Inilah Amalan Terbaik untuk Mengisi Malam Nisfu Syaban, Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 Hingga 9 April
Nisfu Syaban dipercaya jadi waktu istimewa karena menurut penjelasan para ulama, Allah SWT akan menurunkan ampunannya kepada semua orang
TRIBUNCIREBON.COM - Nisfu Syaban adalah malam ke-15 bulan Syaban.
Hitungan ini sesuai dengan makna Nisfu Sya'ban dalam Bahasa Arab. Nisfu artinya adalah separuh atau setengah.
Sesuai kalender Hijriyah 1441, Bulan Syaban jatuh mulai tanggal 26 Maret 2020.
Itu artinya Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 8 hingga 9 April 2020.

Nisfu Syaban dipercaya jadi waktu istimewa karena menurut penjelasan para ulama, Allah SWT akan menurunkan ampunannya kepada semua orang yang memohon ampun.
Kecuali ampunan bagi 2 orang, yaitu mereka yang menyekutukan Allah atau musyrik dan orang yang sedang bertengkar, dan hingga waktu nisfu syaban belum berdamai.
Karena keistimewaan waktu Nisfu Syaban ini, umat Islam biasanya memperbanyak amal ibadah kepada Allah SWT.
Amal ibadah ini beragam, mulai puasa sunnah, shalat sunnah, berzikir, dan masih banyak amalan lainnya.
Namun apakah hukumnya menjalankan shalat sunnah nisfu syaban? Berikut penjelasan ulama:
Melansir laman resmi Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) PWNU Jatim, melalui laman Halaqoh.net yang terbit pada 17 Mei 2016 lalu, dijelaskan:
Ulama ahli fikih dan hadis sepakat bahwa hadis tentang shalat dengan niat 'shalat sunah malam Nishfu Sya'ban' adalah hadis maudlu' (palsu).
Ini sebagaimana shalat 'Raghaib' di awal bulan Rajab.
Namun jika seseorang melakukan shalat sunah mutlak seperti shalat hajat atau shalat tasbih, maka diperbolehkan.
Hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat sunah mutlak di malam tersebut (HR Al Baihaqi fi Syu'ab Al Iman no 3675, menurutnya hadits ini Mursal yang baik)
عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ الْحَارِثِ اَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَامَ رَسُوْلُ اللهِ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى فَأَطَالَ السُّجُودَ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ قَدْ قُبِضَ، فَلَمَّا رَأَيْتُ ذَلِكَ قُمْتُ حَتَّى حَرَّكْتُ إِبْهَامَهُ فَتَحَرَّكَ فَرَجَعَ، فَلَمَّا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ وَفَرَغَ مِنْ صَلاَتِهِ قَالَ: يَا عَائِشَةُ أَوْ يَا حُمَيْرَاءُ أَظَنَنْتِ أَنَّ النَّبِيَّ قَدْ خَاسَ بِكِ؟ قُلْتُ: لاَ وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَكِنِّي ظَنَنْتُ أَنْ قُبِضْتَ طُوْلَ سُجُوْدِكَ، قَالَ: أَتَدْرِي أَيَّ لَيْلَةٍ هَذِهِ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَطَّلِعُ عَلَى عِبَادِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَرْحَمُ الْمُسْتَرْحِمِيْنَ وَيُؤَخِّرُ أَهْلَ الْحِقْدِ كَمَا هُمْ، رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ. وَقَالَ هَذَا مُرْسَلٌ جَيِّدٌ وَيُحْتَمَلُ أَنْ يَكُوْنَ الْعَلاَءُ أَخَذَهُ مِنْ مَكْحُوْلٍ وَاللهُ أَعْلَمُ (شعب الإيمان للبيهقي)