Virus Corona Mewabah
Akibat Ngeri Lihat Pemberitaan Virus Corona, Hati-hati Psikosomatis, Badan Sehat tapi Merasa Meriang
Anda bisa jadi mengalami meriang, tenggorokan gatal, dan nyeri padahal suhu tubuh normal.
TRIBUNCIREBON.COM - Merasa sakit ketika membaca pemberitaan virus corona?
//
Anda bisa jadi mengalami meriang, tenggorokan gatal, dan nyeri padahal suhu tubuh normal.
Mungkin Anda mengalami gangguan psikosomatis tubuh.
Hal tersebut dapat terjadi ketika Anda terpapar informasi virus corona.
Tak jarang informasi itu menimbulkan kecemasan berlebihan.
Ketika membaca tentang gejala infeksi virus corona, mendadak Anda juga merasa mengalami gejala tersebut.
Padahal badan Anda dalam kondisi sehat, namun sensasi sakit itu bisa membuat Anda semakin cemas dan bingung harus memeriksakan diri ke dokter.
Jangan khawatir, Anda tidak sendiri yang mengalami hal tersebut.
Dikutip Metro (14/3/2020), dokter dari The International Psychology Clinic, dr Martina Paglia mengatakan sangat mungkin banyak orang bergejala mirip virus corona hanya karena merasa cemas.
Pikiran tidak dapat membedakan antara bahaya nyata dan yang dirasakan.
Lalu ketika merasa terancam dan rentan, adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh.

Hal itu menciptakan peningkatan kecemasan dan sering memicu nyeri dada, sesak napas, dan merasa terlalu panas atau demam.
Dia memperingatkan jika Anda merasa cemas dan panik, ingatkan diri bahwa kemungkinan besar gejala Anda bersifat psikosomatis daripada terserang virus.
Adapun psikosomatis dapat timbul melalui emosional baik secara pribadi maupun ketika orang-orang di sekitar Anda bicara tentang rasa cemas melalui media sosial.
Rasa takut adalah respons normal yang terjadi pada tubuh dan akan timbul ketika merasa terancam. Tubuh melakukan hal itu agar Anda merasa aman.
Saat tubuh merasa terancam, respons yan muncul adalah melawan atau lari.
Hal ini adalah respons biologis tubuh terhadap rasa takut dan membuat tubuh penuh dengan adrenalin yang memastikan sebagai upaya untuk memastikan jika tubuh dapat melarikan diri atau mengalah terhadap ancaman apapun, seperti serangan hewan yang berbahaya.
• Penting! Ini Syarat untuk Mengikuti Rapid Test Virus Corona
• Viral Postingan Bayi Baru Lahir Bisa Bicara Telur Rebus, Banyak yang Percaya padahal Hoaks
Mengutip halodoc, respons yang dapat timbul terkait psikosomatis yang berhubungan dengan serangan virus corona adalah merasakan gejala-gejala dari gangguan tersebut pada tubuh.
Anda mungkin akan merasa batuk-batuk kecil, tubuh yang terasa tidak nyaman hingga demam, hingga kepala yang pusing.
Padahal, hal tersebut timbul disebabkan rasa takut dan panik karena faktor lingkungan.
Lalu apa yang harus dilakukan bila mengalami psikosomatis?
Beberapa saran yang bisa diterapkan, seperti dilansir Psychology Today antara lain:
Pahami bahwa virus corona seperti wabah lainnya, ini akan berlalu.
Seimbangkan antara informasi dan inspirasi (seperti berita baik dari corona dan kisah pasien sembuh).
Hal itu dapat membantu Anda mundur ke belakang dan melihat pandemi ini secara lebih luas.
Tetap lakukan disinfeksi dan pola hidup sehat.
Media sosial digunakan untuk tetap terhubung tapi tetap berhati-hati dalam mengonsumsi informasi.

WHO juga memberikan saran serupa, yaitu:
Hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang membuat Anda cemas atau tertekan.
Carilah informasi terkini pada waktu tertentu. Sekali atau dua kali sehari saja.
Tetap terhubung dengan jejaring sosial Anda.
Jika dibatasi dalam pertemuan, gunakan media sosial.
Dalam situasi isolasi, cobalah sebisa mungkin untuk menjaga rutinitas harian pribadi Anda.
Selama masa-masa stres, perhatikan kebutuhan dan perasaan Anda sendiri.
Misalnya lakukan hal yang membuat sehat dan rileks namun dapat Anda nikmati.
Berolahragalah secara teratur, jaga rutinitas tidur, dan makan makanan sehat. (Tribunjabar.id/Fidya Alifa)