewo.

 Kisah Para Penyapu Uang Koin di Jembatan Sewo Indramayu, Momen Lebaran Bisa Dapat Ratusan Ribu

 Susi Pudjiastuti Geram Jenazah ABK Asal Indonesia Dilempar ke Laut dari Kapal China: Tenggelamkan!

Hal ini yang membuat Jembatan Sewo dikenal pula sebagai jembatan mistis, hingga sekarang disebutkan Carta masih ada saja masyarakat yang datang ke Jembatan Sewo untuk mengalap berkah.

Adapun alasan para pengendara melempar koin tiada lain agar usaha yang tengah mereka digeluti bisa lancar dan selalu untung.

Terlepas dari itu, banyak juga dari para pengendara melempar koin untuk meminta keselamatan selama perjalanan melintasi Jalur Pantura dari gangguan makhluk halus.

"Misal dari Jakarta mau ke Surabaya, mereka pasti lempar koin, mohon diselamatkan dalam perjalanannya, agar tidak ngantuk, dan lain-lain," ujar dia.

Kesan mistis Jembatan Sewo bertambah kental setelah peristiwa kecelakaan maut yang menimpa sebuah bus transmigran asal Boyolali terjadi di Jembatan Sewo pada 11 Maret 1974.

 Stres? Jangan Dikit-dikit Minum Obat, Cobalah Konsumsi Coklat, Inilah Manfaat Coklat buat Kesehatan

 Malam Nuzulul Quran Jatuh Pada 17 Ramadhan, Sabtu 9 Mei 2020, Inilah Amalan dan Doanya

Bus itu membawa para transmigran dari Boyolali menuju Sumatra namun busnya tercebur ke sungai.

"Ada 67 orang tewas di tempat dalam kondisi terbakar. Hanya satu penumpang yang selamat, dan itu seorang bayi laki-laki, terus sekarang katanya di Jakarta," ujar dia.

Semenjak kejadian itu, pengendara yang melemparkan koin di Jembatan Sewo semakin banyak.

Lebaran Dapat Ratusan Ribu Rupiah

Terik panas matahari rupanya tidak menyurutkan niat para penyapu koin berjejer di Jembatan Sewo Kabupaten Indramayu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved