Virus Corona di Indramayu

Update Penyebaran Covid-19 di Indramayu, Pasien Positif Corona 5 Orang, PDP Meninggal Dunia 28 Orang

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu mengupdate jumlah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Kamis (30/4/2020).

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Institut Kesehatan Nasional / AFP
Gambar ini diperoleh 12 Maret 2020, milik National Institutes of Health (NIH) / NIAD-RML menunjukkan gambar mikroskop elektron transmisi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS, karena partikel virus (benda bulat emas) muncul dari permukaan sel yang dikultur di lab, paku di tepi luar partikel virus memberi coronavirus nama mereka, seperti mahkota. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu mengupdate jumlah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Kamis (30/4/2020).

//

Diketahui jumlah pasien positif virus corona, Pasien Positif Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Indramayu pada hari ini bertambah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, data yang tercatat kini pasien yang positif virus corona berdasarkan hasil tes swab tenggorokan mencapai 5 orang.

"Ada penambahan satu orang hari ini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Dari 5 pasien positif virus corona itu, dua di antaranya masih dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu.

Satu orang sudah dinyatakan sembuh dan dua orang lagi dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan pasien yang terkonfirmasi negatif Covid-19 berdasarkan tes swab tenggorokan di Kabupaten Indramayu ada sebanyak 26 orang.

Selain itu, untuk kategori PDP di Kabupaten Indramayu pada hari ini tercatat mencapai 85 orang.

Dengan rincian sebanyak 28 PDP meninggal dunia, sebanyak 20 orang sudah selesai masa pengawasan (sembuh), dan sisanya sebanyak 37 PDP masih dalam tahap pengawasan.

Untuk kategori ODP di Kabupaten Indramayu pada hari ini tercatat jumlahnya mencapai 707 orang.

Dengan rincian, 567 ODP sudah selesai menjalani masa pemantauan dan sebanyak 140 ODP lagi masih dalam tahap pemantauan.

Update Kasus Secara Nasional

Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah.

Data yang masuk hingga Kamis (30/4/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 347 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 10.118 sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Kamis sore. "Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang, sehingga jumlahnya menjadi 10.118," kata Yurianto.

Adapun jumlah kasus positif itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 94.599 spesimen milik 72.351 orang.

Dengan demikian, ada 62.233 orang yang hasil tesnya dinyatakan negatif. Dalam periode yang sama, data itu juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 131 pasien Covid-19 yang sembuh.

 Mobil Pemudik Licin Bagai Belut, dari Jakarta Lolos Sampai ke Tasikmalaya, Rutenya Pakai Jalan Tikus

 Banyak Warga Bandel & Tak Disiplin, Pemkab Kuningan Segera Terapkan PSBB di 10 Kecamatan Rabu Depan

 100 Toko Nekat Tetap Buka Selama PSBB Kota Bandung, Satpol PP Langsung Bertindak Tegas: Tutup Toko

Ini menyebabkan total pasien yang dinyatakan sembuh dan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan berjumlah 1.522 orang.

Namun, masih ada kabar duka dengan penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Yuri mengungkapkan bahwa ada penambahan 8 pasien Covid-19 yang tutup usia pada 29-30 April 2020.

Dengan demikian, jumlah total pasien yang meninggal ada 792 orang.

Usia produktif

Yurianto mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus positif Covid-19 berasal dari kelompok usia 30-59 tahun.

Ada 54 persen dari kelompok usia tersebut. Kemudian, pada kelompok usia 60-79 tahun ada pada kisaran 16 persen.

Untuk kelompok usia 15-29 tahun, jumlahnya ada sekitar 15 persen.

"Balita ada 0,6 persen. Di atas 80 tahun angkanya menunjukkan sekitar 1 persen," ujar Yuri.

Dia menjelaskan, gambaran itu memperlihatkan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 berasal dari kelompok usia produktif.

"Gambaran besar yang positif mengidap Covid-19 adalah kelompok produktif. Mobilitas pada kelompok usia ini tinggi," ujar dia. 

Pantau ODP

Pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap warga yang berstatus orang dalam pemantauan ( ODP) terkait virus corona ( Covid-19).

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, sampai dengan Kamis (30/4/2020) terdapat 230.411 ODP.

"Orang dalam pemantauan sampai saat ini kami catat ada 230.411 orang. Meskipun sebagian besar sudah selesai dipantau dan sudah dinyatakan sehat," kata Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.

Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan ( PDP), lanjut Yuri ada sebanyak 21.829 orang. Sebagian dari jumlah PDP kini tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Yuri juga mengungkapkan, sampai dengan Kamis ini, pemerintah telah memeriksa 94.599 spesimen dari 72.351 orang terkait Covid-19.

Adapun satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali. "Jumlah spesimen yang kita periksa sudah mencapai 94.599 spesimen dari 72.351 orang," ujarnya.

Perawatan Terbaik

Achmad Yurianto memastikan semua pasien Covid-19 mendapatkan perawatan sebaik mungkin tanpa terkecuali.

Yuri menyatakan, pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat yang sakit tak dirawa.

"Kita tidak akan pernah membiarkan siapa pun yamg sakit tidak terawat dengan baik. Kita tidak akan pernah meninggalkan siapa pun yang sakit tidak terawat dan terabaikan," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Pada saat bersamaan, ia mengingatkan masyarakat agar bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Yuri mengimbau agar segala peraturan yang telah ditetapkan pemerintah dapat dilaksanakan masyarakat.

Yuri mengatakan bahwa kesehatan menjadi tanggung jawab bersama.

"Dengan pemahaman yang kita bangun bersama, dengan gotong royong tanpa terputus, kita yakin bisa menyelesaikan permalasahan ini," kata dia.

"Mari menjadi pahlawan bagi keluarga kita, pahlawan untuk tetangga kita, lingkungan kita, dan bangsa kita," ucap Yuri. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved