Virus Corona Masih Hidup Saat Dipanaskan Pada Suhu 60 Derajat, Ilmuwan Ungkap Cara Membunuh Corona

Berikut ini Fakta terbaru Virus Corona SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 cukup mengejutkan.

Istimewa
Gambar mikroskop elektron transmisi menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus coronavirus yang menyebabkan COVID-19 

Untuk virus corona baru, SARS-CoV-2, suhu 60 derajat Celsius mungkin cukup untuk membunuh sebagian besar strain hingga menurunkan kemampuan viral loadnya. Tetapi berbahaya untuk sampel dengan jumlah virus yang sangat tinggi, menurut para peneliti.

Tim Prancis menemukan suhu yang lebih tinggi dapat membunuh SARS-CoV-2. Misalnya, memanaskan sampel hingga 92 derajat Celsius selama 15 menit, membuat SARS-CoV-2 benar-benar tidak aktif.

Namun, suhu tinggi seperti itu juga dapat sangat memecah RNA virus dan mengurangi sensitivitas tes.

Oleh karena itu para peneliti ini menyarankan menggunakan bahan kimia untuk membunuh SARS-CoV-2 dan mencapai keseimbangan antara keselamatan pekerja laboratorium dan efisiensi deteksi.

"Hasil yang disajikan dalam penelitian ini harus membantu untuk memilih protokol yang paling cocok untuk inaktivasi untuk mencegah personil laboratorium terpapar," tulis jurnal.

Ini Pertanyaan Latihan Belajar dari Rumah di TVRI Kamis Besok untuk Semua Jenjang, Cek Jadwal Tayang

Seorang ahli mikrobiologi yang mempelajari virus corona di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing mengatakan fasilitas uji China menyadari risiko pekerja laboratorium dan mengambil tindakan pencegahan ekstra.

Eksperimen Perancis memberikan informasi berharga tetapi situasi dalam kehidupan nyata bisa jauh lebih kompleks daripada simulasi laboratorium, menurut ilmuwan.

“Virus berperilaku sangat berbeda dengan perubahan lingkungan.

Banyak proyek penelitian masih berlangsung untuk menyelesaikan teka-teki ini,” katanya.

Penelitian baru-baru ini mendeteksi sinyal yang mengkhawatirkan bahwa Covid-19 dapat terus menyebar hingga musim panas.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open awal bulan ini, sebuah tim peneliti China melaporkan wabah cluster di pemandian sauna Huaian, di Provinsi Jiangsu.

Zodiak Besok, Kamis 16 April 2020: Pisces Jangan Panik, Kebenaran Yang Mengejutkan Libra Terungkap

Seorang pasien mengunjungi pemandian umum itu pada 18 Januari untuk mandi dan sauna.

Delapan orang, termasuk anggota staf, kemudian terinfeksi setelah dua minggu.

Padahal suhu sauna tinggi dari 40 derajat Celsius dan kelembaban rata-rata 60 persen.

Penelitian itu memiliki beberapa keterbatasan. Tanpa kamera pengintai di kamar mandi, tidak bisa diketahui apakah transmisi akibat tetesan udara atau permukaan yang terkontaminasi, seperti gagang pintu.

Tetapi para peneliti mengatakan wabah kluster ini menjadi alarm bagi kita.

"Transmisibilitas Sars-CoV-2 tidak menunjukkan tanda-tanda melemahnya dalam kondisi hangat dan lembab," kata makalah peer-review. (*)

Artikel ini pernah tayang di Tribun Medan dengan judul Fakta Baru Virus Corona Bertahan pada Suhu 60 Derajat Celsius, Mati pada Suhu Titik Didih Air

Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved