Pasien PDP di Indramayu Meninggal
Status PDP Kedua yang Meninggal di Indramayu Belum Bisa Ditentukan Positif atau Negatif Corona
Hasilnya, lalu dikirimkan ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Status positif terjangkit virus corona atau tidaknya Pasien Dalam Pengawasan (DPD) kedua yang meninggal di Kabupaten Indramayu belum bisa ditentukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil tes swab tenggorokan pasien.
"Hasilnya belum keluar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (27/3/2020).
• BREAKING NEWS Pasien PDP di Indramayu Meninggal Dunia, Hasil Diagnosa Pasien Menderita Gagal Jantung
• Siswi SMP Diperkosa oleh Mantan Kakak Ipar Sebanyak 3 Kali Hingga Hamil 6 Bulan, Begini Modusnya
Deden Bonni Koswara mengatakan, sebelum meninggal dunia pihaknya mengaku sudah melakukan tes swab terhadap pasien.
Hasilnya, lalu dikirimkan ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP).
Namun, saat hendak melakukan tes swab lanjutan pasien terlebih dahulu meninggal dunia di RSUD Indramayu pada Kamis (26/3/2020) pukul 02.00 WIB kemarin.
Pasien tersebut merupakan laki-laki berusia 48 tahun warga Kabupaten Indramayu.
Ia diketahui baru pulang dari Jakarta lalu mengeluhkan demam tinggi, batuk-batuk, sesak napas dan gejala-gejala lainnya yang mengarah pada virus corona atau Covid-19.
• Takut Menularkan Virus Corona, Seorang Perawat yang Positif Covid-19 di Italia Memilih Bunuh Diri
• Doa-doa Keselamatan di Tengah Wabah dan Musibah, Mohon Rahmat Sebelum Mati dan Ampunan Sesudah Mati
"Pada tanggal 25 keadaan pasien memburuk kemudian jam 02.00 WiB tanggal 26 Maret pasien dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.
Dijelaskan Deden Bonni Koswara yang sekaligus merupakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Indramayu, pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil laboratorium untuk menentukan status pasien.
Kendati demikian, diakui dirinya, hasil tersebut harus mengantre dengan hasil tes pasien lainnya yang tengah diuji oleh BTKLPP.
"Sesuai dengan rencana awal 3-4 hari sudah keluar cuma sekarang tengah terjadi penumpukan di BTKLPP, di sana menumpuk sekali jadi hasilnya belum," ucapnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pun hingga saat ini bisa memastikan kapan hasil tersebut akan keluar.
• Bukan Avigan Atau Klorokuin, Obat Ini Disebut Bisa Sembuhkan Covid-19
• DPMD Kabupaten Cirebon Susun Teknis Penganggaran Dana Desa untuk Pencegahan Covid-19
Hanya saja, disampaikan Deden Bonni Koswara Pemprov Jawa Barat sudah memiliki alat untuk mengecek status pasien tersebut.