Kesehatan

PENYAKIT Mematikan Ini Lebih Dulu Menghantui Manusia Ketimbang Virus Corona, 'Pembunuh' Terlupakan

Kanker paru-paru yang berasal dari penyebaran kanker lain disebut kanker paru-paru sekunder.

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Ilustrasi kanker paru-paru 

TRIBUNCIREBON.COM - Dunia saat ini tengah terfokus pada sebuha virus mematikan yang disinyalir pertama kali mewabah di Wuhan, China.

//

Yups, COVID-19 atau dikenal dengan nama virus corona kini membuat panik semua orang.

Tak hanya di Indonesia, penyebaran virus corona pun kini sudah sampai di Indonesia.

Setidaknya sekitar 300an di Indonesia dilaporkan orang terinfeksi virus corona.

Dan beberapa diantaranya meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

Adapun virus corona disebut-sebut membahayakan paru-paru parapengidapnya.

Meski virus corona saat ini sedang menjadi momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang, banyak orang lupa bahwa penyakit kanker paru-paru juga merupakan salah satu 'pembunuh' paling kejam manusia.

Kita Bahas Penyakit Kanker Paru-paru

Sejatinya, paru-paru memiliki dua fungsi utama, yaitu menyebarkan oksigen ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas.

Adapun kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi.

Selain itu, kanker paru-paru yang berasal dari penyebaran kanker lain disebut kanker paru-paru sekunder.

Seperti dikutip dari alodokter.com kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling bisa dicegah.

Paling tidak terdapat 80-90 persen kasus kanker paru-paru yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.

sdd

Pada tahap awal, tidak ada tanda atau gejala kanker paru-paru yang jelas.

Tapi kemudian gejala seperti batuk secara berkelanjutan hingga mengalami batuk darah, selalu merasa kehabisan napas, kelelahan tanpa alasan,dan penurunan berat badan akan muncul

Pengobatan kanker paru-paru sangat tergantung pada jenis kanker yang diderita.

Tingkat penyebaran kanker dan kondisi kesehatan si penderita juga berpengaruh pada metode pengobatan dan penanganan yang dilakukan.

Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker belum menyebar secara luas ke bagian tubuh yang lainnya.

Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan, cara penanganan yang lainnya bisa diterapkan.

Proses penghancuran sel kanker dengan cara radioterapi bisa dijalankan.

Adapun kanker paru-paru umumnya tidak menimbulkan gejala sebelum sel-sel kanker tersebut menyebar ke bagian besar paru-paru atau ke bagian tubuh lainnya.

Kesembuhan tergantung kepada penyebaran kanker dan kapan diagnosis kanker diketahui.

Makin awal diagnosis yang dilakukan, kemungkinan pengobatan untuk berhasil juga menjadi lebih tinggi.

Obat Herbal

Nah, pengobatan herbal digunakan untuk membantu menghancurkan sel kanker dan hasilnya beberapa orang berhasil

Sebut saja Ante Kresich, pernah didiagnosa menderita penyakit kanker paru-paru saat 13 tahun yang lalu.

Saat itu, dokter memprediksikan jika umur Ante sudah tidak lama lagi karena penyakit kankernya sudah
pada tingkat akhir.

Meskipun prediksi dokter itu sangat menyakitkan bagi Ante, namun ia tidak mudah berputus asa.

Ia lalu menghentikan pengobatan medisnya dan mencoba mengobati penyakitnya seorang diri.

Saat itu, Ante menggunakan madu sebagai obat yang paling manjur untuk kesehatannya.

Madu yang dicampur dengan bahan herbal lainnya seperti pinus, jahe serta tanaman yang lain, mampu membuat pria tersebut kembali sehat walafiat.

Ilustrasi Kanker Paru-paru
Ilustrasi Kanker Paru-paru (Kolase)

Dokter juga sempat terkejut saat melihatnya masih hidup dan datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.

Dokter pun sempat tak percaya, tapi inilah keajaiban yang didapat oleh Ante.

Seperti dilansir sosialbuzz.com, selain Ante ada juga seorang wanita yang berhasil sembuh setelah melakukan pengobatan herbal sendiri.

Wanita itu berasal dari Bosnia yang didiagnosa menderita penyakit kanker endoktrin.

Ia juga dikatakan tak memiliki waktu lama lagi untuk hidup.

Tapi, ia tidak berputus asa, ia pun menggunakan madu yang dicampur dengan jahe untuk mengobati kankernya.

Bagaimana Cara Membuatnya?

dsd

Cara membuatnya dengan mencampurkan dua potong akar jahe besar yang dipotong kecil-kecil, lalu dicampurkan dengan 1/2 kg madu organik.

Masukan adonan dalam botol kaca serta konsumsi 1 sendok makan, 3-4 kali sehari.

Setelah 4 hari kamu sudah bisa melihat efeknya.

Dari kisah kedua orang ini, kamu bisa mengambil suatu pelajaran yaitu jangan mudah menyerah dan berputus asa.

Tidak selamanya perkataan dokter itu benar.

Jadi, berusahalah terlebih dahulu, barulah kita sama-sama bertawakkal.

Kita wajib berusaha, selebihnya Allah yang menentukan. Semoga lekas sembuh.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved