Virus Corona Indramayu
TKI Indramayu yang Ada di Hongkong Berniat Menyumbang Masker untuk Masyarakat Indramayu
Juwarih mengatakan, ada salah seorang PMI di negara Hong Kong yang menghubungi dirinya untuk menawarkan bantuan masker bagi masyarakat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kondisi Indonesia yang tidak kunjung pulih pasca-merebaknya Covid-19 mendapat perhatian dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu saat dihubungi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Minggu (19/4/2020).
• Mami Li Seorang Pemandu Lagu di Lamongan Tewas Setelah Pesta Miras Bersama Tiga Pria
• Ridwan Kamil Salurkan Paket Bantuan Sosial untuk Warga Bandung Barat Sebelum PSBB Dilaksakan
Juwarih mengatakan, ada salah seorang PMI di negara Hongkong yang menghubungi dirinya untuk menawarkan bantuan masker bagi masyarakat.
"Kemarin ada temen PMI yang di Hongkong menawarkan bantuan masker ke kita," ujar dia.
Dirinya menyampaikan, niat tersebut berawal setelah SBMI Cabang Indramayu membagi-bagikan sebanyak 950 masker bedah kepada para Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di tiga desa di Kabupaten Indramayu.
Ketiga desa itu meliputi Desa Gadel di Kecamatan Tukdana, Desa Pabean Ilir di Kecamatan Pasekan, dan Desa Krasak di Kecamatan Jatibarang.
"Setelah upload youtube kita bagi-bagi masker dia ngeWhatsApp ke saya, bilang mas masih butuh masker gak? Kata saya masih, oke nanti kita pesan dulu kalau sudah ada nanti dikabarin," ujarnya menirukan percakapan dengan PMI tersebut.
• Tahun Ini Diprediksi Amino TKI yang Mudik ke Indramayu Jelang Ramadan dan Lebaran Menurun
• Marhaban Ya Ramdhan, Berikut Kumpulan Puisi dan Pantun Ucapan Selamat Ramadhan 1441 H
Juwarih menyampaikan, tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah masker yang bakal didonasikan para PMI itu bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Namun, dalam percakapan tersebut, mereka juga meminta alamat Sekretariat SBMI Cabang Indramayu untuk dikirimi paket bantuan masker.
"Saya tidak nanya berapa-berapanya, tapi dengan ini tentu kita sangat bersyukur sekali," ujar dia.
TKI Diprediksi Tak Pulang Kampung
Animo para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang pulang ke tanah air atau mudik di tengah pandemi Covid-19 diprediksi sedikit.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih mengatakan, hal tersebut berdasarkan pantauan SBMI terkait kondisi mereka di sana.
"Yang di luar negeri belum ada laporan ingin dipulangkan ke kita," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (19/4/2020).
Berdasarkan data yang tercatat oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam periode 2018-2020 ada sebanyak 4.532 PMI asal Kabupaten Indramayu di seluruh negara penempatan.
Data tersebut belum termasuk PMI unprosedural karena keberangkatan mereka ilegal sehingga sulit terdata.
Adapun kondisi para PMI di luar negeri saat ini disampaikan Juwarih baik-baik saja.
• LINK Live Streaming TVRI untuk Belajar dari Rumah Hari Ini, Minggu 19 April 2020, Selamat Belajar
• Jangan Lupa Olahraga Setiap Hari, Lari Pagi Bisa Menyehatkan Jantung dan Meredakan Stres
Mereka juga mengaku kondisi di negara penempatan, seperti Taiwan dan Hong Kong sudah berangsur pulih setelah sebelumnya menjadi salah satu negara penyebaran Covid-19.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang sekarang ini.
Indonesia kini tengah berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui serangkaian imbauan yang dicanangkan pemerintah.
Imbauan itu meliputi penerapan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan, menerapkan physical dan social distancing secara disiplin dengan berdiam diri di rumah, serta kewajiban mengenakan masker termasuk bagi orang yang sehat.
• Marhaban Ya Ramdhan, Berikut Kumpulan Puisi dan Pantun Ucapan Selamat Ramadhan 1441 H
• Ridwan Kamil Salurkan Paket Bantuan Sosial untuk Warga Bandung Barat Sebelum PSBB Dilaksakan
Hal ini pula yang membuat lonjakan pulang para PMI ke kampung halaman pada Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah diprediksi tidak akan ada lonjakan dalam skala besar.
"Prediksinya tidak ada lonjakan secara besar-besaran, karena di negara-negara penempatan sekarang ini juga masih lockdown," ujar dia.