PDP di Indramayu Meninggal Dunia

Sebelum Meninggal, PDP Corona di Indramayu Diantar Driver Taksi Online ke RS, Sempat Dipegang Juga

(PDP) virus corona sempat diantar oleh driver taksi online ke RS Mitra Plumbon Indramayu.

TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Petugas saat menjaga ruang isolasi di RS Mitra Plumbon Indramayu, Rabu (25/3/2020). 

Pihak RS Mitra Plumbon Indramayu kesulitan merujuk pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 ke rumah sakit rujukan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

//

Pasien PDP itu diketahui merupakan laki-laki berusia 48 Tahun. Meski merupakan asli warga Kabupaten Indramayu, namun yang bersangkutan diketahui bertempat tinggal di daerah Bekasi.

Dr Dedi Rohendi mengatakan, pihaknya sudah mencoba menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan untuk menampung pasien tersebut.

Namun, dari semua rumah sakit itu tidak satu pun yang bisa menampung pasien karena kondisinya rumah sakit sudah penuh.

"Kami juga sudah membentuk Satgas Covid-19 lalu menghubungi sebanyak 15 rumah sakit rujukan tapi tidak ketemu, jadi bukan nolak ya hanya saja di setiap rumah sakit itu penuh, termasuk di RSUD Indramayu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di RS Mitra Plumbon Indramayu, Rabu (25/3/2020).

Rumah sakit yang dicoba dihubungi itu meliputi RSUD Indramayu, RSU Gunung Jati, RS Arjawinangun, RS Waled, RS Subang, RS Hasan Sadikin, RS Purwokerto, RS Paru Sulianti Suroso, RS Dustira Bandung, RS Fatmawati, RS Rotin Sulu, RS Persahabatan, RSPAD Gatot Soebroto, RS Darurat Wisma Atlet.

Usaha tersebut dilakukan RS Mitra Plumbon Indramayu seusai berkonsultasi dengan dokter spesialis paru yang menyarankan agar pasien sebaiknya di rawat di rumah sakit rujukan.

"Kebetulan dokter paru di sini dan di RSUD Indramayu itu sama, dia menyarankan untuk dirujuk," ujar dia.

Tim Satgas Covid-19 RS Mitra Plumbon Indramayu pun berusaha mencari rumah sakit rujukan pada Rabu (25/3/2020) mulai pukul 19.00 WIB hingga esok dini harinya pukul 04.00 WIB.

Namun, tidak ada satu pun rumah sakit yang kosong untuk menampung pasien tersebut.

Pihak rumah sakit akhirnya memberi edukasi kepada pasien untuk bersabar dan sementara waktu berkenan dirawat di rumah sakit setempat.

RS Mitra Plumbon Indramayu sendiri diketahui sudah mempersiapkan ruang isolasi khusus secara mandiri sebagai upaya bilamana pasien virus corona semakin membludak dan rumah sakit rujukan sudah tidak mampu menampung para pasien.

Sementara itu, disampaikan dr Dedi Rohendi, pada Selasa (24/3/2020) dokter spesialis paru rumah sakit setempat tiba di rumah sakit dan melihat kondisi pasien tersebut.

Dokter sebut tetap meminta agar pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan lalu menghubungi langsung pihak RSUD Indramayu secara pribadi untuk segera menyediakan tempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved