Virus Corona

PANDUAN Cek Mandiri Covid-19 tanpa Harus ke Rumah Sakit, Ikuti Langkah-langkah Berikut Ini!

Masyarakat kini tak perlu berdesak-desakan ke rumah sakit untuk mendeteksi awal infeksi virus corona (Covid-19).

IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNCIREBON.COM- Masyarakat kini tak perlu berdesak-desakan ke rumah sakit untuk mendeteksi awal infeksi virus corona (Covid-19). 

Ini dimungkinkan setelah Pemprov Jatim meluncurkan Self Check Up Covid-19 (Cek Mandiri Covid-19) bagi warga Jawa Timur untuk bisa melakukan cek secara mandiri kondisi mereka yang terkait covid-19.

Cek kondisi diri melalui media digital yaitu website diharapkan bisa memberikan opsi bagi masyarakat untuk tidak langsung melakukan cek ke rumah sakit melainkan terlebih dahulu mengecek kondisi diri secara mandiri.

Website self check up covid-19 bisa diakses di checkupcovid19.jatimprov.go.id .

Dengan masuk ke situs tersebut, pengunjung akan diberikan sejumlah pertanyaan.

Misalnya apakah mengalami gejala sakit sesak nafas, demam, batuk, lalu ada riwayat pergi ke luar negeri atau daerah terjangkit, kemudian juga ditanyai apakah pernah berkontak dengan orang yang dinyatakan positif covid-19 sebelumnya dan seterusnya.

Website tersebut akan menyediakan pertanyaan dengan jawaban ya / tidak.

Yang kemudian akan memberikan kesimpulan orang tersebut butuh memeriksakan diri ke rumah sakit segera, atau hanya menunjukkan indikasi penyakit atau virus non covid lengkap dengan anjuran yang harus dilakukan.

 “Harapannya masyarakat tidak akan gupuh untuk segera periksa ke rumah sakit dan melakukan cek."

"Karena terkadang karena panik ada gejala sedikit langsung ke rumah sakit sehingga ada potensi antrian yang berkepanjangan,” kata Khofifah, dalam peluncuran di Grahadi, Rabu (18/3/2020) malam.

Padahal jika tahu bahwa gejala yang dirasakan ternyata bisa jadi hanya flu biasa atau tidak memiliki indikasi covid-19 orang tersebut tidak perlu melakukan cek swab maupun tes covid-19 di rumah sakit.

Dan orang tersebut akan jauh lebih bisa menenangkan diri dan tidak panik.

Selain itu website yang menyediakan cek mandiri covid-19 ini juga akan memudahkan misalnya ada orang yang dari questioner yang ada menunjukkan indikasi risiko tinggi terpapar coronavirus, maka disarakan untuk segera merujuk ke rumah sakit rujukan terdekat.

Serta juga disediakan informasi call center.

 “Call center ini bisa diakses di 1500117. Ada dua opsi jalur yang kita sediakan di call center itu yaitu pertama untuk covid-19 dan kedua untuk kebencanaan. Disana akan ada petugas yang rinci memberikan informasi apa yang harus dilakukan kemana harus pergi, dimana rumah sakit rujukan terdekat dan seterusnya,” tegas Khofifah.

Layanan cek mandiri ini menjadi yang pertama di Indonesia.

Yang bahkan tidak hanya bisa diakses oleh warga Jawa Timur melainkan juga bisa diakses seluruh warga Indonesia maupun global.

Selain itu format website juga sengaja dipilih agar masyarakat lebih mudah mengakses tanpa harus mengurangi kapasitas memori dalam handphone.

Lihat video panduannya: 

8 Pasien Positif

Jumlah penderita virus corona (Covid-19) di Jawa TImur bertambah menjadi delapan orang, satu di antaranya meninggal dunia. 

Kabar ini diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (18/3/2020).

Ini berarti bertambah dua orang dari informasi yang diungkapkan Khofifah, Rabu (18/3/2020) malam. 

 “Saya sampaikan up date nya per hari ini jumlah ODP ada sebanyak 29 orang, sedangkan yang PDP ada 11 orang. Sedangkan hasil swap positif seperti yang saya sampaikan kemarin ada 6 yang diperiksa di TDC Unair, lalu ada lagi 2 positif yang diperiksa di Litbangkes Kemenkes,” kata Khofifah.

Untuk enam pasien yang terindikasi positif seluruhnya ditegaskan Khofifah kini dirawat di ruang isolasi di rumah sakit di Surabaya sebagai PDP. Sedangkan dua yang lain dirawat di Rumah Sakit di Malang.

Akan tetapi dari dua pasien yang sudah dinyatakan positif covid-19 di Malang, satu diantaranya meninggal dunia.

Pasien positif corona tersebut meninggal sebelum hasil laboratorium dikeluarkan. 

Pasien meninggal tersebut memiliki penyakit penyerta diabetes melitus dan juga jantung.

Namun setelah pasien tersebut meninggal di rumah sakit Kabupaten Malang, hasil laboratorium Balitbangkes Kemenkes baru keluar.

 “Dari pasien positif covid-19 yang meninggal satu orang di Malang,” kata Khofifah.

Sejak diumumkan adanya pasien yang positif covid-19 ditegaskan Khofifah bahwa tim gabungan sudah melakukan tracing menjangkau mereka ditentukan sebagai orang berisiko karena melakukan kontak langsung dengan pasien positif covid-19.

“Ada sebanyak 30 orang dari tim reaksi cepat Dinas Kesehatan ditambang dengan 1.600 orang dari Dinas Sosial dan dibantu juga dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat supaya bisa menjangkau orang berisiko untuk kita lakukan isolasi,” tegas Khofifah

Menurut Khofifah tracing dilakukan per hari ini.

Pihaknya juga sudah mengirimkan surat edaran ke puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, dan juga polindes untuk membuat posko agar masyarakat bisa mudah mendapatkan konfirmasi jika mereka ingin mendapatkan informasi kondisi mereka misalnya batuk, flu atau demam.

“Yang ingin kami tegaskan, isolasi bukan alinasi. Isolasi diri bukan artinya mereka diasingkan. Tapi dalam konteks supaya mereka bisa diobservasi minimal 14 hari masa inkubasi covid-19,” tegas Khofifah.

SIAGA CORONA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan tambahan bed ruang isolasi di RS Jiwa Menur Surabaya, Selasa (17/3) sore. Langkah sigap guna mengantisipasi wabah virus Corona (Covid-19).
SIAGA CORONA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan tambahan bed ruang isolasi di RS Jiwa Menur Surabaya, Selasa (17/3) sore. Langkah sigap guna mengantisipasi wabah virus Corona (Covid-19). (foto:humas pemprov jatim)

Sebelumnya, Khofifah  mengungkapkan, dari 6 orang yang dinyatakan positif covid-19 ada beberapa kasus.

Mulai dari ada riwayat yang berkontak dengan pasien yang sebelumnya sudah dinyatakan positif covid-19 dan ada pula yang sebenarnya merasa sehat lalu karena pulang dari ibadah umroh maka merasa harus memeriksakan diri dan ternyata dinyatakan positif.

“Mereka yang sudah dinyatakan positif tetap dirawat di rumah sakit di Surabaya karena memang sudah memiliki ruang isolasi,” kata Khofifah.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved