Begini Kronologi Satu Warga Garut Terjangkit Covid-19, Pulang Dari Jakarta dalam Keadaan Sakit

Satu pasien positif Covid-19 di Garut sempat datang kedua fasilitas kesehatan (Faskes) sebelum menjadi Pasien Dalam Pengawasan.

(Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus corona. 

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Satu pasien positif Covid-19 di Garut sempat datang kedua fasilitas kesehatan (Faskes) sebelum menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD dr Slamet Garut.

Paramedis di Faskes itu tak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien tersebut.

Bukan Hanya Pasien Positif Corona, Jumlah PDP dan ODP Covid-19 di Kabupaten Cirebon Pun Bertambah

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebut pasien itu pertama kali berobat ke Faskes pada tanggal 21 Maret 2020. Lalu keesokan harinya, ia kembali berobat ke Faskes lain.

"Dia terjangkit di Jakarta. Dalam keadaan sakit pulang ke Garut tanggal 20 (Maret). Memang kita belum lakukan penjagaan di Kadungora pada tanggal itu."

"Lalu, tanggal 21 berobat di Faskes, tanggal 22 berobat lagi di Faskes berbeda di kecamatan itu," kata Helmi di Command Center Garut, Selasa (31/3/2020).

Inilah Gejala-gejala Ibu Menyusui Terinfeksi Virus Corona, Bayi Juga Bisa Tertular Melalui ASI?

Wanita di Jakarta Tertipu Belasan Juta Beli Masker di Toko Online, Pelaku Malah Kasih Barang Ini

Setelah mengalami gejala demam, pasien tersebut baru dirujuk ke RSUD dr Slamet Garut pada 23 Maret.

Ia langsung menjadi PDP karena mengalami beberapa gejala seperti demam.

Pasien laki-laki berusia 56 tahun itu terkonfirmasi positif Covid-19 setelah hasil tes swab keluar pada Senin (30/3/2020) pukul 22.00.

Berita Hoax Soal Virus Corona Berdampak Musibah, 300 Orang di Iran Panik, Pilih Mati Minum Spirtus

"Setelah tahu positif, kami langsung lakukan tindakan-tindakan taktis dan strategis agar virus tak menyebar. Pasien sudah ditangani dan kami lakukan tracking," ujarnya.

Helmi menyebut, ada tujuh tempat yang sedang ditelusuri. Dalam satu tempat yang didatangi, bisa jadi pasien tersebut bertemu dengan puluhan orang.

"Satu tempat bisa jadi berpuluh-puluh (kontak dengan orang). Kalau rata-rata 30 (orang), ada 200 yang harus dilakukan pemeriksaan dan rapid test," ucapnya.

Petugas Dinas Kesehatan, disebut Helmi sudah ke lapangan melakukan pemeriksaan. Ia meminta warga Garut untuk taat mengikuti social dan physical distancing sesuai arahan pemerintah.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved