Peneliti ITB Memprediksi Virus Corona Akan Berakhir Akhir di Bulan April 2020, Begini Penjelasannya

Banyak warga yang menjadi ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan jumlahnya semakin melonjak drastis.

Editor: Mumu Mujahidin
bbc.co.uk/kompas.com
Virus Corona kini menyerang Wuhan China dan bisa menyebar ke Indonesia. Waspada! 

TRIBUNCIREBON.COM - Pemberitaan-pemberitaan tentang kasus Covid-19 ini banyak meresahkan warga Indonesia.

Semua pihak berharap mewabahnya Covid-19 ini akan segera berakhir.

Virus Covid-19 masih terus mewabah dan meluas hingga saat ini.

Bahkan, virus corona yang merebak di Indonesia akan terus mengalami peningkatan.

Banyak warga yang menjadi ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan jumlahnya semakin melonjak drastis.

Namun, tak perlu khawatir, penyebaran virus corona ini dapat dicegah dan diatasi dengan banyak hal.

Melansir Informasi dari Kompas pada Selasa (24/3/2020), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan simulasi dan permodelan sederhana dalam prediksi penyebaran covid-19 di Indonesia.

Sebelum Meninggal Dunia Ibunda Jokowi, Menanyakan Waktu Salat Ashar: Sudahkah Saatnya Sholat

Jalur Maut Gekbrong Kembali Telan Korban, Truk Menabrak Tujuh Buah Sepeda Motor 2 Orang Tewas

Melalui penelitian tersebut, Indonesia diprediksi akan mengalami puncak jumlah kasus Covid-19 pada akhir Maret hingga pertengahan April 2020.

Pendemi corona ini diperkirakan akan berakhir pada saat kasus harian terbesar berada di angka sekitar 600 persen yang diprediksi pada bulan April tersebut.

“Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana, tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi, “ ujar tim peneliti Nuning Nuraini dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).

Nuning menjelaskan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi kasus covid-19 di Indonesia yang menjadi bagian pendemi global.

"Dalam penelitian ini, kami berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang epidemi yang sedang terjadi saat ini di Indonesia melalui suatu model matematika sederhana," kata Nuning.

Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ahli Kesehatan Dunia Berani Beri Penjelasan Seperti Ini

Sering Berjemur Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh Lho, Nih Waktu Terbaik untuk Melakukannya

Sebuah penelitian yang menjadi jurnal ilmiah ini, tim peneliti membangun model representasi jumlah kasus Covid-19 dengan menggunakan model Richard’s Curve.

Model tersebut terbukti berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi SARS di Hong Kong pada 2003 silam.

Setelah menentukan model penelitian ini, tim akhirnya menguji berbagai data kasus Covid-19 terlapor dari berbagai macam negara.

Seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, termasuk data akumulatif seluruh dunia.

Secara matematik, model Richard’s Curve Korea Selatan paling cocok sebab kesalahannya sangat kecil disandingkan dengan data terlapor di Indonesia.

Presiden Jokowi Pernah Kirim Video untuk Sang Ibu di Hari Ibu 2018, Ia Berjanji Jadi Putra Terbaik

VIDEO - PNS di Cianjur Berkomplot Curi Masker di RSUD Pagelaran, Hasilnya Buat Beli Motor

Jika dibanding data negara lain, kesesuaian ini diambil saat Indonesia memiliki 96 kasus positif corona.

"Bisa dikatakan, jika kita punya penanganan yang mungkin sama, sesuai dengan publikasi yang ada dengan Korea Selatan, tanpa memasukkan faktor kompleksitas lainnya seperti temperatur lingkungan, kelembaban dan lainnya, seharusnya kita bisa mendapat kesimpulan yang sama persis dengan apa yang ditulis pada publikasi kami,“ kata dia.

Namun hal ini bukan lah perkara mudah, sebab Korea Selatan menjadi salah satu negara paling baik dalam penanganan covid-19.

"Ini waktu terus berjalan, tentu sulit untuk bisa persis seperti mereka. Tapi setidaknya, dari tulisan ini kita bisa mengetahui bahwa Indonesia perlu melakukan sesuatu untuk tetap berada dalam tren yang baik,“ ujar Nuning.

Menurut Nuning, merujuk pada model yang dibangun termasuk faktor-faktor yang krusial.

9 Pasar Tradisional di Kabupaten Cirebon Disemprot Cairan Disinfektan demi Cegah Penyebaran Covid-19

Awas! Nekat Nongkrong atau Berkerumun Saat Wabah Corona Bisa Dijebloskan ke Penjara, Ini Kata Polisi

Selain itu ini perlu dilakukan pencegahan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.

Sebab, tingkat penyebaran yang tinggi akan memberatkan rumah sakit, tenaga medis, serta fasilitas yang disediakan menjadi tidak cukup untuk melakukan penampungan.

Selain itu vaksin corona yang belum dapat ditemukan.

Masalah ini dapat diatasi dengan memotong rantai penularan yang dapat dilakukan dengan pembatasan kontak fisik.

Seperti yang telah dinstruksikan pemerintah beberapa waktu lalu.

Sejak corona mulai masuk Indonesia Jokowi telah memperingatakan melalui Instagramnya bahwa virus corona dapat dicegah dan dihadapi.

Selain dengan menerapkan sosial distance, Presiden Jokowi juga mengunggah sebuah video yang menerapkan cara sederhana untuk menjaga kondisi kesehatan dengan baik.

Yakni dengan mencuci tangan, menghindari menyentuh area wajah dengan rangan yang kotor, menjaga kebersihan lingkungan , hidup sehat dan jaga jarak. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Peneliti ITB Prediksi Virus Corona Akan Berakhir Akhir April 2020, Begini Penjelasannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved